INFORMASI
MENGENAI RAJA-RAJA DI KUANTAN-RIAU
Ini adalah tambahan mengenai
raja-raja di Kuantan yang dikutip dari buku Sejarah Riau, halaman 358:
"Raja Kuantan sendiri yang
bernama Yang Dipertuan Pandak dengan gelar Yang Dipertuan Sakti berkedudukan di
Baserah. Setelah Raja Yang Dipertuan Pandak meninggal dunia, beliau digantikan
oleh anaknya Raja Abdullah gelar Yang Dipertuan Putih. Raja ini meninggal dunia
pada tahun 1901. Setelah Raja Abdullah mangkat, digantikan oleh adiknya bernama
Raja Hasan gelar Yang Dipertuan Putih."
Selanjutnya pada tahun 1904
berlangsung perombakan ketata-negaraan di Kuantan; yakni orang Gedang bertiga
diganti oleh Orang Gedang Berlima, yakni:
1.Datu Paduko Rajo berkedudukan di
Lubuk Ambacang.
2.Datuk Habib berkedudukan di Lubuk
Jambi.
3.Datuk Bisai berkedudukan di Taluk.
4.Datuk Dano Sikaro berkedudukan di
Inuman.
5.Datuk Dano Puto berkedudukan di
Cerenti.
Kedudukan mereka adalah wakil raja
di daerahnya masing-masing. Orang Belanda masuk ke Kuantan pada tahun 1905,
sehingga memicu ketidak--puasan rakyat dan meletuslah Perang Manggis.
Raja Hasan tercatat menanda-tangani
korte verklaring pada tanggal 21 Oktober 1905. Pada tahun 1907 mangkatlah Raja
Hasan dan digantikan oleh kakaknya bernama Raja Begab gelar Tuanku Sutan. Beliau
menanda-tangani korte verklaring pada tanggal 14 Februari 1907. Raja Begab
mangkat pada tanggal 31 November 1932 dan digantikan oleh Raja Ismail. Beliau
menanda-tangai korte verklaring pada tanggal 11 Oktober 1938.
Dengan demikian urutan raja-raja Kuantan
adalah:
1.Yang Dipertuan Pandak gelar Yang
Dipertuan Sakti.
2.Raja Abdullah gelar Yang Dipertuan
Putih ( -1901).
3.Raja Hasan gelar Yang Dipertuan
Putih.
4.Raja Begab gelar Tuanku Sutan
(1907-1932).
5.Raja Ismail.
Semoga bermanfaat.
Sumber:
Team Penyusunan dan Penulisan
Sejarah Riau-Universitas Riau Pekanbaru. Sejarah Riau, editor: Drs.
Muchtar Lutfi, Drs. Suwardi MS. Drs. Anwar Syair, Drs. Umar Amin. Pelindung/
Penasehat: Arifin Achmad. Percetakan Riau, Pekanbaru, 1977.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar