NASIB ANAK RANTAU
Kala
senja datang menghampiri bumi
Kegelapan
pun datang dengan sendiri
Kesejukan
udaran meniup rambut helai demi helai
Keramain
berubah menjadi sepi dan sunyi
Hanya
terlihat percikan mentari yang membenamkan diri
Tiada
terasa air mata pun ikut membasahi bumi
Kala
jiwa teringat tanah kelahiran
Kala hati
rindu akan kampung halaman
Begitulah
nasib anak rantau kala siang akan berganti malam
Seakan
hidung tertusuk sembilu yang tajam
Hidup
dirantau bukanlah senang dalam berjuang
Kadang
makan kadang hanya sarapan kacang
Kadang
nyanyian perut kosong yang dibawa untuk bertangang
Begitulah
rintanggan yang harus di hadang
Laksana
para pejuang yang kelaparan dalam berperang
Hidup
dirantau seperti anak tak bertuan
Tiada
orang yang perduli kala sakit menyerang badan
Hanya
isak tangis menjadi teman dibawah remang cahaya bulan
Begitu
pilu badan di atas tikar pandan yang dianyam tangan
Begitulah
nasib badan yang malang
Bagaikan
kerbau yang terjepit di kandang
Kurus
badan hanya tinggal tulang
Demi
mencari uang untuk mebayar hutang
Hutang
nyawa terhadap orang tua
Oleh: Gimin
Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP:
085272446777
betul bangat tu broo...
BalasHapusbetul bangat tu broo...
BalasHapusTull brother...👍👍
BalasHapus