Sabtu, 09 Maret 2013



PENDAHULUAN
            Indonesia memang telah menyatakan dan memproklamirkan proklamsi kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Tetapi keadaan dalam negeri sendiri dalam keadaan kacau atau tidak aman. Karena Belanda yang dulunya telah pergi datang lagi untuk menguasai Indonesia. Maka terjadilah perlawanan yang dinamakan masa revolusi. Memang lah negara Indonesia ini, tanpa adanya revolusi tidak akan terbentuknya negara kesatuan yang berdaulat dan negara yang merdeka diakau oleh negara lain. 
            Untuk mempertahakan kemerdekaan ini bangsa Indonesia menempuh pertempuran dan perjanjian selama lima tahun yaitu dari tahun 1945 sampai 1950. Adapun pertempuran yang terjadi adalah Pertempuran Surabaya (10 November 1945), Pertempuran Ambarawa (20 November 1945), Pertempuran Medan Area (9 November 1945), Bandung Lautan Api (sejak pertenganhan Oktober menjelang November 1945), Peristiwa Merah Putih di Manado (14 Februari 1946), Agresi Militer I Belanda (27 Mei 1947) dan Agresi Militer II Belanda (18 Desember 1948). Sedangkan perjanjian yang pernah terjadi adalah perjanjiaan Linggarjati pada tanggal 10 November 1946, perjanjiaan Renville 17 Januari 1947, dan perjanjian Roem Royen pada tanggal 27 Mei 1949.
            Dari penjelsan di atas maka timbulah beberapa pertanyaan diantaranya:
1.    Apa pengertian revolusi
2.    Manfaat revolusi bagi bangsa Indonesia
3.    Berakhirnya revolusi Indonesia
            Pertanyaan yang ada di atas akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.


PEMBAHASAN
MASA REVOLUSI FISIK (1945-1950)
A.   REVOLUSI FISIK
            Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia telah merdeka. Meskipun negara Indonesia telah menyatakan dirinya negara merdeka, namun hal itu bukan berarti keadaan dalam negeri mearasa tenang. Seperti yang dialami bangsa Indonesia dengan berbagai macam rongrongan atau gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Pemerintah Belanda masih tetap ingin menguasai wilayah Indonesia. Namun, kali ini kedatangan pasukan Belanda ke wilayah Indonesia bersama-sama dengan pasukan Sekutu-Inggris. Belanda datang keindonesia dengan tujuan untuk menguasainya dan menaklukan Indonesia. Usaha itu hampir berhasil namun dapat digagalkan karena ada perlawanan bangsa Indonesia dan simpati dari masyarakat.(M.C.Ricklefs,2008:448). Sehingga terjadilah pertempuran antara pihak Belanda dengan Indonesia yang dibantu oleh pasukan Sekutu-Inggris sejak tahun 1945 hingga tahun 1950.
            Revolusi yang dialami bangsa Indonesia menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanyalah merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan merupakan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Masa revolusi ini bangsa Indonesia mendapat ganguan dan hambatan dari luar seperti dari bangsa Belanda, Inggris dan juga Jepang. Sedangkan dari dalam adalah dari masyarakat sendiri karena ada juga yang menentangnya. Sebagaiman yang dikatakan dalam buku Ricklefs seperti raja-raja yang ada diluar Jawa banyak yang menentang karena telah dijadikan kaya juga mudah diatur oleh Belanda untuk menentang adanya revolusi. Dengan alasan mereka tidak suka dengan pemimpin yang ada di Jakarta yang tampaknya bersifat radikal bukan ningrat.(M.C.Ricklefs,2008:450). Seperti yang terdapat di daerah Makassar dan Bugis.
            Semangat revolusi ini juga terlihat kepada diri kesastraan dan kesenian, seperti bermunculan malajah-majalah dan surat kabar dibanyak daerah di Indonesia terutama di Yagyakarta, Jakarta dan Surakarta. Suatu generasi sastrawan dinamakan angkatan 45. Orang sastrawan yang daya kreatifnya memuncak pada zaman revolusi adalah penyair chairil Anwar, penulis prosa Pramoedya Ananta Toer, wartawan Mochtar Lubis dan lain-lain. (Odih,1997:41-43). Dapat dilihat tulisan mereka dan juga lukisan mereka bukan hanya sekedar menuangkat semangat revolusi tetapi juga memberikan dukungan secara lebih langsung dengan cara membuat poster-poster anti-Belanda.
            Proklamasi kemerdekaan merupakan permulaan dari Revolusi Indonesia. Bangsa Indonesia mengadakan revolusi untuk mewujudkan kehendaknya, yaitu membangun Negara Republik Indonesia yang masyarakatnya adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pancasila adalah Dasar Negara yang menjadi persetujuan para anggota Panitya Persiapan Kemerdekaan Indonesia setelah mendengarkan pidato Ir Sukarno atau Bung Karno pada 1 Juni 1945. Bung Karno menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus mempunyai pandangan hidup yang menjadi pedoman negara merdeka yang dibangunnya. Kemudian Bung Karno mengusulkan Lima Nilai atau Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yang diterima para anggota Panitya untuk dijadikan Dasar Negara Republik Indonesia.
            Reolusi fisik ini merupakan suatu perlawanan terhadap negara Belanda yang pada saat itu datang kembali untuk menguasai bangsa Indonesia. Karena masyarakat Indonesia tidak ingin dijajah lagi oleh negara Kolonial seperti belanda sehingga telah diproklamirkan kemerdekaan mereka mengadakan perlawanan yang dinamakan repolusi fisik selama lima tahun yaitu dari tahun 1945 sampai 1950 hingaa bangsa Indonesia benar-benar dinyatakan merdeka setelah Jepang pergi dari Indonesia.
            Belanda datang ke Indonesia karena sebelumnya mereka merasa jaya dan nyaman di Indonesia yang bisa menggambil keunungan dari bangsa Indonesia. Salah satu keberhasilan yang di dapat adalah mereka dapat mendirikan kota Anstardam yang diatas laut yang dilakaukan secara mengdam laut dengan batu yang merupakan hasilnya dari bagsa Indonesia.
            Para pemimpin bangsa dan seluruh bangsa Indonesia menyadari bahwa tidak akan mungkin dibangun Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila tanpa ada revolusi. Sebab Belanda sebagai penjajah Indonesia tidak akan bersedia menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Belanda terlalu kuat kepentingannya untuk tetap memelihara Indonesia sebagai daerah jajahan. Belanda yang kepentingan ekonominya atas Indonesia terlalu besar, tidak dalam posisi untuk bersikap seperti Inggeris yang bersedia memberikan kemerdekaan kepada beberapa daerah jajahannya, antara lain India. Kalau pun ia kemudian seakan-akan memberikan kemerdekaan kepada daerah tertentu di Indonesia, maka itu dilakukannya untuk menahan dan memukul perkembangan Republik Indonesia.(M.C.Ricklefs,2008:460-462). Sebab itu bangsa Indonesia tidak ada pilihan lain dari menempuh jalan revolusi dalam menegakkan kemerdekaan bangsa. Bung Karno mengatakan, bahwa kemerdekaan Indonesia harus merupakan Umwertung aller Werte atau penjebolan segala nilai yang ada karena itu semua adalah nilai-nilai masyarakat kolonial. Yang harus ditegakkan adalah nilai-nilai yang sesuai dengan kehidupan bangsa merdeka dan sesuai dengan Pancasila. Maka Revolusi Indonesia adalah satu revolusi nasional dengan landasan Pancasila.      
            Revolusi adalah gerakan satu masyarakat yang secara radikal berusaha menimbulkan perubahan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Maka dalam revolusi adalah normal kalau kekerasan fisik turut digunakan karena selalu ada kekuatan-kekuatan, baik di masyarakat Indonesia sendiri maupun di luarnya, yang tidak setuju dengan perubahan yang diadakan.. Sebab itu sejak permulaan kemerdekaan penggunaan kekerasan senjata menjadi cara pelaksanaan Revolusi Indonesia yang penting. Dan kemudian memang terbukti bahwa hanya melalui Perang Kemerdekaan, penjajah Belanda dapat dipaksa untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia.(http://sayidiman. suryohadiprojo. com/?p=619. 9-03-2012,21:05).
            Maka dapat dikatakan bahwa revolusi telah memungkinkan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dan kedaulatan negara. Hal ini menimbulkan kebanggaan besar pada seluruh bangsa Indonesia, oleh karena tidak banyak bangsa di dunia yang mencapai kemerdekaannya dengan merebutnya dari pihak penjajah.
            Pada tanggal 27 Desember 1949 hampir seluruh bangsa di dunia mengakui kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam revolusi tidak hanya nilai-nilai penjajahan yang dijebol, tetapi juga turut terjebol nilai-nilai Indonesia asli yang berharga untuk bangsa merdeka. Nilai tradisional yang amat berharga, seperti gotong royong, menjadi hilang dalam kehidupan bangsa Indonesia. Juga kebiasaan bersikap jujur dan menghargai pihak lain dengan berperilaku penuh sopan santun menjadi hilang dalam alam revolusi.
B.   PERLAWANAN MASA REVOLUSI DARI TAHUN 1945-1950
            Untuk mempertahankan kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menempuh dua cara, yakni perjuangan diplomasi dan perjuangan bersenjata. Perjuangan diplomasi melahirkan beberapa perjanjian, sedangkan perjuangan bersenjata mengakibatkan terjadinya berbagai pertempuran antara lain:
a)    Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
b)    Pertempuran Ambarawa (20 November 1945)
c)    Pertempuran Medan Area (9 November 1945)
d)    Bandung Lautan Api (sejak pertenganhan Oktober menjelang November 1945)
e)    Peristiwa Merah Putih di Manado (14 Februari 1946)
f)     Agresi Militer I Belanda (27 Mei 1947)
g)    Agresi Militer II Belanda (18 Desember 1948). (Ricklefs, 2008:468-486).    
            Memang banyak pertempuran yang dihadapi oleh rakyat dan masyarakat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan setalah diproklamsikannya kemerdekaan. Selain menghadapi pertempuran masyarakat Indonesia juga melakukan beberapa perjanjiaan. Diantaranya adalah perjanjiaan Linggarjati pada tanggal 10 November 1946, perjanjiaan Renville 17 Januari 1947, dan perjanjian Roem Royen pada tanggal 27 Mei 1949.
C.   PEMERINTAHAN DARURAT REPUBLIK INDONESIA (PDRI)
            Perjalanan sejarah Bangsa Indonesia memang sangat lah panjang, perjuangan para pendahulu negeri ini seolah tak mengenal lelah dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa serta kehormatan ibu pertiwi dari cerngkeraman para penjajah, mereka bagaikan patah tumbuh hilang berganti, seperti yang terjadi saat terjadi aksi Agresi Militer Belanda yang ke II, dimana pada saat itu Belanda melancarkan serangannya secara mendadak keibu kota Republik Indonesia saat itu di Yogyakarta, dan berhasil menahan para pemimpin bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta dan Syahrir.
            Saat itulah, Mr. Syafruddin Prawiranegara, yang menjabat Menteri Kemakmuran dan saat itu sedang berada di Bukittinggi, mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatera Selatan pada 22 Desember 1948, dan berusia hanya beberapa bulan saja, tepatnya sampai dengan 13 Juli 1949.
            Ketika mendengar berita bahwa tentara Belanda telah menduduki Ibu kota Yogyakarta dan menangkap sebagian besar pimpinan Pemerintahan Republik Indonesia, tanggal 19 Desember sore hari, Mr. Syafruddin Prawiranegara bersama Kol.Hidayat, PanglimaTentaradan Teritorium Sumatera, mengunjungi Mr.T. Mohammad Hassan, Ketua Komisaris Pemerintah Pusat di kediamannya, untuk mengadakan perundingan. Malam itu juga mereka meninggalkan Bukittinggi menuju Halaban, perkebunan teh 15 Km di selatan kota Payakumbuh.
            Sejumlah tokoh pimpinan Republik yang berada di Sumatera Barat dapat berkumpul di Halaban, dan pada 22 Desember 1948 mereka mengadakan rapat yang dihadiri antara lain oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara, Mr.TM. Hasan, Mr. Sutan Mohammad Rasjid, Kolonel Hidayat, Mr. Lukman Hakim, Ir. Indracahya, Ir. Mananti Sitompul, Maryono Daubroto, Direktur BNI Mr. A Karim, Rusli Rahim dan Mr. Latif. (Ricklefs, 2008:486-488).
            Walaupun usia Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) hanya berusia pendek, namun hal itu sangatlah besar artinya bagi perjuangan bangsa Indonesia, karena disaat pemerintahan resmi tidak berjalan karena Agresi Militer Belanda, Indonesia tetap mempunyai pemerintahan yang siap dalam memperjuangkan haknya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh.
D.   AKHIR REVOLUSI FISIK
            Akibat dari Agresi Militer tersebut, pihak Internaisonal melakukan tekanan kepada Belanda, terutama USA yang mengancam akan menghentikan bantuannya kepada Belanda, akhirnya dengan terpaksa Belanda bersedia untuk kembali berunding dengan RI.
            Pada tanggal 27 Mei 1949, RI dan Belanda menyepakati perjanjian Roem Royen. Perjanjian ini merupakan perundingan yang membuka jalan ke arah terlaksananya Konferensi Meja Bundar yamg menjadi cikal bakal terwujudnya NKRI. Perundingan ini dilakukan untuk meredakan konflik Indonesia-Belanda setelah bangsa Indonesia dengan gigih mempertahankan wilayahnya dari segala agresi Belanda. Inti dari perjanjian ini yaitu akan dilaksanakanya KMB yang akan membahas tentang kedaulatan bangsa Indonesia. (http://indonesiakemarin.blogspot.com/2008/08/pemerintah-darurat-republik-indonesia.html.9-03-2012,21:20).
            Konferensi Inter-Indonesia merupakan sebagai tindak lanjut dari perjanjian Roem Royen, pada tanggal 22 Juni 1949 diadakan perundingan formal antara RI. Hasil konferensi Inter-Indonesia yang disetujui bersama, antara lain :
1.    NIS disetujui dengan nama RIS.
2.    Angkatan perang RIS adalah angkatang perang Nasional.
            Selain itu, disetujui pula bahwa bendera kebangsaan adalah sang saka Merah Putih, lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya, bahasa nasional adalah Bahasa Indonesia, dan hari nasional adalah tanggal 17 Agustus.
            Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah RI dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949, yang menghasilkan kesepakatan bahwa Belanda mengakui kedaulatan RIS. Sesuai dengan hasil KMB, pada tanggal 27 Desember 1949 berlangsung upacara pengakuan kedaulatan oleh pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS.
Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam penyelesaian konflik Indonesia-Belanda. (Ricklefs, 2008:487). Dimana PBB juga turut membantu dan berusaha menyelesaikan pertikaian bersenjata anatara Indonesia-Belanda selama masa revolusi fisik (1945-1950).(
http://faisaljufri.blogspot.com/2010/12/masa-revolusi-fisik-indonesia-1945-1950.html 9 33 28, 9-03-2012, 22:17.)   
            Dengan pengakuan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949, maka berakhirlah masa revolusi bersenjata di Indonesia dan secara de jure pihak Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia dalam bentuk RIS. Namun atas kesepakatan rakyat Indonesia tanggal 17 agustus 1950, RIS dibubarkan dan dibentuk NKRI. Selanjutnya pada tanggal 28 September 1950, Indonesia di terima menjadi anggota PBB yang ke-60. Hal ini berarti bahwa kemerdekaan Indonesia secara resmi telah di akui oleh dunia internaisonal. Bertepatan di hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan yang ke lima pada tanggal 17 Agustus 1950 revolusi secara resmi dihapuskan.











PENUTUP
Kesimpulan
            Revolusi yang dialami bangsa Indonesia menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanyalah merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan merupakan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Masa revolusi ini bangsa Indonesia mendapat ganguan dan hambatan dari luar seperti dari bangsa Belanda, Inggris dan juga Jepang. Sedangkan dari dalam adalah dari masyarakat sendiri karena ada juga yang menentangnya. Sebagaiman yang dikatakan dalam buku Ricklefs seperti raja-raja yang ada diluar Jawa banyak yang menentang karena telah dijadikan kaya juga mudah diatur oleh Belanda untuk menentang adanya revolusi. Dengan alasan mereka tidak suka dengan pemimpin yang ada di Jakarta yang tampaknya bersifat radikal bukan ningrat. Seperti yang terdapat di daerah Makassar dan Bugis.
            Dengan pengakuan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949, maka berakhirlah masa revolusi bersenjata di Indonesia dan secara de jure pihak Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia dalam bentuk RIS. Namun atas kesepakatan rakyat Indonesia tanggal 17 agustus 1950, RIS dibubarkan dan dibentuk NKRI. Selanjutnya pada tanggal 28 September 1950, Indonesia di terima menjadi anggota PBB yang ke-60. Hal ini berarti bahwa kemerdekaan Indonesia secara resmi telah di akui oleh dunia internaisonal. Bertepatan di hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan yang ke lima pada tanggal 17 Agustus 1950 revolusi secara resmi dihapuskan.


 

DAFTAR PUSTAKA
Endang Odih, dkk, Sejarah Indonesia, Bandung: Ganeca Exact, 1997.
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Jakarta: Terjemahan           Dari PT Serambi Ilmu Pengetahuan, 2008.
(http://faisaljufri.blogspot.com/2010/12/masa-revolusi-fisik-indonesia-1945-          1950.html 9 33 28, 9-03-2012, 22:17.)      
(http://sayidiman. suryohadiprojo. com/?p=619. 9-03-2012,21:05).
(http://indonesiakemarin.blogspot.com/2008/08/pemerintah-darurat-republik-indonesia.html.9-03-2012,21:20).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar