HIDUP
DALAM PERASIAN
Disimpang
jalan badan bertanggang
Hujan
dan panas nan dihadang
Perut
kosong air mata berlinang
Mencari
makan pagi hingga petang
Isak
tangis hidup dalam perasaian
Selalu
berkecamuk dengan kesusahan
Bagaikan
kuda bendi dengan pedati
Membawa
barang hingga tiba diperhentian
Oh…
angin bawah lah badan ini terbang
Terbang
jauh kedalam jurang
Bulih
nak nyu senang badan surang
Dibalik
pintu sengsara dan malang
Sakit
dan pedih hidup dalam parasaian
Bagia
embun yang tercampur racun
Bila
dituangkan kedaduan pohon
Jiwa
akan sakit dan mati dengan perlahan-lahan
Tiada
daya untuk melawan semua itu
Seakan
perasaian telah bertahta dalam kalbu
Merintah
penuh rasa haru dalam tangis pilu
Hanya
ratapan nasib yang bisa dipikul dalam waktu terus belalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar