PENANTIAM TAK BERUJUNG
Sang
mentari merah berpijar
Perlahan
membenamkan wajahnya yang segar
Langit
mulai kelam dalam kegelapan malam
Hanya
terdengar suara jangkrik yang muram
Dendang
kehidupan beriramakan sejuta harapan
Kilau-gemilau
cahaya lampu jalanan
Angin
malam membawa pikiran teringat diri mu yang jauh disana
Menetes
air mata ke alam yang kehampaan tiada tara
Meraung
hati dalam penantian tak berujung
Sinar
rembulan pun redup buat jiwa semakin murung
Kerinduan
di jiwa yang terpaku seakan tak dapat di bendung
Seakan izan
terminum madu bercampur racun gunung
Teringat
wajah manja mu dalam lamunan ku
Terbayang
senyum manis mu dalam hening ku
Sambil
menatap cahaya pijar kunang-kunang yang berlalu
Hanya
pada sapaan angin terselip rasa rindu buat kamu
Dalam penantian
tak berujung ini
Rela
amarah gejolak cinta ini terkunci
Meski
sakit harus di hadapi
Tapi
demi kebahagain mu rela aku mati
Walau
itu sulit untuk aku jalani
Dalam
sujud dengan nafas terisak-isak aku berdoa
Memohon
pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Semoga kebahagian
selalu setia bersama mu dimana pun berada
Biarkan
aku berjalan dengan sejuta pilu tanpa cinta
Karena
aku tahu kalau kamu dengan ku belum tentu bahagia
Oleh: Gimin
Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP:
085272446777
Tidak ada komentar:
Posting Komentar