Sabtu, 23 Maret 2013



BAB I
PENDAHULUAN

            Salah satu jenis penelitian yang mempunyai peran penting dalam kehidupan manusa adalah penelitian sejarah. Penelitian ini penting terutama dalam menggambarkan atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang.

Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pertanyaanpertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi? Kapan terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?
           
Dalam makalah ini, akan dibahas secera rinci tentang metode penelitian sejarah.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penelitian Sejarah
Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode sejarah.

Penelitian sejarah atau historical research is a systematic collections and objective evaluations of data related to past occurrences in order to test hypothesis concerning causes, effects, or trends of these events that may help to explain present events and anticipate future evants. (Gay, 1981: 145)

Penelitian sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematis berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab, pengaruh atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi  pada kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.
Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode sejarah.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa unsur pokok, yaitu:
  1. Adanya proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalu (berorientasi pada masa lalu).
  2. Usaha dilakukan secara sistematis dan objektif.
  3. Merupakan serentetan gambaran masa lalu yang integrative anatar manusia, peristiwa, ruang dan waktu.
  4. Dilakukan secara interktif dengan gagasan, gerakan dan intuiasi yang hidup pada zamannya (tidak dapat dilakukan secara parsial)

B.     Tujuan Penelitian Sejarah
Adapun yang menjadi tujuan penelitian sejarah atau historis adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar persitiwa atau perkembangan di masa lampau (Jhon W. Best, 1977 dalam Yatim Riyanto, 1996: 23 dalam Nurul Zuriah 2005: 52). Sedangkan Donal Ary (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 23) dalam Nurul Zuriah (2005: 52) menyatakan bahwa penelitian historis untuk memperkaya pengetahuan peneliti tentang bagaimana dan mengapa suatu kejadian masa lalu dapat terjadi serta proses bagaimana masa lalu itu menjadi masa kini, pada akhirnya, diharapkan meningkatnya pemahaman tentang kejadian masa kini serta memperoleh dasar yang lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan di masa kini.
Berikutnya Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wellen (1990) dalam Yatim Riyanto (1996: 23) dalam Nurul Zuriah (2005: 52) menyetakan bahwa para peneliti pendidikan sejarah melakukukan penelitian sejarah dengan tujuan untuk :
a.     Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga mereka mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa lampau.
b.    Mempelajari bagaimana sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk melihat jika mereka dapat mengaplikasikan maslahnya pada masa sekarang.
c.     Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang.
d.    Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau kecendrungan. Misalnya pada awal tahun 1990, mayoritas guru-guru wanita datang dari kelas menengah ke atas, tetapi guru laki-laki tidak.
e.     Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih lengkap.

C.    Sumber-Sumber Data dalam Penelitian Historis
Oleh karena objek penelitian sejarah adalah peristiwa atau kehidupan masyarakat pada masa lampau, maka yang menjadi sumber informasi harus mempunyai karakteristik yang berbeda dengan metode penelitian lainnya. Beberapa sumber tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
1.    Sumber-sumber primer, yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku perisriwa itu sendiri, dan atau saksi mata yang mengalami atau mengetahui peristiwa tersebut.
2.    Sumber informasi sekunder, yaitu informasi yang diperoleh dari sumber lain yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut.
3.    Sumber informasi tersier, yaitu sumber yang berupa buku-buku sejarah yang telah disusun, di mana pengarang tidak melakukan penelitian langsung. Tetapi berdasarkan kepada hasil penelitian ahli sejarah (sejarawan).

Dari adanya sumber-sumber ini, sebaiknya peneliti apabila mungkin lebih memberikan bobot sumber-sumber, data primer lebih dahulu, baru kemudian data sekunder, data tersier, dan seterusnya.

D.    Beberapa Istilah dalam Penelitian Sejarah
Karena masa lampau tidak dapat diulang kembali dalam menganalisis data, penelitian sejarah mempunyai beberapa defenisi operasional yang spesifik. Beberapa batasan operasional tersebut, termasuk:
1.      Bukti Sejarah, yaitu data tepercaya yang sudah divalidasi keabsahannya yang diperoleh dari lapangan, sebagai dasar yang baik untuk menguji dan melakukan interpretasi hipotesis penelitian.
2.      Kritik Eksternal, merupakan analisis terhadap suatu data untuk menetapkan keaslian atau autentisitas data tersebut dan tergantung pada bentuk alami yang diteliti, misalnya tanda tangan asli, analisis kimiawi.
3.      Kritik Internal pada umunya suatu usaha analisis untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut akurasi, nilai dokumen, dan autentisitas peninggalan yang telah diperoleh dari lapangan.

E.     Langkah-Langkah Penelitian Sejarah
Langkah-langkah penelitian sejarah pada umumnya mencakup beberapa langkah penting, seperti berikut:
1.      Menentukan permasalahan penelitian yang diharapkan mempunyai manfaat ganda, yaitu bermanfaat bagi masyarakat dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
2.      Menyatakan tujuan penelitian, hypothesis and research questions yang aka member arah dan fokus penelitian.
3.      Mengumpulkan data termasuk di dalamnya menetapkan populasi, besarnya sampel, da metode pengumpulan data. Di lapangan peneliti juga perlu mendokumentasi secara sistematis tentang sumber data termasuk primer atau sekunder. Jika perlu peneliti dapat menggunakan sistem kartu untuk mencatat informasi, topic, dan sumber data, sehingga peneliti dapat dengan mudah mengatur dan menggunakan sewaktu-waktu diperluka.
4.      Evaluasi data dengan menggunakan kritik eksternal maupun kritik internal.
5.      Melaporkan hasil penelitian kepada masyarakat, termasuk melengkapi komponen-komponen penelitian dan mengkomunikasikan ke dalam jurnal ilmu pengetahuan.





















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penelitian sejarah harus dilandasi atau berpedoman pada kaidah-kaidah metode sejarah. Jika tidak, penelitian itu hanya akan menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau bahkan sejarah populer. Oleh karena itu calon peneliti sejarah harus memahami kaidah-kaidah metode sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian itu menghasilkan karya sejarah ilmiah.
Penulisan sejarah ilmiah dituntut untuk menghasilkan eksplanasi mengenai permasalahan yang dibahas. Eksplanasi itu diperoleh melalui analisis. Untuk mempertajam analisis, dalam proses penulisan sejarah, aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori dan/atau konsep ilmu-ilmu sosial yang relevan (sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, dan lain-lain.). Dengan kata lain, penulisan sejarah yang dituntut memberikan eksplanasi mengenai masalah yang dibahas, perlu dilakukan secara interdisipliner dengan menggunakan pendekatan multidimensional (multidimensional approach). Hal itu sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik sejarah sebagai ilmu.

B.     Penutup
Dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang sangat berguna bagi kami untuk kedepannya










DAFTAR KEPUSTAKAAN

Basri MS. 2006. Metodologi Penelitian Sejarah (Pendekatan, Teori dan Praktik). Jakarta: Restu Agung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar