Minggu, 26 Mei 2013

TERTAWA



TERTAWA
Tatap lah langit yang menawarkan keindahan
Dengan kilau wajah yang memerah
Lama kelamaan mulai memudar
Tereminilasi gelap di tutup awan
Siap menghadang penghujung sore

Dibalik waktu di atas bukit
Disebelah lembah yang curam
Liku jurang yang tajam
Bahkan onak duri jalan yang harus di lalui

Tetap lah tersenyum
Karena harapan sedang menunggu sosok
yang dengan damai dan penuh kesabaran
siap menanti terbit fajar hari esok..

Bersemangat lah dan teruslah tertawa..
Bersama kita akan berlari,
Dan melarikan mimpi ke alam nyata,
Dalam sejarah, dalam cerita,
dan dalam kisah cinta yang sedang kita bina..
Sekarang, esok, dan akan selama nya

SUDAH JENUH



SUDAH JENUH
Hai pejabat dalam negeri
Berhentilah kalian menyelami
Timbunan rupiah rakyat ini

Lihat lah rakyat bila berlarian
Bagai orang dikejar kematian
Terkapar di atas tanah bebatuan

Langkah gontai terhuyung tersungkur
Naluri sebangsa sekan telah kabur
Melihat sikap kelian yang kufur

Runtuh sudah tanah air yang subur
Bagai tanah diselimuti batu kapur
Racunnya memukul muda-mudi untuk mundur

Begitu jenuh dengan pemimpin pertiwi
Hanya bisa melumpuhkan kekayaan negeri
Hanya suka korupsi dan lagi korupsi

Seandainya rupiah bisa berkata
Mengaduh pada jaksa
Pasti dia banyak cerita

RAWATLAH IBU SEBELUM…?

Rawatlah ibu mu
Selagi kamu masih hidup
Bahagiakan lah ibu mu
Sebelum dia tinggalkan kamu selamanya

Karena ibu….
Melahirkan kamu
Berwajah pucat menahan tangis kesakitan
Cucur keringat tulang yang mulai rapuh
Begitu berat dia berjuang dalam membsesarkan mu

Masih kah kamu menyakitinya
Masih mampu kah kamu tertawa
Menyasikkan sejarah penderitain ibu mu

Masih kah kamu mencacinya
Melawan akan suruannya
Memukulnya dan mengacuhkannya
Bahkan meninggalkanya
Namun ibu kamu tak pernah mengeluh

Coba kamu bayangkan pengabdian ibu mu
Membersihkan kotoran saat kamu masih kecil
Memberikan ASI waktu kamu bayi
Menyayikan kamu dalam ayunan
Menyaupi kamu saat makan
Begitulah kasih sayangnya terhadap mu

Sekaya apa pun kamu
Sebesar apa pun badan mu
Semua itu tak akan bisa kamu lakukan
Seperti yang ibu lakukan
Saat kamu masih kecil

SEMAU AKAN LENYAP
Sesungguhnya…..
Kekayaan,,,
Kesuksesan,,,,
Kecantikan,,
Ketampanan,,,
Semua akan tamat
Sebab segala sesuatu selain Allah pasti akan lenyap

Setiap kenikmatan akan sirna
Setiap kebahagian pasti akan dimakan masa
Setiap yang bernafas pasti akan di datangi malaikat Maut
Di hampiri oleh maut yang memutihkan jari-jari

Semua orang telah tamat riwajatnya
Pada saat itu lah mengetahuinya
Catatan sejarah masa hidup di dunia

Apakah itu berisikan amal yang saleh
Apakah itu bercerita tengtang dosa yang murka
Itu terbukti saat catatan di buka di sisi Allah

APAKAH YANG PALING JAUH?

Hidup di dunia terus berlalu
Bagai gerak jalan yang terus maju
Namun pernah kita berpikir tentang waktu
Waktu yang sudah berlalu

Mari kita renungkan
Sebuah pertayaan
Apakah yang paling jauh dalam kehidupan?...
Apakah itu Negara peru
Apakah itu sang bulan
Apakah itu sang mentari

Semua itu memang jauh bagi kita
Namun dibalik semua itu
Hal yang paling jauh dari kita
Adalah sebuah masa lalu

Sebab bagaimana pun kita
Apa pun kendaran kita
Kita tak mampu menyemputnya kembali
Sebab sejarah masa lalu hanya terjadi satu kali

Oleh sebab itu mari lah kita
Menjaga hari ini
Memanfaatkan hari esok dan yang akan datang
Dengan perbuatan yang sesuai dengan agama






APAKAH YANG PALING DEKAT DENGAN KITA



APAKAH YANG PALING DEKAT DENGAN KITA

Wahai sabata ku…
Coba kita renungkan
Sebuah pertanyaan
Apakah yang paling dekan dengan kita?
Mungkin selama ini ini kita merangapan
Yang dekat dengan kita adalah

Pacar….
Sahabat…
Orang tua…
Guru….

Itu semua benar
Namun kita tak sadar apa yang dekat  dengan kita
Yang paling dekat dengan kita adlah kematian
Karena kita tidak tahu kapan itu terjadi
Bisa besok, saat ini ,dan detik itu saja

Sebab itu sudah menjadi janji Allah
Bahwa setia yang berjiwa pasti akan
Merasakan kematian




KENAPA WANITA MUDAH MENANGIS



KENAPA WANITA MUDAH MENANGIS
Kenapa wanita mudah sekali menangis
Karena wanita di jadikan sangat utama
Tuhan ciptakan bahunya
Agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya
Meski bahu itu lembut dan nyaman
Untuk menahan kepala bayi yang tertidur
Tuhan berikan kekuatan untuk dapat melahirkan
Mengeluarkan bayi dari rahimnya
Meski sering menerima cerca dan cacian dari anaknya
Tuhan berikan keperkasaan yang membuat bertahan
Saat semua orang di landa patus asa
Tuhan berikan pada wanita kesabaran
Untuk merawat keluarganya
Walau sakit, letih tanpa keluh kesah
Tuhan berikan persaan penuh kasih sayang
Untuk mencintai anak-anaknya
Dalam keadaan apa pun
Dalam kondisi apa pun
Walau tak jarang anak-anaknya melukai hatinya
Sebab perasaan itu lah yang memberikan kehangatan
Bagi bayi-bayi yang menahan kantuk dalam lelapnya
Tuhan berikan air mata pada wanita
Agar dapat mencurahkan perasaannya
Ini lah yang khusu bagi para wanita
Agar dapat dia gunakan kapan pun diinginkan
Hanya inilah kelemahan wanita
Maka janganlah abaikan para wanita
Maka dekatkan lah diri padanya
Selagi ia masih hidup
Karena dikakinya lah kita akan menemukan surga

PERPISAHAN
Dalam rumah bertabur sejuta kisah
Seberbak harum menyebar keseluruh rumah
Kemilau cerita melukiskan kenangan
Tak dapat diraba dan dirasakan
Begitu juga dalah kehidupan ini
Semula kita membuka pintu persahabatan
Berjalan bersama jelajahi luas lautan
Senandung kehidupan pun mulai dijalankan
Namun akhir dari persahabatan tidak satupun yang bisa kita ketahui
Hingga tiba saatnya pintu persahabatan ini untuk ditutup
Jutaan hari telah kita lewati
Ratusan bulan telah kita lalui
Penuh wewangian bunga maupun bertabur duri
Penuh suka dan duka di hati
Kini tiba saatnya perpisahan menyapa
Namun ku tak mau kau teteskan air mata
Tak mau kau merasa terluka
Sebab kita tak akan bisa terus bersama
Kini kita tak searah lagi
Dalam menempuh hidup yang berdebu
Bertabur dedaunan tak pernah tersapu
Tapi ketahuilah duhai sahabat
Semua bukanlah sebuah kenangan
Saat dahulu kita dalam kebersamaan