Senin, 06 Mei 2013



















BAGIAAN

      1

PERSAHABATAN







BERLALU BEGITU SAJA

Tiada aku di ingat lagi oleh sahabat lama
Seakan aku tidak pernah menjadi temannya
Semuanya berlalu begtu saja
Rasanya aku sudah terlupakan dalam buku persahabatannya
Juga hilang tertimbun rongsokkan sampah
Hingga akhirnya aku tidak terkenang oleh sahabat ku lagi

Aku coba untuk mencarinya dan bahkan menemuinya
Supaya aku jangan di lupaknnya
Namun seribu kali sayang harapan itu tidak aku dapakan

Setelah sekian lama akhirnya aku betemu dengan sahabat ku
Saat aku duduk disampingnya bahkan sahabat ku
Tidak lagi memperdulikan kehadiran aku
Malahan dirinya sibuk dengan orang yang dianggap
Sangat berarti dalam hidupnya saat itu

Dia abaikan aku saat pujaan hatinya menghubungi lewat udara
Dia ketawa begitu bahagia seakan aku tidak ada disampingnya
Itu semua terus berlanjut hingga aku pergi tanpa berpamitan kepadanya

Setalah kejadian itu baru aku sadari siapalah aku ini bagi dirinya
Hanya sehelai kertas yang tidak ada artinya
Hanya seonggokan daging yang tidak ada harganya
Hanya segenggap kabut yang tidak ada nilainya
Mungkin ini kah suratan garis kehidupan harus aku jalani

Sahabat ku terima kasih untuk selama ini
Telah bersedia bersama aku

SELAMAT BERPISAH
Dahulu kita sangat dekat
Sedekat udara yang kita hirup
Sedekat air yang kita minum
Laksana kelopak bunga melati dengan tangkainya

Tapi kini ikatan persahabatan menjadi air mata
Kedekatan kita menjadi aurah kesedihan tiada tara
Karena kita tidak lagi dapat bersama
Maaf jika selama ini aku punya salah dan dosa

Berharap pada engkau yang pernah menjadi sahabat ku
Tidak akan lupa mendoakan aku dalam setiap sholat mu
Tidak akan lupa untuk mengucap selamat makan sahabat ku
Begitu juga aku terhadap mu tidak akan terlupakan bersama waktu

Memang keputusan yang aku ambil untuk berpisah dengan mu
Sangat menyakitkan bagi diri mu
Tapi mungkin itu yang terbaik untuk mu
Karena jika aku bersama mu sangat menyulitkan mu

Sahabat jangan lah menangis hapus lah air mata mu
Kita berpisah bukan berarti aku melupakan mu
Diri mu akan selalu aku kenang dalam suka dan dan duka ku
Begitu lah diri mu yang tidak terganti oleh siapapun di hati ku

Sahabat selamat berpisah semoga engkau bahagia selalu
Itu lah doa ku untuk orang yang pernah ada bersama ku
Sahabat hanya ribuan terimah kasih terucap untuk mu
Demi kebaiakan selama ini engkau pernah berikan pada ku

TOLONG SATUKAN KAMI
Tidak pernah aku memiliki sahabat seperti mu
Tidak ada penganti seperti diri mu
Laksana bulan penerang gelapnya malam ku
Ibarat setangkai sapu lidi yang sama membahu

Kini aku mengerti hanya dirimu yang memahami
Tidak pernah terpikirkan untuk mencari penganti
Karena ku masih menyayangi mu
Karena ku masih mencintai mu

Aku coba bertahan dari kisah ini
Meski sering menjatuhkan air mata yang suci
Walau terkadang rasa sakit yang dihadapi
Disini ku mananti mu untuk kembali                                      

Wahai angin yang bertiup sampaikan kepadanya
Wahai burung yang terbang katakan kepadanya
Bahwa aku disini membutuhkan kasih sayangnya
Walau aku tidak bisa memiliki dia sepenuhnya

Sahabat......                                           
Jangan pergi untuk meninggalkan aku
Jagan pergi jauh dari aku
Sebab aku sangat memerlukan mu

Tuhan.....
Tolong lah satukan kami
Sahabat impian yang telah lama pergi



TAK ADA YANG ABADI

Hari ini..
Tak ada lagi puisi yang ku tulis untukmu…

Hari ini..
Tak ada lagi kata-kata indah yang ku tulis untukmu…
Semua terdiam dan membisu…
Hanya tetesan air mata di pipimu…

Sahabat……..
Hapuslah air matamu…
Ku tak mampu lihat semua itu…       
Padamu, ku ucapkan sejuta terima kasih…

Sahabat…
Waktu telah mengantarkan kita…
Pada satu titik pemahaman…
Bahwa di dunia ini tak ada yang abadi…

Sahabat....
Kini saatnya kita harus berjalan sendiri…
Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskan…
Dalam ruang dan waktu yang berbeda…

Sahabat...
Semoga waktu takkan membuat kita lupa…
Bahwa kita pernah ada, kita pernah punya cerita…
Walau perpisahan ini menyisakan luka…

Tapi yakinlah…
Bahwa kau takkan tergantikan…

TERPASAK AKU AKHIRI

Meski ku tahu
Keputusan yang ku ambil ini
Sangat menyakitkan hati mu
Sangat menydihkan bagi diri mu

Tapi jika tidak ku akhiri
Aku takut diri mu akan bertambah sengsara
Aku takut diri mu akan terluka
Bila nanti kita terus bersama

Ku berpisah dengan mu
Ku pergi dari mu
Bukan berarti aku akan melupakan mu
Karena diri mu tak akan terganti di hati ku

Kebaikan mu, keramahan mu kecantikan  mu
Akan selalu hidup di sanubari ku
Sahabat maafkan jika selama ini aku punya salah pada mu
Persahabatan kita mungkin sampai disini saja dulu,,

Hanya doa ku kepada mu
Semoga kebahagian selalu bersama mu
Kegembiraan tak akan jauh dari mu
Kesehatan jasmani rohani selalu menyertai mu

Sahabat.....
Bahwa di dunia ini tak ada yang abadi
Kini saatnya kita harus berjalan sendiri
Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskam
Dalam ruang dan waktu yang berbeda
Walau perpisahan ini menyisakan luka
DEMI KEBAHAGIAN SAHABAT KU (RURA)

Jika memang aku tak berarti bagi mu
Ya aku tidak akan didekat mu
Walau berat rasanya jauh dari mu

Jikalau ku memang tak berguna bagi mu
Ya aku tidak akan didekat mu
Karena ku hanya sehelai tisu yang tak bermutu

Jika memang aku tak berharga bagi mu
Karena ku hanyalah sehelai uang yang tak laku
Ya aku akan beranjak dari pandangan mu

Jikalau aku memang tak bernilai bagi mu
Karena ku hanyalah sampah yang bau
Ya aku akan enyah dari tatapan mata mu

Jikalau memang aku menjadi beban dalam hidup mu
Seakan aku hanya bikin diri mu malu
Karena kehidupan ku yang tak semaju kamu
Ya aku akan mingir dari jalan langkah mu

Jika aku hanya penyakit bagi mu
Laksana nyamuk di hamparan sampah bau
Ya aku akan tebang jauh dari indah tubuh mu

Jika aku hanya secuil sembilu bagi mu
Hanya buat mu terluka pilu
Ya aku akan menghilang dari lembutnya hati mu
Begitu takutnya aku mencampuri kehidupan mu
Meski berat untuk berpisah dengan mu

PESAN BUAT SAHABAT
Sahabat....
Jika suatu saat kau membaca goresan ku ini
Ingatlah saat-saat kita tertawa sambil menari
Walau kini semua itu tak akan terjadi lagi
Karena kau dan aku tak sehaluan lagi

Sahabat.....
Di sudut sepi berpintukan sejuta rindu
Berkipaskan angin yang menambah pilu
Seakan berjalan di lantai yang dipenuhi paku
Semenjak kau pergi dari relung hidup ku
Begitu aku sangat merindukan senyum kehidupan dari mu

Sahabat.....
Hanya satu pesan dari ku kepada mu yang jauh disana
Ingatlah aku walau itu hanya sepintas saja
Kenanglah aku walau itu hanya sekejap saja
Jangan hapus nama ku meski sudah ada si dia

Sahabat....
Aku yang telah kau tinggalkan pergi hanya berteman sepi
Tidak akan melupakan apa yang telah terjadi
Nama mu tidak akan terganti sampai darah ini berhenti
Bayangan wajah mu tidak akan tersingkir hingga hanyat ini menghampiri
Karena begitulah berartinya diri mu duhai sahabat sejati




AKU MERINDUMU

Ku tatap lembaran yang pernah kita ukir
Ada bekas goresan di dinding hati ku
Denyut-denyut perih menghujam pilu jantung ku
Merinding ruang jiwa perih ku

Maaf jika aku merindu mu
Sosok jiwa pernah hadir di hari laluku
Seiring melawan gelapnya malam kelabu
Bermusik lagu orang bisu

Kini engkau dan diriku tak bersama lagi
Berada dalam jarak yang tak terpantau lagi
Gerak yang tak dapat digapai
Tawa mu yang mendamaikan
Senyum mu yang memberikan kebahagian
Di saat resa menyelimuti batin ku
Di saat tangis menggantung di awan hati ku

Tapi hanya sebatas rindu
Pada sahabat masa lalu ku

Karena rasa kita tidak lagi serupa
Jalan kita tidak lagi searah
Maaf aku jika aku merindu mu
Maaf aku kali ini mengenang mu





AKU MEMBUTUHKAN MU
Sahabat....
Ini hari yang kesekian aku sendiri
Ini bulan sekian aku seorang diri
Ini tahun aku tanpa diri mu lagi
Tidak kah terniat dirimu untuk menemaniku
Untuk sekedar menghubungi diri ku

Sahabat....
Bukankah aku ini juga sahabat mu
Walau hanya seorang sahabat masa lalu mu
Yang selalu membangkitkan amarah batin mu
Yang selalu membebani langkah kaki hidup mu

Sahabat....
Aku kesepian
Aku kedinginan
Aku butuh kehangatan
Di sela waktu mu bersama yang lain

Sahabat...
Aku juga butuh nasehat mu
Dalam menjalani roda kehidupan
Dalam melawan nasib yang tak berhenti menggilasku
Di sini aku terus menunggu mu





BERJUMPA PASTI BERPISAH

Dalam hidup dialam pana
Setiap perjumpaan pasti berpisah pula
Karena itu sudah menjadi takdir Yang Esa
Perpisahan ini memang sedih untuk dirasakan
Seakan hidup tiada kegembiraan
Bagai berjalan dikelam cahaya bulan

Begitulah hal yang diamali saat berpisah dengan mu
Kecerian tawa ini terhenti mendengar kabar mu
Kegembiraan bertukar dengan isak tangis pilu

Kepergian mu dari sisi dan naluri
Meninggalkan sejuta kenangan dihati
Kenagan mu yang akan dibawa mati

Meski sakit untuk dihayati dimalam hari
Dalam perpisahan ini hanya satu harapan dari diri
Kenaglah jiwa yang separuh mati ini
Ingatlah kemana juga diri mu pergi

Disini jiwa buruk ini selalu mengenang mu
Selalu merindukan mu yang jauh dipintu pilu

Keindahan bersama mu
Tak akan terlupakan walau dimakan waktu
Hanya do’a suci dapat ku berikan pada mu
Demi melepas kepergian mu
Semoga kebahagian selalu setia bersama mu


TEMAN KU TELAH PERGI
Tiada terasa waktu begitu cepat berlalu
Bagai angin yang meniup aruh debu
Membawa terbang keudara biru
Mungkin tiada lagi untuk bertemu

Begitu nasib yang ku alami
Teman ku yang sejati
Pergi tinggalkan aku yang dilanda sepi
Hanya tangisan yang bisa ku ratapi

Teman….
Kau pergi disaat ku butuhkan mu
Kau berjalan disaat aku memerlukan mu
Kau menghilang dikala aku mengingginkan mu
Kepergian mu hanya meniggalkan kenangan untuk ku

Terpaksa ku lepaskan duhai teman
Walau sakit yang harus ku telan
Karena ku tahu setiap pertemuan
Pasti akan berakhir dengan perpisahan

Teman…..
Air mata pun kian terurai
Laksana hujan yang membajiri bumi pertiwi
Melihat lambaian tangan mu yang putih suci
Lambain terakhir yang jadi kenangan dalam mimpi

Teman….
Ku  harap pada mu
Meski berjahuan kau dan aku
Namun diri mu akan tetap dihati selalu
Meski waktu ini terus barlalu
Juga begitu dengan diri mu yang jauh disana
Ingatlah aku selalu
Meski kau sibuk dengan waktu mu
SAHABAT SEJATI

Sahabat tak ubahnya atmosfer
Dengan meredam sebuah energi besar
Melindungi semua makhluk di bumi
Menjadi sumber dari segala kehidupan ini

Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi
Dia lah ladang hati
Bertabur kasih harum kasturi

Dituai dengan penuh rasa terima kasih
Dia adalah naungan dalam mencari kedamaian birahi

Di kala berpisah dengan sahabat
Sungguh sangat menyiksa hasrat
Pedihnya begitu menyayat
Karena separuh hati
Telah dia bawa pergi

Sahabat datang bukan hanya sekedar bersama dalam membunuh waktu
Namun sahabat datang untuk menghidupkan sang waktu
Sahabat mengisi kekurangan memberi jika kita tiada

Dalam tetesan embun pagi tersirat kelembutannya
Sentuhan kasih sahabat terbaik ku
Buat jiwa ini selalu rindu
Meski kini kita tak bersatu
Tapi begitulah arti sahabat sejati bagi ku



TEMAN KU ADA PERLU
Ku selalu berharap kepada mu
Ku selalu menantikan sayang dan cinta mu
Ku tahu pasti bosan kalau aku berbicara tentang semua ini
Hingga ada alasan yang kau dapatkan

Untuk akhiri cerita ini
Diri mu selalu berkata
” Maaf ya ada teman ku, dia ada perlu””

Meski sambungan cerita ini tidak tahu akan di ulang lagi
Namun aku hanya bisa diam
Karena itu semua hak mu

Selesai kata mu ya aku tutup
Meski hati ini sedikit berkata
”Ada sesuatu baru yang lama mulai dilupakan”

Namun satu hal yang meski tahu bahwa rasa ini tidak pernah mati
Meski telah coba untuk membunuhnya

                                               






SAHABAT

Sahabat…
Wajah mu yang unik
Membuat hati tidak berkutik
Untuk melupakan disaat asik
Di kala bermain dipantai klasik

Sahabat…
Jasa mu akan selalu aku kenang
Dalam keadaan susah maupun senang
Muarah kasih sayang mu akan selalu terkenang
Lewat tawa mu yang gemilang

Sahabat….
Nama mu akan selalu dehati
Meski dikelabui rasa sepi
Karena diri mu adalah cahaya dalam gelap ku
Menjadi lampu dalam kehidupan ku

Sahabat…
Wajah mu, Tawa mu, senyum mu
Tidak akan pernah pudar dimakan waktu
Begitulah abadinya nama mu dihati ku
Hingga hayat nanti menjemput diri ku





SEBATAS SAHABAT
Di malam hitam kelabu penuh sahdu
Ku tatap kedipan bintang kehidupan
Berchaya dengan begitu indahnya
Menginggatkan aku pada sosok wanita

Dulu pernah hadir dalam hidup ku
Menggajak aku bercanda penuh rasa haru
Mengenalkan akan arti kehidupan
Meski itu hanya sebatas sahabat

Begitulah mulianya kasih mu
Tanpa mengharapkan imbalan dari ku
Begitulah tulusnya cinta mu
Demi perubahan untuk masa depan ku

Tapi kini semuanya telah berubah
Diri mu pergi dan tidak akan kembali
Tinggalkan aku yang sangat membutuhkan diri mu
Tinggalkan aku disaat persahabatan bersemi dihati ku

Meski diri mu telah pergi dari sisi
Namun diri mu tidak akan terganti
Sampai nafas ku terhenti
Walau itu hanya sebatas teman sejati
.




SAAT TERBARING SAKIT

Sahabat…
Saat diri mu terbaring sakit
Tidak terdengar lagi tawa manja mu
Tidak terlihat lagi senyum manis mu
Di alam pana dan luas ini

Sahabat….
Hidup aku terasa sepi
Laksana hidup dihamparan pasir mati
Hanya berteman hembusan badai
Tidak ada tempat bercanda lagi

Sahabat….
Aku berdo’a pada Tuhan Kuasa
Semoga diri mu lekas sembuh
Karena diri mu begitu berarti
Demi menempuh hidup ini









ARTI SAHABAT
Sahabat...
Diri mu laksana setetes air
Jatuh dari langit yang bersinar
Mampu menghijaukan bunga mawar
Meski duri kehidupan mencakar

Kehadiran insan seperti mu
Membawah perubahan  dalam waktu
Laksana cermin putri salju
Memberi penerang dalam hidup ku

Kata-kata yang engkau umbarkan
Baik dalam kesedihan maupun dalam kebahagian
Bisa menghancurkan teka-teki kehidupan
Saat ini sulit untuk dilawan

Keberadaan hati mu dalam hatiku
Sungguh sangat berarti dalam langkah ku
Terciptanya mahluk seperti mu
Sangat berjasa dalam jiwa keras ku
Begitulah berartinya dirimu bagi ku

.





JANGAN LUPAKAN AKU
Kenang lah  aku duhai sahabat
Di sela waktu bersama pacarmu
Ingat lah aku duhai sahabat
Dalam kebahagian bersama kekasih mu

Rindukan lah aku duhai sahabat
Di saat indah bersama belahan jiwa mu
Sebutlah nama ku duhai sahabat
Di balik kegembiraan orang yang kamu cintai

Begitu ku berharap pada mu sahabat ku
Begitu aku ingin selalu jadi sahabat mu
Karena diri mu adalah inspirasi hidup ku
Sejak dahulu hingga sekarang

Hanya satu pinta hati ku pada mu
Jangan lupakan aku duhai sahabat ku
Meski kita telah terpisah jauh
Dan ingatlah aku dimana pun diri mu berada

Sahabat ku kau adalah tetap yang terbaik
Sampai darah ini berhenti mengalir
Sampai denyut nadi ini tidak berdetak
Begitulah sahabat ku berartinya diri mu bagi ku





KAU LUPAKAN AKU

Diri mu yang dahulu telah berubah
Kau anggap pertemuan kita dahulu
Kebersamaan kita dahulu
Canda dan tawa kita dahulu
Kebahagian dan kesedihan kita dahulu
Persahabatan kita dahulu
Hanyalah secara kebetulan saja

Bahkan kau anggap tak pernah terjadi
Kau lupakan segalanya saat perpisahan terjadi
Dan mengakhiri kebersamaan kita selama ini

Kerinduan ku tiada arti bagi mu
Karena ku kau anggap hanya orang tak berguna
Juga seorang yang tak pantas untuk teman mu saat ini
Karena diri mu telah hidup lebih maju dari aku

Kau pergi jauh dari ku
Dalam meningkatkan mutu, kuwalitas pola pikir mu
Sedangkan aku apa hanya seperti mentimun bungkuk
Tergolek-golek dalam lumunan orang bijaksana

Meski kau lupakan aku disini
Namun kebaikan dan jasa mu selama ini
Tidak akan pernah terlupakan
Makasih sahabat ku atas kebaikan mu selama ini



TEMAN KU JAGAN LUPAKAN AKU

Tiada ku sangka teman ku da lupa sama aku
Tiada ku duga secapat itu kau lupakan aku

Memang ku sadari
Aku bukan lah teman yang baik bagi mu
Juga aku tidak pantas jadi teman mu
Karena aku orang yang tak punya

Sedangkan diri mu adalah anak yang berada
Jadi apa gunanya aku kau ingat
Apa gunanya aku kau rindukan
Hanya membuat beban dalam hati mu

Tapi bagi ku kau adalah teman terbaik ku
Tidak akan ku lupakan kebaikan mu
Apa lagi jasa mu yang telah kau berikan
Walau kau dan aku terpisah jauh

Kejauhan dengan mu
Tidak menjadi penghalang bagi ku
Juga tidak menjadi alasan untuk melupakan mu
Karena kau adalah taman terbaik ku
Walau itu terjadi pada masa lalu
.





TEMAN SEJATI DAN TEMAN SAKIT HATI
Memang sulit mencari teman sejati
Seakan mencari jarum dalam tumpukan jerami
Dalam menemani dan memahami isi hati
Apa lagi rela hidup semati demi teman sejati

Mencari satu teman sejati diantara ribuan teman
Amatlah sulit bagaikan meniti diatas rambut
Juga mencari berlian dalam kegelapan
Juga mencari butiran mutiara dipadang pasir

Namun sebaliknya banyak terjadi
Teman sejati susah dicari
Teman sakit hati banyak dijumpai
Teman sakit hati
Sangat lah mudah dicari
Bagai kerbau makan dipadang rumput yang hijau
Juga menampung air saat hujan turun

Kenapa itu bisa terjadi
Karena teman sejati
Adalah tak harus memiliki
Sedangkan teman sakit hati

Hanya bisa menghabisi dan mebuat kita menangis
Dan saat kita menagis dia malah ketawa
Teman sejati derita kita adalah luka dia
Kebahagian kita adalah kesenangannya



DI KEBUN JAGUNG
Sore kamis yang indah
Memwarnai merah muda lidah
Di hembus angin yang bertiup sepoi
Menyentuh kulit berlapis kain sutra asli

Di bawah langit yang cerah merona
Terlihat sorak-sorai tawa manja
Dari mulut teman yang sejawat
Seakan tiada masalah yang melekat

Di hamparan kebun jagung yang kecil
Di terangi kobaran api berkayukan kerikil
Membakar setungkul jagung yang masih muda
Berbumbukan susu dan mentega
Meski wajah terasa lelah sehabis pulang kuliah
Dalam mencari kebahagian di masa depan yang cerah

Hilang seketika saat bersama bergembira ria
Sambil membakar jagung dan bermain api penuh rasa bangga
Sungguh suatu peristiwa yang indah dan penuh makna
Tak mungkin akan terulang untuk kedua kalinya
Bagiakan peristiwa sejarah yang di alami dunia
Juga suatu pembelajaran dan kenangan yang sangat berharga
Saat bersama-sama dengan sahabat tercinta

Kebahagian dan rasa gembira dalam kebun jagung
Meninggalkan kenangan yang tak akan lekang
Lekang oleh waktu yang terus menghadang
Hingga badan di jemput yang maha penyayang


SELAMAT BERPISAH
Sahabat…
Tiada terasa waktu begitu cepat berlalu
Tiga tahun sudah kita bersatu
Dalam menuntut ilmu
Pada ibu dan bapak guru
Dalam ruangan yang bertembokan batu

Sahabat…
Kehadiran mu didalam hidup ku
Membawa perubahan dalam hidup ku
Laksana cermin putri salju
Memberi penerang dalam gelap hidup ku

Sahabat…
Kebahagian yang dirasakan
Akan berakahir dengan sebuah perpisahan
Canda tawa kebersamaan
Berganti dengan air perpisahan

Shabat…
Meski kita tidak bersama lagi
Tapi kisah dan kenangan tidak sampai disini
Karena nama mu tidak akan terganti
Sampai nafas ini berhenti

Sahabat…
Selamat berpisah
Mohon maaf jika selam ini ku bersalah















BAGIAAN

      2

KELUARGA





IBU ITU LAH AKU MEMANGGIL MU
Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Karena tanpa mu ku tak kan ada di dunia ini
Tak terbayangkan berapa berat beban yang harus kamu hadapi
Selama aku dalam kandungan mu sembilan bulan sembilan hari

Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Tidak berakhir derita mu meski aku telah terlahir ke dunia ini
Bertubi-tubi rasa nyeri dan perih seakan bisa membuat mu mati
Dalam membesarkan hingga ku tahu semua isi alam raya ini
Begitu besar perjuangan mu bagaikan laut yang tak bertepi

Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Langkah demi langkah mu berlukisan sejuta inspirasi
Dalam mengayomi dan menasehati jika aku dijalur kiri
Meski terkadang aku menjatuhkan air mata mu yang suci
Meski terkadang mulut ku lancang hingga hati mu tersakiti
Namun amarah kemarahan mu berkata jagan kamu ulangi lagi

Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Sosok seperti mu adalah pahlawan dalam hati ini
Sosok seperti mu adalah pelita dalam batin ini
Ibarat telaga yang tak pernah airnya berhenti 
Begitu abadi kasih sayang mu di dalam hati

Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Hanya ribuan terima kasih terucap dari hati
Hingga kau buat aku hidup seperti ini



NENEK KU TELAH TIADA
Kini hidup ku terasa sepi berselimutkan pilu
Kini jalan ku terasa buntu berpagarkan gedung batu
Kini langkah ku terasa kaku berbebankan sejutah rindu
Semenjak kepergian mu dari hari-hari ku
Walau berat namun harus aku jalani meski tanpa mu

Nenek ku.....
Terima kasih atas semua yang telah diberikan pada ku
Semua kasih sayang yang telah engkau curahkan pada ku
Semua pengorbanan yang telah engkau lakukan hannya untuk ku
Begitu tulus niat mu tanpa menuntut balasan dari ku

Nenek ku....
Kini disini aku merindukan saat bersama mu
Merindukan nasehat dan kasih sayang mu
Ingin rasanya aku berjumpa dan melihat wajah mu
Walau itu hanya sepintas lalu dalam mimpi ku

Tuhan ku.....
Sesungguhnya aku tak rela kehilangan nenek ku
Tapi aku sadar semuanya itu milik Mu
Namun ku tahu semua ciptaan Mu akan kembali kepada Mu
Begitu juga aku meski ku tak tahu bila waktu ku kembali pada Mu

Oh.... Tuhan ku....
Jagalah dia selalu dan bahagiakan lah dia disisi Mu
Berikan lah dia tempat yang suci di mata Mu
Karena dia adalah nenek terbaik ku

Selamat jalan nenek ku
Disini aku selalu mendoakan diri mu
Moga bahagia dengan alam mu yang baru


IBU

Ibu….
Tulus kasih sayang mu
Suci dan mulia cinta mu
Melebihi satu nyawa milik mu
Semua hanya demi kebahagian aku anak mu

Ibu….
Panas cahaya mentari membakar kulit mu
Berderuk-deruk suara tulang tua mu
Bekerja tanpa kenal waktu
Namun semua itu tak surutkan semangat mu
Semua hanya untuk aku anak mu ibu

Ibu….
Sering aku menyati hati mu
Kamu hanya menangis dan diam membisu
Tidak sedikitpu terniat untuk memarahi ku
Malahan ibu berkata pada ku
Jangan kamu ulangi lagi anak ku

Ibu….
Sungguh mulianya hati mu
Maafkan lah anak mu ini
Atas kesalahan yang terbuat selama ini






IBU MAAFKAN AKU
Ibu......
Engkau sirami kesedihan ku dengan senyum mu
Engkau rangkul aku dengan pelukan mu
Engkau didik aku dengan indah nasehat mu
Engkau ajari aku dengan tutur kata lembut mu
Engkau hujani aku dengan doa-doa mu

Ibu.....
Engkau jemur kulit mu demi aku
Engkau kuras tenaga mu demi aku anak mu
Engkau nyanyikan lagu senduh demi kesenangan ku
Tak kenal siang dan malam menghadang mu

Ibu......
Engkau tumpuan harapan dalam penderitiaan ku
Engkau daya kekuatan dalam kelemahan ku
Engkau tongkat tempat ku berdiri dari kejamnya waktu

Ibu.....
Engkau lah segala-galanya bagi ku
Engkau lah pahlawan dalam hidup ku
Engkau lah pelita dalam hati ku

Ibu....
Ketulusan dan ketabahan dalam merawat ku
Walau terkadang menetes air mata mu
Karena kenakalan ku yang menyakiti hati mu
Begitu besar jasa mu laksana seorang ratu

Ibu.....,
Maaf kan lah kesalah anak mu ini yang tak tahu malu
Atas sikap engkar atas suruhan mu
Atas kata-kata yang tak pantas aku lontarkan pada mu

KASIH IBU
Dalam malam kelam diri mu terbangun
Walau mata indah mu berat dibuka
Karena tangis ku yang begitu nyaring
Itu semua tidak jadi penghalang bagi mu
Karena akan sayang mu padaku anak mu

Belum hilang rasa lelah mu
Dari menjaga ku di hari siang
Mengajari mengenal alam dunia
Dengan kasih sayang mu
Sungguh muliah  jasa mu oh ibu

Cucur keringat dalam membesarkan ku
Sakit senang engkau lewati
Semua hanya demi keberhasilan ku
Untuk masa depan ku yang panjang

Ibu jasa mu tidak akan terlupakan
Kasih mu tak akan pernah tergantikan
Meski hidup ku sebagai pengantinya
Begitulah besarnya pengorbanan mu
Ibu ku demi akau anak mu






AYAH KU PETANI KARET
Ayah ku tercinta seorang petani karet
Menuai hasil karetnya pada hari ahad
Berangkat pagi hingga senja
Demi mencari sesuap nasi untuk keluarga tercinta

Tak dihiraukan panas membakar kulitnya
Akar kayu rimba menusuk kakinya yang tua
Semak belukar tempat hidup binatang buas yang harus dilaluinya
Tidak menyurutkan langkah mu ayah ku tercinta
Cucur keringat yang telah tercurahkan

Hembusan nafas yang telah dikeluarkan
Tenaga yang semakin hari semakain menurun
Keriput tulang pipih mu gambaran perjuangan
Namun semangat mu tak pernah pudar
Meski terkadang langkah mu gemetar

Begitulah pengorbanannya
Sabagai seorang ayah dari anak-anaknya
Juga sebagai seorang suami dari istrinya
Dalam mencari nafkah tak kenal lelah
Ayah begitulah besarnya jasa mu

Tak akan ternilai oleh rupiah
Tak akan terbayar oleh segudang emas
Tak akan bisa digantikan oleh intan dan permata
                                                           
                                                           














BAGIAAN

      3

KEHIDUPAN




AKU BUKAN DIA ATAU DIRINYA

Diri ku bukanlah seorang foto model
Bukan pula seorang perancang busana pakain model
Hanya hobbi ku saja gemar berfoto gaya model
Hanya kesukaan kusaja berpakain seperti para model

Aku bukanlah seorang penyanyi tingkat tinggi
Bukan pula seorang vokalis bend seperti giring nidji
Suara ku flas dan hancur namun aku suka menyanyi

Diri ku bukanlah seorang penari dancer
Bukan pula seorang guru dancer
Tapi aku sedikit bisa menari dancer

Tak banyak aku mencipta puisi
Karena aku bukanlah seorang penulis puisi
Seperti penulis puisi taufik ismail yang terkenal hingga saat ini
Namun itu semua cukup untuk mengisi hati yang sepi

Ingin ku menulis kisah di masa dahulu
Namun ku bukanlah seorang sejarahwan yang bermutu
Hanya saja aku tak bisa menghapus memori masa lalu ku
Dengan dia dan dirinya…atau dengan siapa saja yang pernah ada hadir dalam hidup ku
Karena itulah aku dan hanyalah aku

Bukan dia atau dirinya…bahkan bukan pula sesosok yang  di damba
Seperti para bintang filem yang di idolakan para pengemarnya
Meskipun demikian aku suka dengan aku apa adanya

RATAPAN ANAK KOS
Berjuang dalam mencari jejak di masa depan
Meski jauh dari kampung halaman
Namun semua harus dijalani tanpa hambatan
Demi merubah hidup yang susah selama ini telah menjadi suratan

Tinggal di rumah orang yang di bayar
Tidur dalam kamar yang beralaskan tikar
Berbantalkan dari alas tangan yang tegar
Terkadang menagis demi menahan lapar

Ratapan anak kos tidak pernah berakhir
Laksana gelombang yang datang bergilir
Laksana embun di pagi hari yang terus mengalir
Ini sangat terlihat di saat minggu-minggu terakhir

Memang susuh untuk menjadi orang yang pintar
Harus menderita seorang diri dalam belajar
Bagaikan membaca sehelai kertas sambil berlayar
Bagaikan betanam mawar di hamparan pasir yang lebar
Seakan semua itu mustahil untuk dikejar

Meski pahit yang banyak dirasakan
Rasa semangat ini tidak akan tergoyahkan
Meski badai topan yang datang mengoda untuk berhenti berjalan
Demi mengenag orang tua yang hanya tinggal tulung pembalut badan
Dalam mengharap hidup tidak lagi di hina orang lain
Supaya tidak dikatakan orang yang tidak berpendidikan


JIWA YANG SEPI
Terpaku jiwa yang sepi dibalik kabut malam
Muka muram seakan tak makan dua hari dua malam
Begitu berat beban yang meredam di hati kelam
Bagaiakan bunga tersiram api meriam

Tetes hujan pun berbisik dengan tajam
Tajamnya seakan menusuk tulang yang rungkam
Membuat hati ini semakin mencekam
Mengenang nasib yang selalu bergelut suram

Meraung jiwa yang sepi bersama kerasnya kehidupan
Berkunang mata menatap kebahagian orang lain
Hati kecil pun berkata dengan nada yang sedikit pelan
Kenapa jiwa seperti ini seakan dimakan jutaan sesalan

Merintih-rintih jiwa yang sepi
Jika terjatuh bagunlah dengan sendiri
Meratap-ratap jiwa yang sepi
Kalau sakit obati lah dengan sendiri

Semangat jiwa ini seakan terasa mati
Kecerian hidup ini seakan tiada arti
Karena tak satu pun orang yang perduli
Semuanya membisu dan purak-purak tuli

Muak sudah jiwa dengan semua ini
Ingin disudahi saja hidup ini
Tapi harus gimana lagi sudah menjadi suratan diri
Harus dijalani walau tiada yang menemani

SEBATANG ROKOK CLAS MILD JATI DIRI
Gelap malam semakin larut bersama waktu
Resah hidup kian bergelut dalam kalbu
Mengenang dirimu yang jauh di alam rindu
Meninggalkan aku di hamparan sampah-sampah bau

Sebatang rokok clas mild terasa nikmat
Asapnya membasahi tenggorokan
Menemani aura dingin
Sedingin hati ku malam ini

Aku sudah begitu lelah dalam kemarahan
Aku sudah tiada berdaya dalam kelemahan
Hanya sebatang rokok mampu buat bertahan
Melawan kejamnya sapaan angin malam

Sebatang rokok clas mild masih ku pegang
Sambil menghayal ke awang-awang
Di temani cahaya kunang-kunag
Mengenang nasib malang tak kunjung hilang

Secercah cahaya mentari pagi
Sebatang rokok masih menemani
Demi mengobati luka hati
Demi jati diri aku hampir mati




AIR MATA DALAM HUJAN
Di sore yang kelam ditutup awan
Hiruk pikuk suara gemuruh
Angin berhembus menggoyangkan pepohonan
Kedap kedip cahaya petir mulai melihatkan dirinya
Tetesan demi tetesan air mulai menimpa tanah yang kering kerontang

Lama kelamaan titiknya semakin besar dan deras
Aku pun berjalan ditengah derasnya hujan
Agar tiada yang tahu bila aku menagis
Agar tiada yang melihat air mata ku

Biar terlihat tersenyum meski hati ini lagi sedih
Mengenang kesulitan hidup yang datang silih berganti
Menggigil seluruh tubuh ku bentangkan kedua tangan
Berkomat-kamit memohon pada Tuhan

Berikanlah jalan kebahagian pada hamba Mu ini
Lepaskanlah ikatan sengsara dari kehidupan hamba Mu ini
Hilangkanlah penderitian yang tak bisa ku hadapi lagi
Cukup kesedihan ini aku yang merasakan
Cukup kepiluan ini aku yang mengtahui

Meski aku dikelilingi mahluk hidup lainnya
Mungkin ini memang jalan yang akan aku tempuh
Akan aku kayuh seorang diri perahu kehidupan
Meski berdayungkan tangan kecil



PONDOK DERITA
Di sebuah desa yang hijau
Nampak berdiri sebuah pondok derita
Bertamankan bunga-bunga indah
Pelepas suka duka dalam hidup ku

Walau beratapkan daun kayu
Walau berdindingkan bambu
Walau berlantaikan tanah hitam kelabu
Namun mampu memberikan kenyamanan

Saat kantuk menghampiri mata
Ku jadi kan ia tempat beristahat
Saat hujan turun kujadikan ia tempat berteduh
Saat angin berhembus ku jadikan ia selimut

Wahai pondok derita
Hanya ucapan terima kasih
Dapat terucap dari bibir ini
Atas kesetian mu dari masa ke masa








NASIB SEPERTI BUNGA
Bunga....
Gerimis yang turun di pagi hari
Membuat mu terbangun dan tersentak
Tak kala tetes-tetes air mulai membasahi mahkota mu

Bunga....
Mahkota mu yang indah
Membuat sang kumbang tergoda
Membuat diri mu mulai dipadangi

Bunga.....
Engkau mekar dipagi hari
Menambah kesejukan embun pagi
Menggoda hari-hari

Bunga.....
Dikala sang surya menyinari mu
Engkau taburkan udara yang segar
Ditiup angin yang lemah gemulai

Bunga....
Aroma semerbak yang kau semaikan
Membuat isi alam terlena dan tergoda
Memancarkan sejutah kebahagian

Bunga.....
Anugerah dan rahmat yang berlimpah
Telah diberikan oleh yang Maha Kuasa
Tapi sadar lah, ingat lah,,,
Dunia ini akan berakhir

Kehidupan ini akan sirna
Waktu akan begitu cepat berlalu
Ajal akan selalu datang menemui mu
Kapan dan dimanapun kamu berada
MENGHADANG DURIAN DI PERKUBURAN

Terpaku badan di buai angin malam
Terkulai lemas di area perkuburan
Suara jangkrik ribut tak mau diam
Jarum nyamuk dengan tajam menyuntik badan

Dingin kaki dalam tanah berlumpur
Bercahayakan lampu dari obor
Berpondokan dengan atap tikar
Sambil menunggu jatuhnya buah durian

Sendirian jiwa di bawah cahaya bintang
Berjaga mata hingga fajar datang
Hanya rokok sebatang menjadi teman
Teman dalam menghadang durian

Berdesak dan berdentung itulah bunyi durian
Begitulah aku melewatinya setiap malam
Hanya nongkrong di pangkal durian


                                               






KESEPIAN JIWA
Terkotai-kotai langkah kaki di alam sunyi
Bekas jejak melukiskan caci maki
Lambaian tangan seakan mengiris batin diri
Seperti anak yang di tinggal ibu tiri
Hanya nyayian isak tagis yang selalu menemani

Pagi, siang, malam begitu sepi yang datang selih berganti
Tanpa perduli dengan jiwa yang di ambang galau berhimpit sepi
Hingga meraung-raung batin untuk bangkit namun tak berati
Tetes bening air mata ini makin menjadi-jadi tanpa ada yang perduli

Hanya sehelai tirai tempat bergantung diri untuk berdiri
Meski bertubi-tubi ujung belati menghujam jemari-mari
Tajamnya menikam kedalam ulu hati yang di mabuk sepi
Bagaikan para penjajah lewat tanpa mengucap permisi

Begitu rasa kesepian jiwa yang harus di hadapi tanpa ada menemani
Berharap bantuan dari teman yang dulu dekat di hati
Itu semua tak mungkin terjadi karena dia telah pergi
Pergi jauh yang tak akan pernah kembali lagi

Berharap tolongan seorang kekasih belahan hati
Semuanya itu tak akan terjadi karena dia ada di alam mimpi
Karena kekasih hati belum pernah didapati dari dulu hingga kini
Begitu perasaian hidup seorang diri

Hanya berteman angin yang sepi
Berlampukan sejuta sunyi
Tak tau pasti bila kesepian jiwa ini akan berakhir dari diri
Tak tau pasti bila kesepian jiwa ini akan pergi jauh dari diri
CURHAT LEWAT PUISI
Setiap malam jiwa selalu berteman sapaan angin malam
Berlampukan di ruang kamar yang sedikit suram
Jemari lembut pun menari-nari di atas kertas buram
Menulis ungkapan hati yang tak pernah tercurahkan
Hanya asap rokok dan segelas air putih yang rela menjadi teman
Menemani hingga larut malam bahkan pagi telah mengucap salam

Dalam duduk yang berkursikan dan beralaskan sejuta pilu
Mata melotot ke lembaran yang bertulis puisi rindu
Berserakan sehelai demi sehelai bahkan terbang bersama angin lalu
Membuat semangat hidup semakin redup dengan rasa malu
Karena hidup tak seperti orang lain punya cinta dan tempat memadu
Aku hanya bisa diam dan membisu
Seakan tiada apa yang dapat aku lakukan bersama waktu
Hanya menunggu dan terus menunggu

Begitu siang dan malam yang aku lalui
Semuanya bersuara yang sepi
Beraurakan musik klasik yang sunyi
Hanya lewat puisi-puisi pengobat hati
Meski terkadang harus menagis dengan sendiri
Mengenang nasib yang selalu seorang sidiri

Kenapa ini harus terjadi
Seakan tiada lagi tempat aku berbagi
Apa lagi sama orang yang dekat di hati
Apakah ini memang takdir yang harus di jalani
Berjalan tanpa ada pendaping yang megiringi
Selain tulisan puisi yang aku tulis sendiri
DIKALA AKU SENDIRI

Terasa lelah hidup ku
Seakan duduk di atas paku
Tajamnya menusuk kenaluri ku
Mengenang nasib yang menutup tubuh ku

Amat perih perjalanan langkah kaki
Demi menuju baris yang tidak bertepi
Semua itu terasa melekat di hati
Di kala aku sendiri

Tidak ada yang perduli aku
Tidak ada yang mengenali aku
Tidak ada yang mau mengasihi aku
Karena ketidak punyaan aku

Biarlah ku lalui semua ini
Berurai air mata membasahi pipi
Melintasi lautan berapi
Walau hanya seorang diri











CITA-CITA SI BOCA KECIL
Lompat-melompat dengan girang anak kurcaci
Mata melotot tanpa berkedip saat menatap indah pelangi
Rambut terurai bergoyang tersapu angin surgawi
Lemah gemulai lambaian tangan melambangkan kedamain birahi
Senyuman manis ikut serta menabur sejutah warna-warni
Serak sorai tawa memukau cakrawala yang hakiki
Bagaikan kaki berpijak dihamparan biji berlapis emas murni

Kilau cahaya memukau selera tanpa pambri
Warnah berkilat membangkitkan amarah yang telah mati
Memberontak langkah kaki untuk berlari

Dalam menyusuri mimpi-mimpi yang selama ini masih misteri
Seumpama boca kecil diberi sepeda mini
Begitu besar niat untuk menyusuri jalan meski beranjau duri
Meski maut yang menanti tiada perduli asal keinginan hati terpenuhi
Itu lah cita-cita seorang boca kecil dalam menjalani kehidupan ini
Meski terkadang harus merintih, menagis, untuk di lewati
Bagaikan sayap yang patah tertembak peluru belati

Helai demi helai bulu berjatuhan kelembah yang tak berpenghuni
Namun semangat perjungan tak pernah meredup apalagi untuk berhenti
Bagaikan para pehlawan yang rela mati demi bumi pertiwi

Walau harus berhadapan hujan peluru para prajurit yang tak punya nurani
Racun mesiu bisa membuat nafas ini tak lagi bernyanyi
Namun sedikit pun tak gentarkan tekat nurani untuk bebas dari kompeni-kompeni
Begitulah besarnya niat seorang boca kecil yang masih labil
Dalam mencapai apa yang terpendam selama ini dihati
KUPU-KUPU MALAM

Di saat sang mentari membenamkan wajahnya
Kegelapan pun memunculkan batang hidungnya
Sang kupu-kupu malam pun bertebangan
Di antara bunga yang tertutup kumbang

Kupu-kupu malam penuh senyum
Mengharap kumbang datang menghampiri
Untuk menghisap madu kehidupan
Yang lama tertahan di dalam batin

Meski kupu-kupu malam tahu itu dosa
Dalam memenuhi kebutuhan dunia
Namun apa hendak di buat dan di kata
Kesulitan dan penderitaan telah bertahta

Ingin hati kecil sang kupu malam
Untuk terbang jauh kealam yang suci
Demi menghapus dosa yang terpaksa
Dalam melawan kejamnya kehidupan








AKU ORANG MISKIN BUKAN PENGEMIS
Aku orang miskin tak punya berlian
Hanya keyakinan pada pendirian
Demi mencampai impian

Aku orang miskin
Jauh dari harta benda
Hanya punya cita-cita
Menjadi orang yang berguna

Aku orang miskin
Tak punya duit apa lagi emas
Untuk dibanggakan pada dunia
Seperti orang-orang kaya

Aku orang miskin
Tapi masih punya harga diri
Juga bukan pengemis
Demi mencari sesuap nasi









RATAPAN ANAK RANTAU
Dengan tintah hitam tangan ini menari-nari
Selembar kertas tumpuan imajinasi hati
Meski terkadang air mata berurai membasahi

Begitu pahit hidup yang harus di lewati sendiri
Bagaikan berjalan dibara api tanpa alas kaki
Panas udaranya mencekik sampai ke lubuk hati
Begitu nasib anak rantau yang kepedihan datang silih berganti

Bertahun-tahun sudah hidup di rantau orang
Rela tinggalkan kampung halaman yang tersayang
Hanya untuk mencari sebongkah ilmu meski jauh dirantau orang

Hidup di rantau orang tanpa sanak saudara
Laksana seorang anak yang tinggal sebatang kara
Hidup penuh tantangan dan bahaya di depan mata
Seakan dikelilingi jurang yang curam dan binatang karnivora

Namun tak ada rasa takut di dalam jiwa
Demi kebahagiaan dan senyum keluarga
Rasa takutpun sirna dan berubah menjadi kekuatan yang nyata
Kadang rindu membelenggu jiwa

Dikala kesunyian menikam hitam bola mata
Namun do'a keluarga menjadi pengobat lara
Dalam meniti kehidupan dunia pana

Meskipun hinaan dan caci maki yang di dengar
Namun itu tak menjadi penghalang dalam berlayar
Karena hinaan menjadikan aku seorang yang tegar
Karena caci maki menjadikan ku orang yang sabar
Untk menempuh perjalanan hidup menuju kesuksesan
AKU SEBATANG KARA

Ku hidup sebatang kara
Tanpa kasih sayang seorang ayah
Juga cinta dari seorang bunda
Tak pernah ku rasakan belainnya

Disaat kesepian menunutup tubuh ku
Tak pernah ku di nyayikan
Saat kantuk menghampiri ku
Hanya tetesan air mata

Jatuh berderai mengenai lantai dunia
Di kala menatap foto-fotonya yang terpajang
Berbingkaikan plastik bercampur intan
Karena mereka berdua telah di jemput Yang Kuasa
Dan tinggalakan alam pana ini
Menuju alam yang abadi

Tingga lah aku yang berlinang air mata
Hanya do’a suci yang dapat aku kirimkan
Semoga beliau berdua hidup bahagia
Di alam yang tak mungkin akan kemabli lagi
.






SAAT BADAN KU TERKULAI  LAYU
Tiada berdaya di atas tikar pandan
Karena keras sakit yang bersarang di tubuh ku
Tiada lagi kecerian terpancar di wajah ku

Memang suram rasanya dunia ini
Seakan hidup tiada berteman lagi
Hanya selain selimut sutra ku pegang
Sebagai teman saat dingin datang menerpa

Oh…. Tuhan sungguh aku mohon pada Mu
Berikanlah aku kesehatan
Agar aku dapat bermain sama teman
Juga membantu keluarga ku

Oh….. Tuhan sungguh kesahatan yang kau beri
Adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ku
Melebihi apa pun yang ku punya
Karena tanpa kesehatan tiada gunanya hidup ini









KEMISKINAN MENCEKAM
Derai air mata membanjiri alam
Merendam badan kurus kalam
Pontang-panting tulang mencari makan
Dari miskin yang mencekam

Berbaju lusuh bersandalkan kayu
Monda mandir kian kemari di atas batu
Mencari kerja untuk hidup waktu demi waktu

Dalam melawan tebal kabut biru
Beginilah hidup orang tak mapu
Laksan raja tak beratu
Tiada tempat mengadu
Bila hujan turun mengguyur tubuh

Hanya nyayian perut kosong
Mampu menghibur rasa gersang
Dari kelaparan yang menghadang
Demi mendapatkan makan malam dan siang

Jeritan dan rintihan hati
Ingin beranjak jauh dari hidup miskin
Namun semua tiada berarti lagi
Karena takdir telah menggukirnya abadi

Oh… Tuhan…
Sampai kapan kemiskinan akan mencekam
Tak tahan rasanya hidup dalam kesusahan


HIDUP DALAM PERASIAN
Di simpang jalan badan bertanggang
Hujan dan panas nan dihadang
Perut kosong air mata berlinang
Mencari makan pagi hingga petang

Isak tangis hidup dalam perasaian
Selalu berkecamuk dengan kesusahan
Bagaikan kuda bendi dengan pedati
Membawa barang hingga tiba diperhentian

Oh… angin bawah lah badan ini terbang
Terbang jauh kedalam jurang
Bulih nak nyu senang badan surang
Di balik pintu sengsara dan malang

Sakit dan pedih hidup dalam parasaian
Bagia embun yang tercampur racun
Bila di tuangkan kedaduan pohon
Jiwa akan sakit dan mati dengan perlahan-lahan

Tiada daya untuk melawan semua itu
Seakan perasaian telah bertahta dalam kalbu
Merintah penuh rasa haru dalam tangis pilu
Hanya ratapan nasib yang bisa di pikul dalam waktu terus belalu





KESETIAN HIDUP
Berganti hari demi hari
Bertukar bulan demi bulan
Tahun pun tak ketinggalkan dalam berganti
Tapi entah kenapa hidup ini selalu di kepung kesulitan

Bila di lihat dalam dunia luar
Banyak kekayaan yang bisa di dapat oleh siapa pun
Bahkan banyak yang mati demi kejayaan dunia
Tapi kenapa aku tidak bisa seperti mereka

Mungkin Kesetian hidup harus begini
Bergelimangan perasaian yang susah
Dan cucur keringat yang bercampur air mata
Dalam memenuhi kehidupan sehari-hari

Oh..Tuhan ku
Sampai kapan kah hidup ku
Harus begini susah dan terasa tersepit
Seakan diimpit batu kerikil

Mungkinkah oh…Tuhan
Ada kehidupan yang indah dan bahagia
Akan ku dapatkan di masa yang akan datang
Jika ada tolong tunjukkan jalannya





REBULAN KELABU
Dingin terasa badan di sapa angin lalu
Jangkrik pun beryanyi merdu
Sang kunang-kunang pun bercerita penuh haru
Hati ini merasa malu seakan kenak rayu

Tersipu pilu jiwa di bawah rembulan kelabu
Bersuarakan tangis yang beruntu-untu
Berkeringat yang membuat jiwa terpaku
Mengenang nasib yang selalu di timpa batu

Bergelimang badan dengan kesusahan
Seakan membeli kaca yang telah pecah
Meraung batin dalam kelam malam
Seakan menghuni rumah berpintu besi

Di bawah bulan kelabu di temani bintang kejora
Di sini nasib di dendangkan dengan tahta raja
Bersalungkan bambu yang tua renta
Bergitarkan dengan tali yang penuh luka








NASIB ANAK KECIL TUKANG KORAN
Koran, koran, koran, koran,,,,,
Koran bu, koran mbak, koran pak, koran kak, koran nya kawan,,,,,
Itulah seruan suara merdu seoarang anak kecil tukang koran
Demi membantu kebutuhan keluarga untuk mencari makan

Berjalan kesana kemari sambil bernyanyi
Mencari orang untuk membeli
Meski kadang mendapat caci maki
Namun tidak membuat hati untuk berhenti
Begitulah nasib tukang koran yang membawa kabar setiap hari

Tukang koran tak selalu bawa kabar baik
Bahkan kini lebih banyak kabar buruk
Dari presiden, koruptor, hakim diadili
Sampai anak menganiaya ibu sendiri
Begitu mulia perjuangan tukang koran
Bagaikan seekor burung membawa sehelai surat untuk tuannya

Meski berliku-liku jalan yang harus di laluinya
Bahkan hinaan dari sama besar menghujani tubuhnya
Namun semua itu tidak menjadi rintangan demi menyampaiakan berita

Namun terkadang,,,,,,
Kabar dari tukang koran membuat kita mabuk
Kadang membakar emosi
Menikam-nikam perasaan meluapkan amarah
Mengacaukan pikiran melumpuhkan harapan

Namun sehari saja tukang koran tak muncul
Tidak ada membaca kabar hari ini terasa sepi
BUAT AKAK SENIOR
Senyum mu yang manis buat hati terpana
Seakan hati tertancam panah dewi asmara
Runcing matanya menyilaukan perlihatan mata
Seakan tiada yang dapat aku lihat selain dia

Lembut tutur bahasa dan katanya
Laksana tetes hujan menghantam benteng penjajah Belanda
Meluluhkan perasaan yang selama ini peka terhadap cinta
Begitu kuat mangnet cinta yang dia punya

Lewat tawa mu yang penuh manja
Warnah merah gincu bibirnya
Melambangkan kehidupan penuh bahagia
Seakan bidadari yang datang dari surga
Membawa sejutah kasih sayang yang tiada tara

Ingin sekali hidup bersama dia untuk selama-lamanya
Namun jiwa yang sepi ini sadar akan siapa yang aku suka
Dia adalah kakak senioar yang telah dahulu merasakan pahitnya garam kehidupan dunia
Telah banyak pengalaman suka dan duka yang dirasakan dia

Sedangkan aku hanya boca kecil yang mengekuti ego asmara
Meski aku tahu kalau dia tidak akan menerima
Meski aku tahu kalau dia tidak akan cinta
Karena ada perbedaan aku dan dia

Namun itu lah namanya cinta yang tak dapat diduga
Dari sudut pintu yang berteman sejuta gunda
Bertiraikan bunga-bunga yang tak di haragai manusia
Menunggu sambil berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Semoga apa yang aku rasa juga dirasakannya



















BAGIAAN

      4

PERCINTAAN






ENYAHLAH!

Telah selesai aku bacakan segenap cerita yang kita goreskan,
Telah aku susun segenap impian yang kau utarakan,
Juga telah aku kukuhkan segenap keyakinan yang kau butuhkan,

Dulu!
Saat kau masih disini,
Hingga kau berlari.

Tinggalkan ku dengan semua lembaran pustaka yang kita bangun.
Dan kini, bertebaran lah semua buku yang kita tulisi dulu,
Maka kini enyahlah, tak perlu kau kembali.
Kotori catatan ku lagii,,,











LUKA MU LUKA KU JUGA
Hembusan angin menyapa ingatan ku
Membawa terbang melayang kealam mu
Hati kecil pun ikut bertanya pada nurani ku

Sedang mengapa diri mu yang jauh dari ku
Begitu besar rasa khawatir ku terhadap mu
Karena bahagia mu adalah kesengan ku

Kegembiraan mu adalah semangat ku
Begitu berarti diri mu bagi ku
Meski pikiran mu tak seperti itu terhadap ku

Tetapi ingat lah satu hal oleh mu
Tangis mu adalah kesedihan ku
Kepiluan mu adalah resah ku

Sakit mu adalah derita ku
Karena luka mu adalah luka ku
Disini aku tak mau melihat mu

Terluka oleh tangis pilu mu
Karena ku tak sanggup untuk melihat semua itu







SAYANG SEJATI ANAK GEMBALA KERBAU

Sayang....
Dengarlah suara hati ku......
Saat ku rindu pada mu.....

Sayang.....
Mengenal mu adalah keinginan ku....
Menggingat mu adalah kebiasaan ku...
Memiliku mu adalah impian ku....
Mencintai mu adalah detak jantung ku....
Merindukan mu adalah hembusan nafas ku....

Sayang......
Ku harap kamu mengerti
Dengan perasaan ku ini
Sayang.....











MASA SILAM

Di senja merah menawan
Saat mentari mulai terbenam
Menyeret jiwa kemasa silam
Di kala cinta bersemayam      

Kini….
Semua  Hanya tinggal sejarah
Karena masa-masa indah
Telah hilang musnah
Di telan luka tak berdarah

Kini….
Hanya bayangan semu
Pengobat hati rindu
Walau itu masa lalu
Saat kau dan aku
Merajut kasih yang sahdu












SETIA MENUNGGU

Di sudut pintu kerinduan
Ku lihat embun yang tersenyum
Menyirami cakrawala kerinduan
Di antara rimbunnya kehidupan

Hatipun semakin tertekun
Saat angin bergelumun
Mengenai tubuh di ambung kerinduan
Di balik sutra yang ku tenun

Sekian lama aku di undung rindu
Seakan hastrat ku tertimbun salju
Karena kau pergi bersama waktu
Tinggalkan ku yang setia menunggu
















HARI YANG SEPI

Di balik kesunyian hati
Berdendang  jarum dalam  peti
Membuat hari terasa sepi
Seakan hidup hanya sendiri

Bunga melati pun menari-nari
Diatas lesung yang tersusun rapi
Demi menghibur hari yang sepi
Tanpa ada yang menemani

Terkunci mata hati
Dalam pelukan bidadari
Karena hari yang sepi
Telah bertahta di kerajaan sunyi















TERJEPIT

Terjepit hati di antara laut api
Menghancurkan teka-teki kehidupan
Hanya menuwai hasil kegagalan
Di antara bunga yang tak menjadi buah

Terjepit hati yang terdiam
Karena sikap yang kejam
Di antara cahaya yang kelam
Membuat huidup semakin suram

Ingin hati bangkit dari terjepit
Melangkah kealam indah
Menghirup udarah yang damai
Hingga hati bahagia sampai menutup mata
















PENANTIAN TAK BERUJUNG
Sang mentari merah berpijar
Perlahan membenamkan wajahnya yang segar
Langit mulai kelam dalam kegelapan malam
Hanya terdengar suara jangkrik yang muram

Dendang kehidupan beriramakan sejuta harapan
Kilau-gemilau cahaya lampu jalanan
Angin malam membawa pikiran teringat diri mu yang jauh disana
Menetes air mata ke alam yang kehampaan tiada tara

Meraung hati dalam penantian tak berujung
Sinar rembulan pun redup buat jiwa semakin murung
Kerinduan di jiwa yang terpaku seakan tak dapat di bendung
Seakan izan terminum madu bercampur racun gunung

Teringat wajah manja mu dalam lamunan ku
Terbayang senyum manis mu dalam hening ku
Sambil menatap cahaya pijar kunang-kunang yang berlalu
Hanya pada sapaan angin terselip rasa rindu buat kamu

Dalam penantian tak berujung ini
Rela amarah gejolak cinta ini terkunci
Meski sakit harus di hadapi
Tapi demi kebahagain mu rela aku mati
Walau itu sulit untuk aku jalani

Dalam sujud dengan nafas terisak-isak aku berdoa
Memohon pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Semoga kebahagian selalu setia bersama mu dimana pun berada
Biarkan aku berjalan dengan sejuta pilu tanpa cinta
Karena aku tahu kalau kamu dengan ku belum tentu bahagia
PILU

Pilu hati ku terhadap mu
Di saat cinta bersatu
Engkau pun belalu
Tinggalkan aku bersama waktu

Kini….
Ku melangkah dengan sendiri
Diatas jalan yag berduri
Tanpa senyum mu lagi
Menemani hari-hari yang harus ku jalani

Tak ku sangka dan  ku duga
Kepiluan membuat ku buta
Buta karena cinta
Cinta ku haya bertepuk sebelah tangan











TERTUTUP RAPI

Tertutup sudah pintu hati
Saat engkau pergi dari sisi
Menyisakan sejuta luka dihati
Seakan tak dapat di obatil lagi

Tak kan ku buka lagi
Pintu hati yang telah tertutup rapi
Meski engkau merayu untuk kembali
Menyembuhkan luka dihati

Tak akan ku buka lagi
Pintu hati yang telah terkunci
Meski waktu telah berhenti
Meski darah tak mengalir lagi

Agar engkau mengerti
Betapa sakitnya di tinggal pergi
Lalu datang untuk kembali
Setelah engkau menyakiti








JIWA YANG TERLUKA

Teluka jiwa yang suci
Teriris sembilu bercampur api
Menghancurkan kebahagian di hati
Karena cinta ku kau nodai tampa  pamri

Teganya kau lukai jiwa tak berdosa
Dengan duri yang berbisa
Menbuat hati layu tak berdaya
Karena cinta ku kau campakan begitu  saja

Akan ku bawa jiwa yang terluka
Mengembara berbekal air mata
Menuju singasana taman cinta

Terima kasih atas kelukaan
Yang kau tancapkan di jiwa
Kan ku jadikan pengalaman
Dalam kehidupan ku kedepan








BUKAN NIAT KU

Hapus nama ku dalam ingatan ku
Hapus kenangan saat kau bersama ku
Hilangkan hati ku dihati ku
Campakan ku jauh dari hidup mu
Lupakan aku sampai batas waktu mu

Karena cinta yang ku alami
Tak lagi bisa bersemi
Karena diri mu yang ku kagumi
Kini telah berpindah hati
Ku menyadari siapa diri ini

Ku tak mau pikiran mu bercabang karena aku
Ku tak ingin kebahagian mu ternoda karena aku
Ku tak mau karena aku cinta mu runtuh
Bukan aku marah pada mu
Bukan aku benci pada mu
Bukan aku pengen jauh dari mu
Bukan aku ingin melupakan mu

Mudahan dengan cintanya
Dengan rasa sayangnya
Dengan kehadirannya
Hidup mu bahagia
Karena kebahagian mu adalah kesenangan ku

Biarlah kenangan indah saat bersama mu
Ku jadikan sejarah hidup ku
Pada mu Tuhan aku mohon do’a
Semoga dirinya bahagia bersama sidia

KENAPA INI TERJADI

Ku tatap langit biru
Seakan hilang diselimuti kabut kelabu
Ku tatap bumi yang berputar
Seakan hangus terbakar
Kenapa ini bisa terjadi
Aku juga tak mengerti

Hati ini sakit seakan tertancap duri
Air mata jatuh dengan sendiri
Setalah diamati dengan hati sedih
Penyebab semua ini terjadi
Karena orang yang disayangi
Karena orang yang dicintai
Memilih dia dari pada aku sendiri

Meski pun aku tidak lagi dihati mu
Meski pun senyum mu bukan untuk ku
Walau pun tidak ada waktu untuk bersama ku
Walau pun do’a mu bukan buat ku
Meski diri mu mulai melupakan ku

Tetapi ketahuilah bahwa aku tidak akan pernah sesaat pun melupakan mu
Karena nama mu telah ku tanam di sudut hati ku
Karena aku tidak pernah ingin membuang mu dihati ku






MALANG NASIB

Oh.... Tuhan... entah kenapa
Setiap akau berjumpa dengannya
Aku seakan memandang surga

Setiap aku berkata
Hanya menyanyikan namanya
Hidungku seakan menghirup harum aromanya
Tidak pernah aku temukan seperti dia
Karya Tuhan yang paling sempurna
Dibawah telapak kakinya aku rela berbaring tanpa daya

Setiap malam selalu ku dambhkan kehadirannya
Setiap langkah ku hanya ingin berjalan bersamanya
Tak pernah berhenti bercerita kekaguman ku padanya
Tak pernah terpikirkan untuk melupahkannya

Malang nasib badan seorang diri
Setelah ku utarakan cinta ku padanya
Setelah dia mengetahui apa kata hati ini
Dengan santai dia bilang “aku telah jadian dengannya”

Mengapa dari awal kita berjumpa
Tak dia tunjukkan kalau sudah ada yang punya
Tetapi aku tak tahu itu benar atau salah
Atau hanya alasan untuk menolak cinta ku
Kini dia memilihnya dan mencintainya
Tinggalkan aku disis seorang diri berhati sedih



KAU SELALU KU RINDU DAN KU CINTA

Andaikan….
Saat ini kita masih bersama
Pasti hidup ku lebih bermakna
Karena di hadiri seorang wanita
Yang selalu ku sayang dan ku cinta
Begitu banyak kenangan terindah
Yang selalu membuat hati ku gembira
Demi memacu pedihnya amarah
Di saat hati ku tengah gelisa

Namun….
Tiada ku duga dan ku sangka
Ku hanyalah manusia biasa
Membuat mu terluka
Di saat kita bertatap muka
Kau pun meneteskan air mata
Sambil menahan pedihnya luka
Di tengah panasnya suasana
Yang menghantui hubungan kita
Mungkinkah kita akan kembali bersama
Merajut kebahagian yang dulu ada







HAKIKAT CINTA

Sesungguhnya cinta itu
Tak mau di sakiti
Apalagi untuk di lukai
Oleh orang yang di cintai

Sesunggunhya cinta itu tak buta
Dan tak mau di butakan
Apalagi cinta itu buta
Karena di dustai

Sesungguhnya cinta itu bisa mendengar
Apa yang tak di bicarakan
Mengerti apa yang tak di jelaskan
Karena cinta itu suatu kata yang indah

Sesungguhnya cinta itu suci
Di saat kita beri perhatian
Apa lagi bila di siram dengan kesetian
Karena cinta itu tercipta dari hati








LIKU-LIKU CINTA

Kasih sayang ini tak akan hilang
Oleh waktu dan ruang
Meski di antara kita ada jurang
Menghambat kita untuk bertemu pandang

Namun hati ini tak akan menyerah
Meski bercucuran darah
Tuk menghancurkan jurang pemisah
Hingga terbuka pintu kasih

Kan ku satukan cinta kita
Meski berjuang penuh luka
Kan ku ikat cinta kita
Di lubuk hati yang peka
Dengan penuh rasa bahagia



.







KARENA CINTA

Cinta adalah anugerah
Dari tuhan yang maha kuasa
Cinta adalah sebuah kata yang indah
Kaya akan makna

Tapi……
Karena cinta orang bisa tak berdaya
Karena cinta orang bisa gila
Karena cinta orang bisa buta
Karena cinta orang bisa sengsara
Karena cinta orang bisa terluka
Karena cinta orang bisa sangketa
Karena cinta orang bisa kehilangan nyawa
Karena cinta orang bisa lupa
Lupa laut lupa daratan

Tapi……
Karena cinta orang bisa gembira
Karena cinta orang bisa berkuasa
Karena cinta orang bisa bahagia
Seakan dunia terasa surga







HANYA SENYUM MU

Terserak darah di dada
Detak nadi begitu kencang
Hembusan nafas terasa sesak
Mengenang senyuman mu
Saat pertama kali kita jumpa

Senyuman mu yang begitu manis
Seakan membangkitkan jiwa ku
Yang telah lama terkubur
Begitulah kuatnya senyum mu
Ibarat membangkit batang terendam

Senyum…..
Hanya ucapan terima kasih
Atas kerelaan mu yang telah memberi
Aku semangat untuk menempuh
Hari-hari yang akan ku lalui










SEANDAINYA CINTA BISA ?

Seandainya cinta bisa berbicara
Pasti ia akan menangis saat teluka
Pasti ia akan menjerit saat di hina
Karena cinta bukan sembarang kata

Seandainya cinta bisa bergerak
Pasti ia tak mau di injak
Pasti ia akan menghindar saat di tembak
Karena cinta bukanlah hewan ternak

Seandainya cinta bisa melihat
Pasti ia tak mau dilaknat
Pasti ia tak mau di pikat
Karena cinta bukanlah alat

Seandainya cinta bisa berbisik
Pasti ia akan menyanyi dengan asik
Menyanyikan lagu klasik
Membuat hati jadi tertarik








KEKEJAMAN CINTA

Cinta bagaikan racun dunia
Laksana semburan api neraka
Membakar hitamnya dada
Meningalkan sebongkah luka

Cinta laksana jari selembut sutra
Bisa membuat hati sengsara
Bila kukunya rucing mengasa
Jantung orang mencintainya

Cinta seperti letusan meriam
Mengenai naluri yang kelam
Membuat jiwa selalu terhukum
Karena sakit yang menikam

Cinta bisa membuat hati terhina
Cinta membuat hasrat sengsara
Seperti menyiram bunga dengan air mata
Begitulah kejamnya cinta bila tak bahagia









GADIS PUJAAN

Hati mu seputih awan
Senyum mu semanis madu
Tutur kata mu selembut sutra
Hanya diam seribu bahasa

Disaat ku tatap paras cantik mu
Disaat aku mendekati mu
Hanya getaran cinta yang kurasakan

Wahai gadis pujaan ku
Izinkankan lah aku
Menjadi pelangi di hati mu
Memberikan warnah begitu indah
Menumbuhkan sejuta kasih sayang
















DARLING…


Darling…

Listen my conscience
My moment long  you

Recognizing you  my desire
Considering you  can my

Owning you  my dream
Loving you  my heart tick

Longing you  gasp  me
Me hope you understand
With my feeling this

Darling....










MAKNA CINTA

Kata cinta memang indah
Bila di hiasi dengan kebahagian

Cinta memang menawan
Bila disiram dengan kasih sayang

Cintah laksana salju
Bila kepanasan menjelma

Cinta seperti air mengalir dengan sendirinya
Hinga mencari tempat untuk menggenangi diri

Cintak tak ubahnya lilin kecil yang berpijar dimalam kelam
Begitulah cinta bila tumbuh dengan ketulusan dan kesucian












KUBURLAH DERITAMU

Kuburlah deritamu
Di balik awan kelabu
Timbulkan lah ceria mu
Menyosong masa muda mu

Hancurkan lah rasa sedih mu
Dengan kerasnya batu
Bangkitkan lah rasa bahagia mu
Penuh harapan dan senyum mu

Hilangkan lah keresahan dijiwa mu
Tutup semua itu dengan tawa mu
Taburkan lah benih cinta mu
Di taman bunga haru biru

Hapus lah semua duka mu
Berairkan sejuta kasih mu
Angkat lah tubuh mu dari belenggu
Selalu menahan langkah mu









BALASAN CINTA MU

Gemuruh  jagat raya getarkan ku
Angin berhembus terasa hangat bagi ku
Nyayian burung menyakitkan pendengaran ku
Mendengar kata perpisahan dari mu

Aku sangka cinta mu pada ku
Akan abadi selamanya untuk ku
Sayang mu hanya untuk ku
Tapi semua berubah tampa kenal waktu

Kasih ku…..
Apa salah dan dosa ku
Hingga mahligai cinta berhenti diam terpaku
Diri mu pergi tinggalkan aku dengan perasaan rindu
Saat jiwa ini memerlukan diri mu

Sayang…
Ini kah balasan cinta suci ku
Ini kah balasan cinta sejati ku
Bagaikan kulit tersayat sembilu
Beruraikan air mata pilu ku







KEHENINGAN MALAM

Dalam keheningan malam
Berkawankan kabut tajam
Sakitnya memakan jantung hitam
Karena sikap yang kejam

Berurai air mata yang bening
Jatuh menimpa dunia kering
Terasa berjalan diatas ranting
Mengenang kata-kata keras menenting

Sakit terasa membunuh batin
Luka hati tidak tertahankan
Atas sikap yang di berikan
Seakan hidup teracun sesalan

Begitulah sakit di rasakan seorang diri
Laksana daging tertusuk duri
Runcingnya seakan merobek sanu bari
Karena di tinggal sendiri bersama sepi










TANPA DIRINYA ?

Terasa hampa alam luas ini
Jika dijalani seorang diri

Begitu sunyi dunia terasa
Bila dilalui tampa si dia

Sepi hidup dalam keramaian
Karena tak punya gadis idaman

Kepiluan seakan membunuh badan
Karena tak ada tempat mengadu kerinduan

Begini nasib orang tak punya cinta sejati
Tak ada tempat untuk memanjakan diri

Oh… Tuhan Kuasa
Tujukkan lah di mana dirinya berada
Katakan lah di mana rimbahnya
Tak sanggup rasanya hidup tampa dirinya








BUNGA CINTA

Tumbuh sudah bunga cinta
Tumbuh penuh keindahan
Memberi kenyamanan di hati
Atas siraman yang engkau beri

Engkau siram bunga cinta
Penuh rasa kasih sayang
Engkau pagar bunga cinta
Penuh rasa tanggung jawab
Membuat bunga cinta enggan layu terkulai

Mekar sudah si sari bunga cinta
Di antara ranting yang tertiup angin
Menaburkan sejuta pesona kehidupan
Antara dua hati inzan manusia












SEBATAS MIMPI

Saat ku tertidur lelap
Antara mati dan hidup
Engkau datang menghadap
Menjadi bunga tidur dalam mimpi ku

Engkau bernyanyi penuh keceriaan
Engkau berdongeng dalam kelelapan
Menambah indahnya kegelapan malam

Kehadiran mu….
Membuat hati ini berbunga-bunga
Membuat jiwa ini bahagia
Laksana dunia milik berdua

Kehadiran mu….
Bangkitkan jiwa ku
Hidupkan amarah ku
Dari keras himpatan batu

Meski kehadiranmu
Hanya sebatas mimpi dalam tidur ku







TAK BISA DAPATKAN
Dalam dunia ada kebahagian
Tapi kita tidak bisa dapatkan
Karena butuh pengorbanan
Kadang jauh dari kemampuan

Dalam jiwa kita ada perasaan suka
Dinamakan dengan rasa cinta
Namun terdiam seribu bahasa
Ketakutan bila di tolak menggunci mulut berkata

Hanya apa di rasakan dalam hati
Rasa sedih yang silih berganti
Hanya bisa meratapi nasib diri
Juga salahkan tuhan tidak adil pada diri

Bukan Tuhan tidak adil pada diri
Tetapi diri tidak punya rasa berani
Dalam mencurahkan kehendak hati
Karena tanggung jawab kurang pada diri










KEKASIH HAYALAN

Melayang otak kealam maya
Bertemu wanita tercinta
Duduk di dermaga sambil berkaca
Berhiaskan senyum kata manja

Menerawang akal kealam angan
Berjumpa kekasih hayalan
Berjalan berdua berpegangan tangan
Sambil menghitung bintang yang berjejeran

Cinta memang indah walau dimana saja
Terasa dunia hanya milik berdua
Baik dunia khayal maupun dunia nyata
Begitulah nikmatnya rasa cinta

Karena cinta adalah hidayah yang kuasa
Bagi umat untuk hidup bersama
Menjalin dua hati manusia yang berbeda
Menjadi kasih sayang dan cinta










CINTA SAMPAI MATI

Cinta memang berarti bagi kehidupan
Laksana lilin kecil dalam kegelapan
Bagaikan setetes air dalam kehangatan
Juga sebatang kayu untuk jembatan

Bila cinta telah bertahta dalam jiwa
Hidup begitu terasa indah dan bahagia
Tidak ingin berpisah hanya sementara
Karena perasaan cinta mati sama si dia

Cinta dihati miliknya sendiri
Sampai jiwa ini mati
Sampai nafas ini berhenti
Tidak akan pernah terganti
Karena cinta ini sampai mati













SAYANG KAMU

Sayang...
Buat lah hidup ku bahagia
Walau hanya sementara

Sayang...
Berikan lah aku cinta suci mu
Meski semua akan berakhir di ujung waktu

Sayang...
Curah kan lah rasa di hati mu
Hanya berbungakan rasa rindu

Sayang....
Tak ada yang lain di jiwa
Selain dirimu yang ku puja

Sayang...
Kehadiran mu di alam ku
Bagaikan malam di terangi bulan

Sayang…
Hanya jiwa mu yang selalu terkenang
Saat sepi menyonsong datang

Sayang...
Di dunia hanya kebahagian bersama mu yang ku harap
Tak ada yang lain selain wajah mu yang ku tatap

Sayang...
Kasih dan sayang mu
Kan ku bawah sampai akhir waktu
BIAR AKU BEGINI

Menangis hati ku saat kepergian mu
Tinggalkan sejuta luka dan seribu janji
Pernah kau ucupkan dulu di hadapan ku
Kini semua hanya janji tinggal janji

Diri mu pergi di saat cinta berbunga-bunga
Berdaunkan kasih sayang yang suci
Namun semuanya kau buat layu terkulai
Jatuh berguguran kebumi dengan rasa kering

Hanya do’a suci ku sembahkan pada Tuhan
Tabahkan lah hati yang tersakiti ini
Demi menghadapi cobaan yang engkau beri
Akan aku obati sendiri sakitnya hati

Biar lah aku begini
Mungkin sudah suratan diri
Untuk hidup sendiri dan tersakiti
Tidak akan aku sesali semua yang telah terjadi

                                                                                      






UNTUK BISA HIDUP BERSAMAMU

Memburu bauk aroma cinta
Jauh di balik bukit Himalaya
Tajam butiran pasir hangat menyala
Tak surutkan tekat burahi dada

Jurang curam hutan belantara
Hembusan angin gaung binatang buas
Semua mesti di lalui sendiri
Demi mendapatkan setetes cinta suci mu

Tetes cinta mu begitu berharga
Melebihi satu nyawa yang aku punya
Dalam belayar di laut cinta
Berairkan, berkarangkan, berpantaikan bahagia

Kehidupan alam dunia pana
Berpohonkan kasih sayang mega
Semua mampu dirasakan
Hanya dengan setetes cinta mu

Kekuatan cinta suci mu
Memberikan kekuatan pada diri ku
Hingga tegar hadapi semua bahaya
Untuk bisa hidup bersama mu
.






BUNGA CINTA AKAN AKU BELA DAN AKU JAGA

Bunga cinta mekar di pagi hari
Serbuk sarinya harum sekali
Dari kelopak yang bersegama di hati
Berbenihkan sejuta warna-warni

Begitu indah mahkota bunga cinta
Kalahkan istana para raja
Kecantikan kelopak bunga cinta
Kalahkan kecantikan seorang Isabella

Bunga cinta di taman manja
Akan aku jaga dan aku bela
Berpagarkan kasih sayang yang setia
Sampai aku tinggalkan dunia

















CINTA BUKAN BAHAN ATAU ALAT

Cinta bukan hanya alat pemuas
Juga bukan sebuah sifat keras
Tetapi cinta adalah rasa yang sangat halus
Tanpa memandang apa yang akan di miliki

Ketulusan cinta tiada bandingnya
Apa-apa yang ada di dunia ini
Karena cinta lahir dengan perasaan
Perasaan suci dari hati

Maka jagalah cinta dengan kesetian
Meski cinta hanya seuntai kata
Juga bumbu-bumbu dalam kehidupan
Untuk memberi keindahan bagi penghuninya

Janganlah pernah melaknat cinta
Juga memainkan perasaan cinta
Apalagi melukainya tanpa rasa kasihan
Karena cinta bukanlah bahan atau alat
   











OH…. RENY…

Diri mu laksana bulan purnama
Jauh di angkasa raya sana
Penerang dalam bagi gelap malam ku
Cahaya kehidupan kelam batin ku

Senyum man manis mu
Tawa manja mu
Lembut tutur bahasa mu
Membuat aku cinta dan sayang pada mu

Kesukaan ku pada mu
Bagiakan bunga mekar pagi hari
Menaburkan aroma wangi dengan sombong
Setiap raja dan ratu cinta lewat

Oh… Reny…
Engkau lah wanita yang aku cinta
Bahkan lebihi nyawa ku sendiri
Begitulah besarnya rasa cinta ku
Yang berkobar tanpa aku bisa membatasi

Oh…Reny….
Kecintaan ku pada mu
Kesayangan ku pada mu
Akan abadi sampai terhenti waktu ku






HANYA SATU NAMA

Keindahan cinta pertama tak akan terlupakan
Kenikmatannya telah terukir abadi dalam hati
Tak akan terhapus oleh roda–roda kehidupan
Hingga hari lain datang menghampiri

Cinta pertama ku pada mu
Mampu menghancurkan kekerasan
Juga membalikkan kegelapan menjadi cahaya
Bahkan menerjemahkan akan makna kehidupan

Namun semua itu berubah dengan sekejap mata
Rasa cinta bertukar dengan darah luka didada
Sungguh ku tak kuasa menerima semua ini
Sungguh ku tak sanggup menerima perlakuan mu pada ku

Lara seakan tak berdaya jiwa ku ini
Saat kau pergi tinggal kan aku sendiri
Seakan dunia ini terabagi-bagi
Karena kecewa dan sakit yang engkau beri

Di sini aku yang berlumur luka cinta
Bertemankan hati yang tersiksa
Selalu menyebut nama mu
Dan setia menanti cinta mu kembali







CINTA TIADA KESAMPAIAN

Sampai bila aku harus begeni
Laksana punggu rindukan bulan
Mengharap kasih tidak kunjung datang
Menanti kehadiran bayangan mu kasih

Harus kah aku begini
Bertemankan angan yang tak pasti
Bermimpikan tak akan pernah nyata
Bagaikan niat memeluk bulan

Oh…. kekasih…
Tiada kah sedikit rasa cinta mu
Kepada aku yang menyayangi mu
Tiada kah perasaan sayang dalam hati mu
Pada aku yang sangat mencintai mu

Sia-sia selama ini penggormanan aku
Demi mendapatkan cinta dan kasih sayang mu
Namun semua tiada menghasilkan
Karena diri mu pergi jauh dari ku
Tanpa ada alasan yang pasti










SEMENJAK KEPERGIAN MU

Terasa dunia tiada berpenghuni
Bagai taman tiada berbunga
Hamparan pasir tempat kerbau makan
Begitu perasaan yang aku rasakan

Semenjak kepergian mu dari sisi ku
Di sini aku berteman sepi
Bercucuran air mata
Menangisi kepergian mu oh… kekasih

Langkah kaki tiada berdaya untuk berjalan
Darah putih terasa malas mengalir
Saat kepergian mu dari hidup ku
Mengapa kita harus berpisah

Mengapa kah ini harus terjadi
Oh.. mengapa kekasih kau harus pergi
Tinggalkan aku yang mencintai mu
Diri mu yang aku cintai dan aku sayangi

Kini telah berdusta pergi tiggalkan aku
Hanya berbekas kenangan indah bersama mu dulu
Musnah sudah impian untuk bersama mu
Hilang lah sudah permata hati ku







BERTEMAN SUNYI

Di balik mimpi yang indah
Hati terasa layu terkulai
Laksana dedaunan gugur kekeringan
Berjatuhkan ketaman sunyi

Bertemankan tanah yang gersang
Begitu juga ku rasakan saat kepergian mu
Did alam tirai kehidupan bermahligaikan sejuta cinta
Berdindingkan tembok penyiksa dalam sepi

Jiwa terasa terpenjara bertalikan rantai penderintaan
Hanya bertemankan sunyi dan air mata
Sakit hati kau berikan pada ku
Membuat aku terhina dan tercampakkan

Lakasana boneka tua yang kau buang
Karena tiada berbulu cantik dan bermata biru
Begitu kejamnya sikap mu pada ku
Teganya kau campakan cinta ku

Dulu pernah kau sanjungi dan kau pujai
Dan kini biar lah aku sendiri
Membawa luka dan duka kau beri
Merawat sakit di hati







KU SADARI

Telah ku terima takdir yang Kuasa
Tersusuk sembilu hati yang luka
Terlerai kisah cinta dengan air mata
Terkubur ikatan yang kita bina

Kini baru ku sadari siapa lah diri ini
Hanya sebatang pohon yang menjulang tinggi
Berakarkan duri dari belati
Tiada arti bagi mu diri ini

Pupuslah harapan cinta ku pada mu
Musnah sudah kasih ku pada mu
Hilang lah lenyap harapan ku pada mu
Karena diri mu bukanlah milik ku

Kekasih berbahagia lah bersama si dia
Orang yang mungkin engkau cinta
Kekasih selamat tinggal cinta lama
Maaf kan lah salah dan dosa

Sejarah cinta yang silam
Akan ku jadikan pengajaran
Dalam mencampai impian
Untuk hidup di masa depan







PESONA  AMELIA

Wajah mu bagai bunga seroja
Menabur aroma di siang buta
Halus kulit jemari muda tua
Mengambarkan kedamain bagi dunia

Lebat bulu mata hitam mu
Menutup rasa rindu dalam dada ku
Lembut tutur bahasa mulut mu
Menghancurkan ego hati kecil ku

Senyuman manis mu penuh manja
Membuat batin tersanyung dan terkesima
Merah meraka bibir indah mu
Melukiskan keharmonisan dalam hidup ku

Begitu mempesona wajah mu
Hingga hastran batin ku tergoda
Kau tarik aku dengan magnet kecantikan mu
Kau pikat aku dengan senyum indah mu
Hingga aku buta akan alam khayal ku
Semua hanya menatap pada mu










DARI BELAKANG

Aku duduk dikursi tua renta
Di iringi musik klasik beriramakan duka cita
Mata pun menatap langit-langit dunia
Sambil berkata, kenapa cinta ku tak nyata

Dalam lamunan dan isak tangis
Luka hati bercampur rasa cemas
Bagai kelinci mati kerena emosi
Mengenang kasih yang tak sampai

Di balik kaca putih suci ku
Mata selalu menatap wajah mu
Mengamati gerak-gerik tubuh indah mu
Meski itu hanya dari belakang mu

Begitu lah hari-hari ku lalui
Selalu menatap mu tanpa henti
Meski diri mu tak pernah peduli
Akan kecintaan ku pada mu duhai kekasih hati

Dari belakang aku suka kamu
Dari jauh aku cinta kamu
Dari sini aku sayang kamu
Meski engkau tak mau tahu







RASA CINTA KU

Saat pertemuan pertama kita
Hati ini terasa berbunga-bunga
Seakan hati di hujani coklat cinta
Berkejukan rasa sayang yang tiada tara

Perkenalan awal kita bertemu
Meski waktu itu malu-malu
Kau dan aku hanya diam membisu
Seakan hasrat dihantui rasa haru

Namun kini semuanya berubah rasa
Seiring berjalannya roda-roda dunia
Perjumpaan yang pertama
Menimbulkan rasa cinta

Rasa cinta ku pada mu
Timbul tanpa kenal waktu
Membuat aku selalu rindu
Untuk bertemu dengan mu












SETIA MENANTI SAMPAI MATI

Di sini aku menatikan cinta mu
Di sini aku menunggu sayang mu
Di bawah daun bunga kasturi biru
Berbaju rasa pilu dan rindu

Menunggu jiwa yang kering rapuh
Di arak awan yang hitam putih
Bersandarkan tiang sedih
Berudarakan luka yang teramat pedih

Gemuruh seruhan gumarak alam
Bercerita tentang rasa cinta pada mahluk adam
Berbilang angka-angka yang telah terpendam
Hingga menanti pertemuan setiap idam

Kesetian ku menantikan mu pujaan hati
Rela jiwa membeku dalam peti belati
Bagai pahlawan kemerdekaan ini
Rela mati demi bumi pertiwi

Begitu niat hati menanti
Menanti diri mu kekasih hati
Menanti cinta mu tanpa pamri
Hingga jiwa ini terkubur mati







DI BALIK TAWA MANJA

Tubuh terkurung di balik pintu besi
Bergelimang aura angin sepi
Berlampukan damar dari kulit kayu jati
Tidur berbantalkan tangkai sapu lidi

Di balik tawa ku yang manja
Terselip luka yang lara
Jiwa raga terasa tersiksa
Karena cinta telah tiada

Berjalan sudah permata cinta
Pergi jauh entah kemana rimbahnya
Tinggal kenangan berlukiskan luka
Diri ini pun bermandikan air mata

Di balik tawa yang manja
Tersimpan jiwa yang merana
Terkandung hati yang luka
Karena cinta ku tak kau terima

Oh…Tuhan….
Sampai kapankah akan begini
Berharap kasih yang tak kunjung kembali
Menanti pujaan hati
Datang membawa cinta suci






KERINDUAN

Disaat aku sendiri terbayang wajah mu
Di kala aku seorang diri hanya nama mu
Teringat selalu dalam hati ku
Di kala rasa rindu mengahapiri sepi ku

Desuh suara angin malam berantaikan rindu
Menyampu sepi dalam rigahayu sunyi
Di sini aku di sudut pintu kerinduan menanti
Menantikan kehadiran mu kasih

Oh…. Angin yang bertiup
Sampaikan kepadanya yang jauh disana
Oh…Angin yang berhembus
Kata kan padanya bahwa aku rindu

Silih berganti purnama bulan menjelma
Bertukar-tukar arah angin di laut lepas
Berganti musim gugur kemusim dingin
Begitulah lama ku tahan kerinduan ku pada mu

Canda mu, tawa mu itu
Membuat aku rindu dan tak bisa jauh dari mu
Karena itu datanglah pada ku dan obati rindu ku
Wahai kekasih ku, wahai pujaan hati ku







DISINI MENANTI

Di sini akau menantikan dirimu
Bertumpukkan karang batu biru
Berpasir putih, berairkan ungu
Mencerminkan senyum yang penuh rindu

Rasa sepi dan derita kesunyian
Di tambah tajamnya kerinduan
Membuat aku ingin bersama mu
Lepaskan segudang amarah rindu

Detik demi detik langkah demi langkah
Aku selalu merindukan mu
Canda dan tawa mu
Membuat aku selalu ingin bersama mu

Walau ku tahu bahwa kita berpisah
Hanya lah untuk berjumpa lagi
Tetapi entah kenapa hati ini selalu rindu
Rindu akan diri mu yang aku cintai

Memang berat untuk berpisah dari mu
Walau itu hanya sekejap saja
Maka kerana itu aku pinta pada mu
Hadirlah di sisi ku oh kekasih ku







DALAM KESUNYIAN

Oh.. kekasih di pintu mahligai
Menagis aku dalam kesunyian
Merintih aku dalam kesepian
Demi menahan gejolak rindu di dada

Kekasih hati ku
Belahan jiwa ku
Adakah kerinduan ku rasakan
Juga engkau rasakan

Jika emang itu ada
Maka hadir lah dalam sepi ku
Dalam sunyi dan rindu ku
Dan hiburlah aku dengan cinta dan kasih sayang mu

Kasih di sini aku selalu merindukan mu
Walau aku di balut kesunyian
Begitu lah aku mencintai mu
Lebihi apapun yang ada dalam dunia ini












LEMBUT CINTA MU

Berbungkus jiwa dengan sekuntum bunga
Berkelembutan aroma-aroma cinta
Memudarkan rasa yang di hantui duka
Memupuskan tajam kerikil dari luka

Terikat senang batin di tambang gelora
Berbungakan setangkai kelopak seroja
Membimbing khayalan kealam nyata
Berkat kelembutan cintanya

Terbuai jiwa dalam asmara cinta
Beranginkan dari alam surga
Membuat hidup penuh rasa bahagia
Seakan dunia hanya milik berdua

Lembutnya rasa cinta mu
Membuat hidup terasa perlu
Sebagai obat di kala hati rindu
Juga tempat jiawa mengadu









DIANTARA TAWA DAN SENYUM MU
Putih pipimu yang suci
Laksana salju di puncak gunung Fuji
Memberikan kesejukan pada nurani
Di kala panas bara menghantui

Di wajah mu yang cantik
Tersimpan tawa yang unik
Bagai penyair-penyair klasik
Membuat batin diam tak berkutik

Di dalam wajah mu yang angun
Tersisi senyum yang membangun
Seperti gurun pasir di siram hujan
Menghidupkan jiwa dari kehancuran

Kehadiran tawa dan senyuman mu
Memberi penerang dalam hidup ku
Laksana cahaya pelangi di langit biru









NYANYIAN DALAM TIDUR

Semoga tidur mu malam ini
Di nyayikan mimpi mu
Beriramakan kasih sayang
Dari orang yang mencintai mu
Berselimutkan do’a

Dari orang yang kamu kenal
Berbantalkan sejuta bahagia
Dari orang yang kamu rindukan
Hingga bunga tidur indah menemani lelep mu
Sampai mentari yang setia menanti mu

Untuk menemani hari-hari yang akan kau lewati
Yang berudarakan kebahagian yang tiada tara

Semoga tidur mu semalam
Menjadi monumen terindah bagi mu
Hingga sulit tuk dilupakan
Karena semua itu hidayah dari Tuhan












EMBUN MALAM

Tersipu malang jiwa raga
Teriris sembilu hati tak berdosa
Berdarahkan sejuta luka lara
Laksana embun malam membasihi jiwa

Kedinginannya menusuk kerelung jantung
Bernyanyi sedih mengguras kerasnya tulang-tulang
Mematahkan niat dalam berjuang
Berjuang meraih cita cinta yang tersayang

Tetes embun malam yang terasa tajam
Memberi luka dalam mata terpejam
Melihat angan yang mati terpendam
Karena tak sampai pada yang teridam

Lelah aura cahaya bintang menerangi
Bulan pun tertutup awan yang putih suci
Kunang-kunang pun terbang jauh dan pergi
Tinggalkan dahku seorang diri dalam malam sepi

Sungguh tiada kasihan embun malam
Pada ku yang berlumur angin suram
Berkacakan seribu dendam amarah
Pada dia yang didambahkan dulu begitu indah

Kini semua hanya tinggal kenangan
Buat untuk dikenang jika hati merendukan
Merindukan saat bersama
Ketika cinta berbunga bahagia


BAGAI ANAK TAK BERTUAN

Begitu dalam luka yang dirasakan
Bagaikan bekas letusan komet yang tak terhapuskan
Kesunyian hidup membuat fikiran ku membeku
Kecerian telah lama meninggalkan hari ku

Semua pergi meninggalkan aku
Dikala hastrat ini butuh sentuhan mu
Dikala raga ini memerlukan lembut belain mu
Aku merintih dan menagis hanya dipangkuan mu

Begitu rasa sakit sepi yang aku rasakan
Tiada tempat untuk meredam goresan yang tak berkesan
Semuanya dibawah seorang diri meski berat beban harus dijalankan
Begitulah nasib bagaikan anak yang tidak bertuan

Ditengah tetesan embun bersahaja
Terasa menderu sesak didalam dada
Saat ku tahu diriku sangatlah terluka
Ketika dirimu tinggalkanku yang tak berdaya

Mungkin hanya kenangan manis yang tertulis dalam buku ku
Menjadi semuah sejarah yang indah dimasa lalu ku
Tidak akan ada penantian lagi untukku
Karena sayat luka telah memerah dibenakku






‘CINTA MU JAUH’’

Dinding dinding ini terasa menyesakan ku,
Nafasku tersengal di teggorokan,
Kian sulit bernafas!
Aku bagai tercampak kepulau tak berpenghuni,
Berebut tempat dengan malam,
Berselimut hawa dingin yang murka,

Kabut hitam pekat bak ingin membantaiku,
Menjatuhkan kedasar samudra yang biru,
Berharap uluran tangan mu.
Disini, dan masih disini,

Terkapar,,,
Mengharapkan sentuhan mu!
Disini,,

Dan masih terkapar,,
Ingin  dalam pelukan mu,
Dan tetap jua disini,

Terkapar,,, karna cinta mu.
Yang kurasa Jauh, teramat jauh.
Akankah kau datang,, ikut terkapar?
Bersama ku disinii,,,??







“DIMANA”

Masihkah kau ingat, saat hujan menghantarkan kita separoh jalan,
Menenun sejuta cerita dalam tabir tabir yang tak terbaca waktu,
Dalam lembaran yang usang,
Dalam susunan jemariku yang lemah,
Namun tampa henti masih ku genggam erat tanganmu,

Membiasakan genggaman mu,
Terbiasa dengan genggaaman mu,
Dan masih inginkan genggaman mu.

Tapi dimana kau kini?
Apakah telah ada jemari lain yang mengenggam mu,
Ada tangan lain yang menuliskan cerita nya untuk mu,
Atau ada cerita usang lain yang kau lewati dalam rintik hujan
Seperti saat itu kau dengan ku?

































BAGIAAN

      5

TUHAN







SUDAH SAATNYA

Kala kita kaya, kita lupa siapa yang memberikannya
Namun saat merasa susah kita memohon limpahan rahmatnya
Dikala kita merasa hidup bahagia seakan dunia milik kita
Kita lupa kalau roda kehidupan dunia ini selaluh berputar dua arah
Namun saat terluka barulah kita sadar siapa sebenarnya kita

Kala kita ditimpah musibah
Semua waktu kita gunakan untuk mendekatkan kepada-Nya
Namun kala kita hidup tanpa ada rintangan
Kita begitu jauh dari-Nya seakaan tak punya Tuhan

Kala kita sakit, kita niatkan segala kesalehan
Namun saat sembuh kita tertipu dan terkelincir
Dikala kita dalam ketakutan saat itu kita berharap pada Tuhan
Kita durhaka saat kita aman hingga tak ada lagi amal kebenaran

Wahai kita semua....
Bangunlah dari tidur lelap kelalaian
Lihat lah hiasan-hiasan yang berserakan dipohon-pohon
Lihat lah kekuasaan Allah yang segala Maha
Pada kehidupan bunga-bunga yang sedang mekar

Bukalah mata kita tuk melihat keindahan bumi
Bukalah telinga kita tuk mendengar suara ayat-ayat Ilahi
Bukalah hati kita sebelum kita mati
Sudah saatnya kita untuk menginggatnya kembali
Selama ini telah lupa akan dirinya yang Maha Pengasi



HANYA KEMBALI KEPADA MU

Dalam pertemuan ada perpisahan
Dari awal pasti ada akhirnya
Begitu juga hidup yang engkau berikan
Setiap mahluk bernyawa pasti akan mati

Ya Illahi,,,
Sebelum ajal memberi mati
Biarkan batin ini suci dari bejat birahi
Dengan menyebut kalam Illahi
Mohon ampun pada Mu Rabbi
Dosa ini sedalam laut mati
Terperangkap oleh surga duniawi
Jauh sekali dari siraman ayat suci

Ya Illahi,,,
Ku tahu engkau maha memberi
Hanya pada Mu aku berserah diri
Bebaskan hati dari kotoran najis duniawi
Dari rayuan syetan yang Kau maki

Ya Illahi,,,
Tunjukkan aku jalan menuju surgawi
Hingga jiwa ini benar mati dalam keadaan suci
Supaya bisa mencium harum kasturi
Bertemankan para bidadari






BERLUMUR DOSA

Hidup ini hanya berlumur dosa
Bagaikan layar di lautan sesat
Bagaikan berjalan di jalan yang salah
Bagaikan pohon yang tidak berbuah

Begitulah engkarnya aku terhadap perintah Mu
Begitulah seringnya aku melanggar amanat Mu
Begitulah aku jauh dari agama Mu
Seakan aku tidak mengenal Mu

Oh... Tuhan ... ku...
Baru kini terasa hidup ini akan mati
Dunia ini akan berakhir dengan alam Akhir
Alam dimana mahluk mu hidup abadi

Namun pantas kah jiwa berdosa ini
Duduk di kendaraan orang yang beramal budi
Oh.. Tuhan hanya padu Mu aku mohon ampunan
Tunjukan lah jalan untuk menuju surga Mu
Sebelum jiwa ini dipangil Mu






























BAGIAAN

      6

UMUM






JASA  GURU

Guru ku....
Kegigihan mu dalam mencurahkan ilmu
Laksana tetes hujan yeng meleburkan kerasnya batu
Membangkitkan naluri rerumputan untuk maju
Demi menghijaukan putra-putri bangsa Melayu

Guru ku....
Langkah demi langkah kaki mu
Meninggalkan bekas sejuta rasa haru
Begitu besarnya kasih mu
Bagaikan sepercik air bagi yatim piatu

Guru ku...
Diri mu laksana cahaya di malam kelabu
Penerang jiwa dari gelap hidup ku
Engkau adalah pahlawan ku
Tanpa mengharap balasan dari murid-murid mu
Begitu suci dan ikhlasnya pengabdian mu

Guru ku.....
Tidak akan berpaling aku dari teduh kasih mu
Tidak akan tersingkirkan rasa simpati ku dari harmoni cinta mu
Begitu berartinya dan besarnya jasa mu bagi ku
Bagaikan sepotong dayung untuk mengayuh perahu

Guru ku....
Hanya bisa ribuan terima kasih terucap dari dalam hati ku
Atas semua jasa mu terhadap ku
Atas kesetian mu dalam mendidik ku
Tidak akan lupa hingga kematian menjemput ku

SANG PERAHAP

Lewat udara dapat kita dengar
Tanah air ini selalu panas dan gemetar
Di balik layar dapat kita lihat
Tanah air ini makin hari makin memucat
Kerena ulah aparat yang makin meningkat
Laksana rayap yang memakan tanaman rakyat

Kelakuan pejabat dalam menjabat seakan tidak merakyat
Malahan hak rakyat di babat pejabat
Seakan hukum dan adat tak lagi bermanfaat
Bagiakan raja yang tidak bermatabat

Banyak hak rakyat di rahap rayap
Hilang lenjap dalam sekejap

Hingga rakyat menjerit dalam kegelapan
Ulah kemunafikan kaum pejabat dan aparat

Tak heran tanah air ini di landa bencana silih berganti
Karena murkanya para khalifa dalam memimpin
Sehingga hak bersama menjadi hak pribadi
Kehidupan sang aparat terlihat bebas

Dengan kemewahan yang melampaui batas
Dengan harta melimpah luas
Disana disini punya rumah bertamankan luas

                                                           



DANAU TOBA
Danau Toba itu lah nama mu
Tempat orang berwisata dari segala penjuru
Hilangkan rasa rusuh dan kejenuhan pilu
Meski harus jauh jalan di tempuh

Danau Toba itu lah panggilan mu
Airnya bergelombang kecil berwarna biru
Di kelilingi bukit berpohonkan hijau
Vila-vila berdiri megah membuat hati terpukau
Suara angin pun menyapa setiap tamu baru
Peri-peri berkeliaran membawa awaknya kepulau
Begitu indah dan eloknya alam mu
Bagaikan alam putrinya salju

Danau Toba itu lah julukan mu
Beraurahkan sejuta kelembutan mencairkan empedu
Hiruk-pikuk anak jalanan menyanyi lagu sendu
Menambah keistimewaan diantara gumpalan awan biru

Danau toba itu lah kecantikan mu
Terletak di antara gunung- gunung yang tinggi menjulang ke langit biru
Berpohonkan kasturi dan bunga yang selalu tersenyum syahdu
Penjaga dan orang mu sangat sopan dan santun pada tamu mu
Gemuruh gelombang menyapa karang membuat mata berkilau-kilau
Liku-liku jalan di pinggir pantai mu memangkitkan asmara yang telah lama beku
Begitu lah oroma mu sangat mengoda selera tamu mu
Bagaikan sepotong kue yang berkeju dan harumnya seberbak haru

Danau Toba itu lah kebahagian yang telah engkau berikan pada ku
Tidak akan terlupa walau hanya satu kali aku bertamu ke alam indah mu
NASIB KAMPUS KU

Kampus ku berdiri tegak menjulang
Menyambut siapa saja yang datang
Laksana hamparan semak ilalang
Tempat binatang lalu lalang

Mahasiswa ribuan orang
Dosen ratusan orang
Pedagang puluhan orang
Yang datang dari berbagai kalang
Belum lagi orang yang lalu lalang

Tapi sayang seribu kali sayang
Kampus ku dulu yang indah di pandang
Kini bisa hancur dengan satu kali goyang
Kini kotor seakan tak ada orang
Ulah gempa yang menghadang
Bagaikan pondok yang punya satu tiang
Atap-atap sudah banyak yang terbang
Lantainya di penuhi lubang-lubang
Di tambah sampah yang disana disini banyak tersampang
Sepertinya tiada satupun yang perduli
Seakan kampus ini tak berpenghuni

Begitu nasib kampus ku seakan tiada arti
Terlihat kurang niat untuk merenopasi
Tiada terlihat langkah-langkah untuk membangun kembali
Semua diam serupa orang bisu dan tuli
Padahal jasanya begitu besar bagi kita semua
Laksana seorang pelawan untuk mencapai merdeka
Bahkan memberikan kita kekuasaan dan jabatan walau hanya sementara
NELAYAN LAUT

Menangis ombak di lautan
Melihat karang tiada berintan
Menjerit pasir di tepi pantai
Mendengar ombak enggan menepi

Kicau burung di udara
Menghimbau nahkoda
Hembusan angin membisikan rindu
Pada bajak laut yang sedang menunggu

Ikan-ikan di lautan bernyanyi
Rumput laut pun ikut menari
Karena melihat keindahan yang dirasakan
Karena menatap kebahagian yang diberikan Tuhan

Kapal-kapal para nelayan berbaris dengan rapi
Sambil menanti waktu untuk pergi
Pergi mengarungi laut yang jernih

Meski badai yang akan datang menghantui
Namun semangat para nelayan tak pernah surut
Mereka tak kenal takut
Itu semua demi kehidupan yang akan di lalui








PROFIL PENULIS
Nama Gimin Saputra dilahirkan pada tanggal 11 Maret 1989, di desa  Teluk Beringin Kec. Gunung Toar Kab. Kuansing Riau. Dalam dekapan seorang ibu yang penuh cinta dan kasih yang bernama Julinar. Dibesarkan dengan arahan dan didikan seorang ayah yang bijaksana yang bernama Nurin. Meski kehidupan kedua orang tua saya sebagai petani yang penghasilannya tidak seberapa yang hanya cukup untuk makan sehari-hari. Sehingga untuk membantu meringankan beban orang tua di waktu kecil saya sering gembala kerbau dan memotong karet habis pulang sekolah.
Jenjang pendidikan saya adalah SD Negeri 014 Teluk Beringin, MTS Muhammdiyah di Pasar Gunung, dan MA Pondok Pasantern Nurul Islam Kp. Baru Kec. Gunung Toar. Sedangkan sekarang aktif sebagai seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi agama yaitu IAIN Imam Bonjol Padang dengan jurusan Sejarah Kebudayaan Islam.
Bagi pembaca yang mau memberikan pendapat atau sarannya mengenai buku yang sederhana ini bisa menghubungi saya di 085272446777 atau melalui email Gimin_Saputra@yahoo.com. Juga blok di Gimintaluk@gmail.com.







1 komentar:

  1. Disaat hati sudah mulai terasa sentuhan cinta manisnya rasa.
    Ketika jiwa dan raga sedang mulai bergembira saat itu juga
    timbulnya rasa bahagia.
    Waktu demi waktu selalu ku banggakan walaupun terkadang nyawa
    ku pertaruhkan.
    Karena cinta yang tulus ingin ku miliki dan semoga cinta yang suci
    bisa ku dapatkan.
    Tetapi semua harapan ku tidak seperti tujuan karena perasaan
    dengan keinginannya itu berbeda.
    Sakitnya hati pedihnya rasa lukanya jiwa akhirnya yang ku dapatkan
    sehingga tidak bisa ku harapkan setiap tujuan itulah keputusan.
    Pergilah kamu dari hidupku bawalah semua rahasia hatimu lupakan
    aku dan hapuskanlah semua kenangan bersamaku karena aku bukan
    pilihan hatimu.
    Walaupun sudah pernah kita bersama aku ikhlas terima sebagai cinta
    persinggahanmu.

    BalasHapus