Minggu, 26 Mei 2013

KENAPA WANITA MUDAH MENANGIS



KENAPA WANITA MUDAH MENANGIS
Kenapa wanita mudah sekali menangis
Karena wanita di jadikan sangat utama
Tuhan ciptakan bahunya
Agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya
Meski bahu itu lembut dan nyaman
Untuk menahan kepala bayi yang tertidur
Tuhan berikan kekuatan untuk dapat melahirkan
Mengeluarkan bayi dari rahimnya
Meski sering menerima cerca dan cacian dari anaknya
Tuhan berikan keperkasaan yang membuat bertahan
Saat semua orang di landa patus asa
Tuhan berikan pada wanita kesabaran
Untuk merawat keluarganya
Walau sakit, letih tanpa keluh kesah
Tuhan berikan persaan penuh kasih sayang
Untuk mencintai anak-anaknya
Dalam keadaan apa pun
Dalam kondisi apa pun
Walau tak jarang anak-anaknya melukai hatinya
Sebab perasaan itu lah yang memberikan kehangatan
Bagi bayi-bayi yang menahan kantuk dalam lelapnya
Tuhan berikan air mata pada wanita
Agar dapat mencurahkan perasaannya
Ini lah yang khusu bagi para wanita
Agar dapat dia gunakan kapan pun diinginkan
Hanya inilah kelemahan wanita
Maka janganlah abaikan para wanita
Maka dekatkan lah diri padanya
Selagi ia masih hidup
Karena dikakinya lah kita akan menemukan surga

PERPISAHAN
Dalam rumah bertabur sejuta kisah
Seberbak harum menyebar keseluruh rumah
Kemilau cerita melukiskan kenangan
Tak dapat diraba dan dirasakan
Begitu juga dalah kehidupan ini
Semula kita membuka pintu persahabatan
Berjalan bersama jelajahi luas lautan
Senandung kehidupan pun mulai dijalankan
Namun akhir dari persahabatan tidak satupun yang bisa kita ketahui
Hingga tiba saatnya pintu persahabatan ini untuk ditutup
Jutaan hari telah kita lewati
Ratusan bulan telah kita lalui
Penuh wewangian bunga maupun bertabur duri
Penuh suka dan duka di hati
Kini tiba saatnya perpisahan menyapa
Namun ku tak mau kau teteskan air mata
Tak mau kau merasa terluka
Sebab kita tak akan bisa terus bersama
Kini kita tak searah lagi
Dalam menempuh hidup yang berdebu
Bertabur dedaunan tak pernah tersapu
Tapi ketahuilah duhai sahabat
Semua bukanlah sebuah kenangan
Saat dahulu kita dalam kebersamaan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar