IBU
MAAFKAN AKU
Ibu......
Engkau sirami kesedihan
ku dengan senyum mu
Engkau rangkul aku dengan
pelukan mu
Engkau didik aku dengan
indah nasehat mu
Engkau ajari aku dengan
tutur kata lembut mu
Engkau hujani aku dengan
doa-doa mu
Ibu.....
Engkau jemur kulit mu
demi aku
Engkau kuras tenaga mu
demi aku anak mu
Engkau nyanyikan lagu
senduh demi kesenangan ku
Tak kenal siang dan malam
menghadang mu
Ibu......
Engkau tumpuan harapan
dalam penderitiaan ku
Engkau daya kekuatan
dalam kelemahan ku
Engkau tongkat tempat ku
berdiri dari kejamnya waktu
Ibu.....
Engkau lah segala-galanya
bagi ku
Engkau lah pahlawan dalam
hidup ku
Engkau lah pelita dalam
hati ku
Ibu....
Ketulusan dan ketabahan
dalam merawat ku
Walau terkadang menetes
air mata mu
Karena kenakalan ku yang
menyakiti hati mu
Begitu besar jasa mu
laksana seorang ratu
Ibu.....,
Maaf kan lah kesalah anak
mu ini yang tak tahu malu
Atas sikap engkar atas
suruhan mu
Atas kata-kata yang tak
pantas aku lontarkan pada mu
Oleh: Gimin
Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP:
085272446777
KERINDUAN
Ku
tatap lembaran yang pernah kita ukir
Ada
bekas goresan di dinding hati ku
Denyut-denyut
perih menghujam pilu jantung ku
Merinding
ruang jiwa perih
Maaf
jika aku merindu mu
Sosok
jiwa pernah hadir di hari laluku
Seiring
melawan gelapnya malam kelabu
Bermusik
lagu orang bisu
Kini
engkau dan diriku tak bersama lagi
Berada
dalam jarak yang tak terpantau lagi
Gerak
yang tak dapat digapai
Tawa
mu yang mendamaikan
Senyum
mu yang memberikan kebahagian
Di
saat resa menyelimuti batin ku
Di
saat tangis menggantung di awan hati ku
Tapi
hanya sebatas rindu
Pada
sahabat masa lalu ku
Karena
rasa kita tidak lagi serupa
Jalan
kita tidak lagi searah
Maaf
aku jika aku merindu mu
Maaf
aku mengenang mu kali ini
Oleh: Gimin Saputra
(Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777
NASIB
SEPERTI BUNGA
Bunga....
Gerimis yang
turun di pagi hari
Membuat mu
terbangun dan tersentak
Tak kala
tetes-tetes air mulai membasahi mahkota mu
Bunga....
Mahkota mu
yang indah
Membuat
sang kumbang tergoda
Membuat
diri mu mulai dipadangi
Bunga.....
Engkau
mekar dipagi hari
Menambah
kesejukan embun pagi
Menggoda
hari-hari
Bunga.....
Dikala sang
surya menyinari mu
Engkau
taburkan udara yang segar
Ditiup
angin yang lemah gemulai
Bunga....
Aroma
semerbak yang kau semaikan
Membuat isi
alam terlena dan tergoda
Memancarkan
sejutah kebahagian
Bunga.....
Anugerah
dan rahmat yang berlimpah
Telah
diberikan oleh yang Maha Kuasa
Tapi sadar
lah, ingat lah,,,
Dunia ini
akan berakhir
Kehidupan
ini akan sirna
Waktu akan
begitu cepat berlalu
Ajal akan
selalu datang menemui mu
Kapan dan
dimanapun kamu berada
IBU ITU LAH AKU MEMANGGIL MU
Ibu itu lah aku
memanggil mu setiap hari
Karena tanpa mu
ku tak kan ada di dunia ini
Tak terbayangkan
berapa berat beban yang harus kamu hadapi
Selama aku dalam
kandungan mu sembilan bulan sembilan hari
Ibu itu lah aku
memanggil mu setiap hari
Tidak berakhir
derita mu meski aku telah terlahir ke dunia ini
Bertubi-tubi
rasa nyeri dan perih seakan bisa membuat mu mati
Dalam membesarkan
hingga ku tahu semua isi alam raya ini
Begitu besar
perjuangan mu bagaikan laut yang tak bertepi
Ibu itu lah aku
memanggil mu setiap hari
Langkah demi
langkah mu berlukisan sejuta inspirasi
Dalam mengayomi
dan menasehati jika aku dijalur kiri
Meski terkadang
aku menjatuhkan air mata mu yang suci
Meski terkadang
mulut ku lancang hingga hati mu tersakiti
Namun amarah
kemarahan mu berkata jagan kamu ulangi lagi
Ibu itu lah aku
memanggil mu setiap hari
Sosok seperti mu
adalah pahlawan dalam hati ini
Sosok seperti mu
adalah pelita dalam batin ini
Ibarat telaga
yang tak pernah airnya berhenti
Begitu abadi
kasih sayang mu di dalam hati
Ibu itu lah aku
memanggil mu setiap hari
Hanya ribuan
terima kasih terucap dari hati
Hingga kau buat
aku hidup seperti ini
Oleh: Gimin Saputra
(Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777
RATAPAN ANAK KOS
Berjuang
dalam mencari jejak di masa depan
Meski
jauh dari kampung halaman
Namun
semua harus dijalani tanpa hambatan
Demi
merubah hidup yang susah selama ini telah menjadi suratan
Tinggal
di rumah orang yang di bayar
Tidur
dalam kamar yang beralaskan tikar
Berbantalkan
dari alas tangan yang tegar
Terkadang
menagis demi menahan lapar
Ratapan
anak kos tidak pernah berakhir
Laksana
gelombang yang datang bergilir
Laksana
embun di pagi hari yang terus mengalir
Ini
sangat terlihat di saat minggu-minggu terakhir
Memang
susuh untuk menjadi orang yang pintar
Harus
menderita seorang diri dalam belajar
Bagaikan
membaca sehelai kertas sambil berlayar
Bagaikan
betanam mawar di hamparan pasir yang lebar
Seakan
semua itu mustahil untuk dikejar
Meski
pahit yang banyak dirasakan
Rasa
semangat ini tidak akan tergoyahkan
Meski
badai topan yang datang mengoda untuk berhenti berjalan
Demi
mengenag orang tua yang hanya tinggal tulung pembalut badan
Dalam
mengharap hidup tidak lagi di hina orang lain
Supaya
tidak dikatakan orang yang tidak berpendidikan
Oleh: Gimin Saputra
(Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777
HANYA KEMBALI KEPADA MU
Dalam
pertemuan ada perpisahan
Dari
awal pasti ada akhirnya
Begitu
juga hidup yang engkau berikan
Setiap
mahluk bernyawa pasti akan mati
Ya
Illahi,,,
Sebelum
ajal memberi mati
Biarkan
batin ini suci dari bejat birahi
Dengan
menyebut kalam Illahi
Mohon
ampun pada Mu Rabbi
Dosa
ini sedalam laut mati
Terperangkap
oleh surga duniawi
Jauh
sekali dari siraman ayat suci
Ya
Illahi,,,
Ku
tahu engkau maha memberi
Hanya
pada Mu aku berserah diri
Bebaskan
hati dari kotoran najis duniawi
Dari
rayuan syetan yang Kau maki
Ya
Illahi,,,
Tunjukkan
aku jalan menuju surgawi
Hingga
jiwa ini benar mati dalam keadaan suci
Supaya
bisa mencium harum kasturi
Bertemankan
para bidadari
Oleh: Gimin Saputra
(Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777