BAGIAAN
1
PERSAHABATAN
BERLALU
BEGITU SAJA
Tiada
aku di ingat lagi oleh sahabat lama
Seakan
aku tidak pernah menjadi temannya
Semuanya
berlalu begtu saja
Rasanya
aku sudah terlupakan dalam buku persahabatannya
Juga
hilang tertimbun rongsokkan sampah
Hingga
akhirnya aku tidak terkenang oleh sahabat ku lagi
Aku
coba untuk mencarinya dan bahkan menemuinya
Supaya
aku jangan di lupaknnya
Namun
seribu kali sayang harapan itu tidak aku dapakan
Setelah
sekian lama akhirnya aku betemu dengan sahabat ku
Saat
aku duduk disampingnya bahkan sahabat ku
Tidak
lagi memperdulikan kehadiran aku
Malahan
dirinya sibuk dengan orang yang dianggap
Sangat
berarti dalam hidupnya saat itu
Dia
abaikan aku saat pujaan hatinya menghubungi lewat udara
Dia
ketawa begitu bahagia seakan aku tidak ada disampingnya
Itu
semua terus berlanjut hingga aku pergi tanpa berpamitan kepadanya
Setalah
kejadian itu baru aku sadari siapalah aku ini bagi dirinya
Hanya
sehelai kertas yang tidak ada artinya
Hanya
seonggokan daging yang tidak ada harganya
Hanya
segenggap kabut yang tidak ada nilainya
Mungkin
ini kah suratan garis kehidupan harus aku jalani
Sahabat
ku terima kasih untuk selama ini
Telah
bersedia bersama aku
SELAMAT BERPISAH
Dahulu kita sangat dekat
Sedekat udara yang kita hirup
Sedekat
air yang kita minum
Laksana
kelopak bunga melati dengan tangkainya
Tapi
kini ikatan persahabatan menjadi air mata
Kedekatan
kita menjadi aurah kesedihan tiada tara
Karena
kita tidak lagi dapat bersama
Maaf
jika selama ini aku punya salah dan dosa
Berharap
pada engkau yang pernah menjadi sahabat ku
Tidak
akan lupa mendoakan aku dalam setiap sholat mu
Tidak
akan lupa untuk mengucap selamat makan sahabat ku
Begitu
juga aku terhadap mu tidak akan terlupakan bersama waktu
Memang
keputusan yang aku ambil untuk berpisah dengan mu
Sangat
menyakitkan bagi diri mu
Tapi
mungkin itu yang terbaik untuk mu
Karena
jika aku bersama mu sangat menyulitkan mu
Sahabat
jangan lah menangis hapus lah air mata mu
Kita
berpisah bukan berarti aku melupakan mu
Diri
mu akan selalu aku kenang dalam suka dan dan duka ku
Begitu
lah diri mu yang tidak terganti oleh siapapun di hati ku
Sahabat
selamat berpisah semoga engkau bahagia selalu
Itu
lah doa ku untuk orang yang pernah ada bersama ku
Sahabat
hanya ribuan terimah kasih terucap untuk mu
Demi
kebaiakan selama ini engkau pernah berikan pada ku
TOLONG SATUKAN KAMI
Tidak
pernah aku memiliki sahabat seperti mu
Tidak
ada penganti seperti diri mu
Laksana
bulan penerang gelapnya malam ku
Ibarat
setangkai sapu lidi yang sama membahu
Kini
aku mengerti hanya dirimu yang memahami
Tidak
pernah terpikirkan untuk mencari penganti
Karena
ku masih menyayangi mu
Karena
ku masih mencintai mu
Aku
coba bertahan dari kisah ini
Meski
sering menjatuhkan air mata yang suci
Walau
terkadang rasa sakit yang dihadapi
Disini ku mananti mu untuk kembali
Wahai
angin yang bertiup sampaikan kepadanya
Wahai
burung yang terbang katakan kepadanya
Bahwa
aku disini membutuhkan kasih sayangnya
Walau
aku tidak bisa memiliki dia sepenuhnya
Sahabat......
Jangan
pergi untuk meninggalkan aku
Jagan
pergi jauh dari aku
Sebab
aku sangat memerlukan mu
Tuhan.....
Tolong
lah satukan kami
Sahabat
impian yang telah lama pergi
TAK ADA YANG ABADI
Hari
ini..
Tak
ada lagi puisi yang ku tulis untukmu…
Hari
ini..
Tak
ada lagi kata-kata indah yang ku tulis untukmu…
Semua terdiam dan membisu…
Hanya tetesan air mata di pipimu…
Semua terdiam dan membisu…
Hanya tetesan air mata di pipimu…
Sahabat……..
Hapuslah air matamu…
Hapuslah air matamu…
Ku tak mampu lihat semua itu…
Padamu, ku ucapkan sejuta terima kasih…
Padamu, ku ucapkan sejuta terima kasih…
Sahabat…
Waktu telah mengantarkan kita…
Pada satu titik pemahaman…
Bahwa di dunia ini tak ada yang abadi…
Waktu telah mengantarkan kita…
Pada satu titik pemahaman…
Bahwa di dunia ini tak ada yang abadi…
Sahabat....
Kini saatnya kita harus berjalan sendiri…
Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskan…
Dalam ruang dan waktu yang berbeda…
Kini saatnya kita harus berjalan sendiri…
Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskan…
Dalam ruang dan waktu yang berbeda…
Sahabat...
Semoga
waktu takkan membuat kita lupa…
Bahwa kita pernah ada, kita pernah punya cerita…
Walau perpisahan ini menyisakan luka…
Bahwa kita pernah ada, kita pernah punya cerita…
Walau perpisahan ini menyisakan luka…
Tapi
yakinlah…
Bahwa
kau takkan tergantikan…
TERPASAK
AKU AKHIRI
Meski
ku tahu
Keputusan
yang ku ambil ini
Sangat
menyakitkan hati mu
Sangat
menydihkan bagi diri mu
Tapi
jika tidak ku akhiri
Aku
takut diri mu akan bertambah sengsara
Aku
takut diri mu akan terluka
Bila
nanti kita terus bersama
Ku
berpisah dengan mu
Ku
pergi dari mu
Bukan
berarti aku akan melupakan mu
Karena
diri mu tak akan terganti di hati ku
Kebaikan
mu, keramahan mu kecantikan mu
Akan
selalu hidup di sanubari ku
Sahabat
maafkan jika selama ini aku punya salah pada mu
Persahabatan
kita mungkin sampai disini saja dulu,,
Hanya
doa ku kepada mu
Semoga
kebahagian selalu bersama mu
Kegembiraan
tak akan jauh dari mu
Kesehatan
jasmani rohani selalu menyertai mu
Sahabat.....
Bahwa
di dunia ini tak ada yang abadi
Kini
saatnya kita harus berjalan sendiri
Melangkah
mengikuti takdir yang telah tergariskam
Dalam
ruang dan waktu yang berbeda
Walau
perpisahan ini menyisakan luka
DEMI
KEBAHAGIAN SAHABAT KU (RURA)
Jika
memang aku tak berarti bagi mu
Ya
aku tidak akan didekat mu
Walau
berat rasanya jauh dari mu
Jikalau
ku memang tak berguna bagi mu
Ya
aku tidak akan didekat mu
Karena
ku hanya sehelai tisu yang tak bermutu
Jika
memang aku tak berharga bagi mu
Karena
ku hanyalah sehelai uang yang tak laku
Ya
aku akan beranjak dari pandangan mu
Jikalau
aku memang tak bernilai bagi mu
Karena
ku hanyalah sampah yang bau
Ya
aku akan enyah dari tatapan mata mu
Jikalau
memang aku menjadi beban dalam hidup mu
Seakan
aku hanya bikin diri mu malu
Karena
kehidupan ku yang tak semaju kamu
Ya
aku akan mingir dari jalan langkah mu
Jika
aku hanya penyakit bagi mu
Laksana
nyamuk di hamparan sampah bau
Ya
aku akan tebang jauh dari indah tubuh mu
Jika
aku hanya secuil sembilu bagi mu
Hanya
buat mu terluka pilu
Ya
aku akan menghilang dari lembutnya hati mu
Begitu
takutnya aku mencampuri kehidupan mu
Meski
berat untuk berpisah dengan mu
PESAN BUAT SAHABAT
Sahabat....
Jika
suatu saat kau membaca goresan ku ini
Ingatlah
saat-saat kita tertawa sambil menari
Walau
kini semua itu tak akan terjadi lagi
Karena
kau dan aku tak sehaluan lagi
Sahabat.....
Di
sudut sepi berpintukan sejuta rindu
Berkipaskan
angin yang menambah pilu
Seakan
berjalan di lantai yang dipenuhi paku
Semenjak
kau pergi dari relung hidup ku
Begitu
aku sangat merindukan senyum kehidupan dari mu
Sahabat.....
Hanya
satu pesan dari ku kepada mu yang jauh disana
Ingatlah
aku walau itu hanya sepintas saja
Kenanglah
aku walau itu hanya sekejap saja
Jangan
hapus nama ku meski sudah ada si dia
Sahabat....
Aku
yang telah kau tinggalkan pergi hanya berteman sepi
Tidak
akan melupakan apa yang telah terjadi
Nama
mu tidak akan terganti sampai darah ini berhenti
Bayangan
wajah mu tidak akan tersingkir hingga hanyat ini menghampiri
Karena
begitulah berartinya diri mu duhai sahabat sejati
AKU
MERINDUMU
Ku
tatap lembaran yang pernah kita ukir
Ada
bekas goresan di dinding hati ku
Denyut-denyut
perih menghujam pilu jantung ku
Merinding
ruang jiwa perih ku
Maaf
jika aku merindu mu
Sosok
jiwa pernah hadir di hari laluku
Seiring
melawan gelapnya malam kelabu
Bermusik
lagu orang bisu
Kini
engkau dan diriku tak bersama lagi
Berada
dalam jarak yang tak terpantau lagi
Gerak
yang tak dapat digapai
Tawa
mu yang mendamaikan
Senyum
mu yang memberikan kebahagian
Di
saat resa menyelimuti batin ku
Di
saat tangis menggantung di awan hati ku
Tapi
hanya sebatas rindu
Pada
sahabat masa lalu ku
Karena
rasa kita tidak lagi serupa
Jalan
kita tidak lagi searah
Maaf
aku jika aku merindu mu
Maaf
aku kali ini mengenang mu
AKU MEMBUTUHKAN MU
Sahabat....
Ini
hari yang kesekian aku sendiri
Ini
bulan sekian aku seorang diri
Ini
tahun aku tanpa diri mu lagi
Tidak
kah terniat dirimu untuk menemaniku
Untuk
sekedar menghubungi diri ku
Sahabat....
Bukankah
aku ini juga sahabat mu
Walau
hanya seorang sahabat masa lalu mu
Yang
selalu membangkitkan amarah batin mu
Yang
selalu membebani langkah kaki hidup mu
Sahabat....
Aku
kesepian
Aku
kedinginan
Aku
butuh kehangatan
Di
sela waktu mu bersama yang lain
Sahabat...
Aku
juga butuh nasehat mu
Dalam
menjalani roda kehidupan
Dalam
melawan nasib yang tak berhenti menggilasku
Di
sini aku terus menunggu mu
BERJUMPA
PASTI BERPISAH
Dalam
hidup dialam pana
Setiap
perjumpaan pasti berpisah pula
Karena
itu sudah menjadi takdir Yang Esa
Perpisahan
ini memang sedih untuk dirasakan
Seakan
hidup tiada kegembiraan
Bagai
berjalan dikelam cahaya bulan
Begitulah
hal yang diamali saat berpisah dengan mu
Kecerian
tawa ini terhenti mendengar kabar mu
Kegembiraan
bertukar dengan isak tangis pilu
Kepergian
mu dari sisi dan naluri
Meninggalkan
sejuta kenangan dihati
Kenagan
mu yang akan dibawa mati
Meski
sakit untuk dihayati dimalam hari
Dalam
perpisahan ini hanya satu harapan dari diri
Kenaglah
jiwa yang separuh mati ini
Ingatlah
kemana juga diri mu pergi
Disini
jiwa buruk ini selalu mengenang mu
Selalu
merindukan mu yang jauh dipintu pilu
Keindahan
bersama mu
Tak
akan terlupakan walau dimakan waktu
Hanya
do’a suci dapat ku berikan pada mu
Demi
melepas kepergian mu
Semoga
kebahagian selalu setia bersama mu
TEMAN
KU TELAH PERGI
Tiada terasa waktu begitu
cepat berlalu
Bagai angin yang meniup
aruh debu
Membawa
terbang keudara biru
Mungkin
tiada lagi untuk bertemu
Begitu
nasib yang ku alami
Teman ku
yang sejati
Pergi
tinggalkan aku yang dilanda sepi
Hanya
tangisan yang bisa ku ratapi
Teman….
Kau pergi
disaat ku butuhkan mu
Kau
berjalan disaat aku memerlukan mu
Kau menghilang
dikala aku mengingginkan mu
Kepergian
mu hanya meniggalkan kenangan untuk ku
Terpaksa
ku lepaskan duhai teman
Walau
sakit yang harus ku telan
Karena ku
tahu setiap pertemuan
Pasti akan
berakhir dengan perpisahan
Teman…..
Air mata
pun kian terurai
Laksana
hujan yang membajiri bumi pertiwi
Melihat
lambaian tangan mu yang putih suci
Lambain
terakhir yang jadi kenangan dalam mimpi
Teman….
Ku harap pada mu
Meski
berjahuan kau dan aku
Namun diri
mu akan tetap dihati selalu
Meski
waktu ini terus barlalu
Juga
begitu dengan diri mu yang jauh disana
Ingatlah
aku selalu
Meski kau
sibuk dengan waktu mu
SAHABAT
SEJATI
Sahabat tak ubahnya atmosfer
Dengan meredam sebuah energi besar
Melindungi semua makhluk di bumi
Menjadi sumber dari segala kehidupan ini
Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi
Dia lah ladang hati
Bertabur kasih harum kasturi
Dituai dengan penuh rasa terima kasih
Dia adalah naungan dalam mencari kedamaian birahi
Di kala berpisah dengan sahabat
Sungguh sangat menyiksa hasrat
Pedihnya begitu menyayat
Karena separuh hati
Telah dia bawa pergi
Sahabat datang bukan hanya sekedar bersama dalam
membunuh waktu
Namun sahabat datang untuk menghidupkan sang waktu
Sahabat mengisi kekurangan memberi jika kita tiada
Dalam tetesan embun pagi tersirat kelembutannya
Sentuhan kasih sahabat terbaik ku
Buat jiwa ini selalu rindu
Meski kini kita tak bersatu
Tapi begitulah arti sahabat sejati bagi ku
TEMAN KU ADA PERLU
Ku
selalu berharap kepada mu
Ku
selalu menantikan sayang dan cinta mu
Ku
tahu pasti bosan kalau aku berbicara tentang semua ini
Hingga
ada alasan yang kau dapatkan
Untuk
akhiri cerita ini
Diri
mu selalu berkata
”
Maaf ya ada teman ku, dia ada perlu””
Meski
sambungan cerita ini tidak tahu akan di ulang lagi
Namun
aku hanya bisa diam
Karena
itu semua hak mu
Selesai
kata mu ya aku tutup
Meski
hati ini sedikit berkata
”Ada
sesuatu baru yang lama mulai dilupakan”
Namun
satu hal yang meski tahu bahwa rasa ini tidak pernah mati
Meski
telah coba untuk membunuhnya
SAHABAT
Sahabat…
Wajah
mu yang unik
Membuat
hati tidak berkutik
Untuk
melupakan disaat asik
Di
kala bermain dipantai klasik
Sahabat…
Jasa
mu akan selalu aku kenang
Dalam
keadaan susah maupun senang
Muarah
kasih sayang mu akan selalu terkenang
Lewat
tawa mu yang gemilang
Sahabat….
Nama
mu akan selalu dehati
Meski
dikelabui rasa sepi
Karena
diri mu adalah cahaya dalam gelap ku
Menjadi
lampu dalam kehidupan ku
Sahabat…
Wajah
mu, Tawa mu, senyum mu
Tidak
akan pernah pudar dimakan waktu
Begitulah
abadinya nama mu dihati ku
Hingga
hayat nanti menjemput diri ku
SEBATAS SAHABAT
Di
malam hitam kelabu penuh sahdu
Ku
tatap kedipan bintang kehidupan
Berchaya
dengan begitu indahnya
Menginggatkan
aku pada sosok wanita
Dulu
pernah hadir dalam hidup ku
Menggajak
aku bercanda penuh rasa haru
Mengenalkan
akan arti kehidupan
Meski
itu hanya sebatas sahabat
Begitulah
mulianya kasih mu
Tanpa
mengharapkan imbalan dari ku
Begitulah
tulusnya cinta mu
Demi
perubahan untuk masa depan ku
Tapi
kini semuanya telah berubah
Diri
mu pergi dan tidak akan kembali
Tinggalkan
aku yang sangat membutuhkan diri mu
Tinggalkan
aku disaat persahabatan bersemi dihati ku
Meski
diri mu telah pergi dari sisi
Namun
diri mu tidak akan terganti
Sampai
nafas ku terhenti
Walau
itu hanya sebatas teman sejati
.
SAAT
TERBARING SAKIT
Sahabat…
Saat
diri mu terbaring sakit
Tidak
terdengar lagi tawa manja mu
Tidak
terlihat lagi senyum manis mu
Di
alam pana dan luas ini
Sahabat….
Hidup
aku terasa sepi
Laksana
hidup dihamparan pasir mati
Hanya
berteman hembusan badai
Tidak
ada tempat bercanda lagi
Sahabat….
Aku
berdo’a pada Tuhan Kuasa
Semoga
diri mu lekas sembuh
Karena
diri mu begitu berarti
Demi
menempuh hidup ini
ARTI SAHABAT
Sahabat...
Diri
mu laksana setetes air
Jatuh
dari langit yang bersinar
Mampu
menghijaukan bunga mawar
Meski
duri kehidupan mencakar
Kehadiran
insan seperti mu
Membawah
perubahan dalam waktu
Laksana
cermin putri salju
Memberi
penerang dalam hidup ku
Kata-kata
yang engkau umbarkan
Baik
dalam kesedihan maupun dalam kebahagian
Bisa
menghancurkan teka-teki kehidupan
Saat
ini sulit untuk dilawan
Keberadaan
hati mu dalam hatiku
Sungguh
sangat berarti dalam langkah ku
Terciptanya
mahluk seperti mu
Sangat
berjasa dalam jiwa keras ku
Begitulah
berartinya dirimu bagi ku
.
JANGAN LUPAKAN AKU
Kenang
lah aku duhai sahabat
Di
sela waktu bersama pacarmu
Ingat
lah aku duhai sahabat
Dalam
kebahagian bersama kekasih mu
Rindukan
lah aku duhai sahabat
Di
saat indah bersama belahan jiwa mu
Sebutlah
nama ku duhai sahabat
Di
balik kegembiraan orang yang kamu cintai
Begitu
ku berharap pada mu sahabat ku
Begitu
aku ingin selalu jadi sahabat mu
Karena
diri mu adalah inspirasi hidup ku
Sejak
dahulu hingga sekarang
Hanya
satu pinta hati ku pada mu
Jangan
lupakan aku duhai sahabat ku
Meski
kita telah terpisah jauh
Dan
ingatlah aku dimana pun diri mu berada
Sahabat
ku kau adalah tetap yang terbaik
Sampai
darah ini berhenti mengalir
Sampai
denyut nadi ini tidak berdetak
Begitulah
sahabat ku berartinya diri mu bagi ku
KAU
LUPAKAN AKU
Diri
mu yang dahulu telah berubah
Kau
anggap pertemuan kita dahulu
Kebersamaan
kita dahulu
Canda
dan tawa kita dahulu
Kebahagian
dan kesedihan kita dahulu
Persahabatan
kita dahulu
Hanyalah
secara kebetulan saja
Bahkan
kau anggap tak pernah terjadi
Kau
lupakan segalanya saat perpisahan terjadi
Dan
mengakhiri kebersamaan kita selama ini
Kerinduan
ku tiada arti bagi mu
Karena
ku kau anggap hanya orang tak berguna
Juga
seorang yang tak pantas untuk teman mu saat ini
Karena
diri mu telah hidup lebih maju dari aku
Kau
pergi jauh dari ku
Dalam
meningkatkan mutu, kuwalitas pola pikir mu
Sedangkan
aku apa hanya seperti mentimun bungkuk
Tergolek-golek
dalam lumunan orang bijaksana
Meski
kau lupakan aku disini
Namun
kebaikan dan jasa mu selama ini
Tidak
akan pernah terlupakan
Makasih
sahabat ku atas kebaikan mu selama ini
TEMAN
KU JAGAN LUPAKAN AKU
Tiada
ku sangka teman ku da lupa sama aku
Tiada
ku duga secapat itu kau lupakan aku
Memang
ku sadari
Aku
bukan lah teman yang baik bagi mu
Juga
aku tidak pantas jadi teman mu
Karena
aku orang yang tak punya
Sedangkan
diri mu adalah anak yang berada
Jadi
apa gunanya aku kau ingat
Apa
gunanya aku kau rindukan
Hanya
membuat beban dalam hati mu
Tapi
bagi ku kau adalah teman terbaik ku
Tidak
akan ku lupakan kebaikan mu
Apa
lagi jasa mu yang telah kau berikan
Walau
kau dan aku terpisah jauh
Kejauhan
dengan mu
Tidak
menjadi penghalang bagi ku
Juga
tidak menjadi alasan untuk melupakan mu
Karena
kau adalah taman terbaik ku
Walau
itu terjadi pada masa lalu
.
TEMAN
SEJATI DAN TEMAN SAKIT HATI
Memang
sulit mencari teman sejati
Seakan
mencari jarum dalam tumpukan jerami
Dalam
menemani dan memahami isi hati
Apa
lagi rela hidup semati demi teman sejati
Mencari
satu teman sejati diantara ribuan teman
Amatlah
sulit bagaikan meniti diatas rambut
Juga
mencari berlian dalam kegelapan
Juga
mencari butiran mutiara dipadang pasir
Namun
sebaliknya banyak terjadi
Teman
sejati susah dicari
Teman
sakit hati banyak dijumpai
Teman
sakit hati
Sangat
lah mudah dicari
Bagai
kerbau makan dipadang rumput yang hijau
Juga
menampung air saat hujan turun
Kenapa
itu bisa terjadi
Karena
teman sejati
Adalah
tak harus memiliki
Sedangkan
teman sakit hati
Hanya
bisa menghabisi dan mebuat kita menangis
Dan
saat kita menagis dia malah ketawa
Teman
sejati derita kita adalah luka dia
Kebahagian
kita adalah kesenangannya
DI KEBUN JAGUNG
Sore
kamis yang indah
Memwarnai
merah muda lidah
Di
hembus angin yang bertiup sepoi
Menyentuh
kulit berlapis kain sutra asli
Di
bawah langit yang cerah merona
Terlihat
sorak-sorai tawa manja
Dari
mulut teman yang sejawat
Seakan
tiada masalah yang melekat
Di
hamparan kebun jagung yang kecil
Di
terangi kobaran api berkayukan kerikil
Membakar
setungkul jagung yang masih muda
Berbumbukan
susu dan mentega
Meski
wajah terasa lelah sehabis pulang kuliah
Dalam
mencari kebahagian di masa depan yang cerah
Hilang
seketika saat bersama bergembira ria
Sambil
membakar jagung dan bermain api penuh rasa bangga
Sungguh
suatu peristiwa yang indah dan penuh makna
Tak
mungkin akan terulang untuk kedua kalinya
Bagiakan
peristiwa sejarah yang di alami dunia
Juga
suatu pembelajaran dan kenangan yang sangat berharga
Saat
bersama-sama dengan sahabat tercinta
Kebahagian
dan rasa gembira dalam kebun jagung
Meninggalkan
kenangan yang tak akan lekang
Lekang
oleh waktu yang terus menghadang
Hingga
badan di jemput yang maha penyayang
SELAMAT BERPISAH
Sahabat…
Tiada
terasa waktu begitu cepat berlalu
Tiga
tahun sudah kita bersatu
Dalam
menuntut ilmu
Pada
ibu dan bapak guru
Dalam
ruangan yang bertembokan batu
Sahabat…
Kehadiran
mu didalam hidup ku
Membawa
perubahan dalam hidup ku
Laksana
cermin putri salju
Memberi
penerang dalam gelap hidup ku
Sahabat…
Kebahagian
yang dirasakan
Akan
berakahir dengan sebuah perpisahan
Canda
tawa kebersamaan
Berganti
dengan air perpisahan
Shabat…
Meski
kita tidak bersama lagi
Tapi
kisah dan kenangan tidak sampai disini
Karena
nama mu tidak akan terganti
Sampai
nafas ini berhenti
Sahabat…
Selamat
berpisah
Mohon
maaf jika selam ini ku bersalah
BAGIAAN
2
KELUARGA
IBU ITU LAH AKU MEMANGGIL MU
Ibu
itu lah aku memanggil mu setiap hari
Karena
tanpa mu ku tak kan ada di dunia ini
Tak
terbayangkan berapa berat beban yang harus kamu hadapi
Selama
aku dalam kandungan mu sembilan bulan sembilan hari
Ibu
itu lah aku memanggil mu setiap hari
Tidak
berakhir derita mu meski aku telah terlahir ke dunia ini
Bertubi-tubi
rasa nyeri dan perih seakan bisa membuat mu mati
Dalam
membesarkan hingga ku tahu semua isi alam raya ini
Begitu
besar perjuangan mu bagaikan laut yang tak bertepi
Ibu
itu lah aku memanggil mu setiap hari
Langkah
demi langkah mu berlukisan sejuta inspirasi
Dalam
mengayomi dan menasehati jika aku dijalur kiri
Meski
terkadang aku menjatuhkan air mata mu yang suci
Meski
terkadang mulut ku lancang hingga hati mu tersakiti
Namun
amarah kemarahan mu berkata jagan kamu ulangi lagi
Ibu
itu lah aku memanggil mu setiap hari
Sosok
seperti mu adalah pahlawan dalam hati ini
Sosok
seperti mu adalah pelita dalam batin ini
Ibarat
telaga yang tak pernah airnya berhenti
Begitu
abadi kasih sayang mu di dalam hati
Ibu
itu lah aku memanggil mu setiap hari
Hanya
ribuan terima kasih terucap dari hati
Hingga
kau buat aku hidup seperti ini
NENEK KU TELAH TIADA
Kini hidup ku terasa sepi
berselimutkan pilu
Kini jalan ku terasa
buntu berpagarkan gedung batu
Kini langkah ku terasa
kaku berbebankan sejutah rindu
Semenjak kepergian mu
dari hari-hari ku
Walau berat namun harus
aku jalani meski tanpa mu
Nenek ku.....
Terima kasih atas semua
yang telah diberikan pada ku
Semua kasih sayang yang
telah engkau curahkan pada ku
Semua pengorbanan yang
telah engkau lakukan hannya untuk ku
Begitu tulus niat mu
tanpa menuntut balasan dari ku
Nenek ku....
Kini disini aku
merindukan saat bersama mu
Merindukan nasehat dan
kasih sayang mu
Ingin rasanya aku
berjumpa dan melihat wajah mu
Walau itu hanya sepintas
lalu dalam mimpi ku
Tuhan ku.....
Sesungguhnya aku tak rela
kehilangan nenek ku
Tapi aku sadar semuanya
itu milik Mu
Namun ku tahu semua ciptaan
Mu akan kembali kepada Mu
Begitu juga aku meski ku
tak tahu bila waktu ku kembali pada Mu
Oh.... Tuhan ku....
Jagalah dia selalu dan
bahagiakan lah dia disisi Mu
Berikan lah dia tempat
yang suci di mata Mu
Karena dia adalah nenek
terbaik ku
Selamat jalan nenek ku
Disini aku selalu
mendoakan diri mu
Moga bahagia dengan alam
mu yang baru
IBU
Ibu….
Tulus
kasih sayang mu
Suci
dan mulia cinta mu
Melebihi
satu nyawa milik mu
Semua
hanya demi kebahagian aku anak mu
Ibu….
Panas
cahaya mentari membakar kulit mu
Berderuk-deruk
suara tulang tua mu
Bekerja
tanpa kenal waktu
Namun
semua itu tak surutkan semangat mu
Semua
hanya untuk aku anak mu ibu
Ibu….
Sering
aku menyati hati mu
Kamu
hanya menangis dan diam membisu
Tidak
sedikitpu terniat untuk memarahi ku
Malahan
ibu berkata pada ku
Jangan
kamu ulangi lagi anak ku
Ibu….
Sungguh
mulianya hati mu
Maafkan
lah anak mu ini
Atas
kesalahan yang terbuat selama ini
IBU MAAFKAN
AKU
Ibu......
Engkau sirami kesedihan
ku dengan senyum mu
Engkau rangkul aku dengan
pelukan mu
Engkau didik aku dengan
indah nasehat mu
Engkau ajari aku dengan
tutur kata lembut mu
Engkau hujani aku dengan
doa-doa mu
Ibu.....
Engkau jemur kulit mu
demi aku
Engkau kuras tenaga mu
demi aku anak mu
Engkau nyanyikan lagu
senduh demi kesenangan ku
Tak kenal siang dan malam
menghadang mu
Ibu......
Engkau tumpuan harapan
dalam penderitiaan ku
Engkau daya kekuatan
dalam kelemahan ku
Engkau tongkat tempat ku
berdiri dari kejamnya waktu
Ibu.....
Engkau lah segala-galanya
bagi ku
Engkau lah pahlawan dalam
hidup ku
Engkau lah pelita dalam
hati ku
Ibu....
Ketulusan dan ketabahan
dalam merawat ku
Walau terkadang menetes
air mata mu
Karena kenakalan ku yang
menyakiti hati mu
Begitu besar jasa mu
laksana seorang ratu
Ibu.....,
Maaf kan lah kesalah anak
mu ini yang tak tahu malu
Atas sikap engkar atas
suruhan mu
Atas kata-kata yang tak
pantas aku lontarkan pada mu
KASIH IBU
Dalam
malam kelam diri mu terbangun
Walau
mata indah mu berat dibuka
Karena
tangis ku yang begitu nyaring
Itu
semua tidak jadi penghalang bagi mu
Karena
akan sayang mu padaku anak mu
Belum
hilang rasa lelah mu
Dari
menjaga ku di hari siang
Mengajari
mengenal alam dunia
Dengan
kasih sayang mu
Sungguh
muliah jasa mu oh ibu
Cucur
keringat dalam membesarkan ku
Sakit
senang engkau lewati
Semua
hanya demi keberhasilan ku
Untuk
masa depan ku yang panjang
Ibu
jasa mu tidak akan terlupakan
Kasih
mu tak akan pernah tergantikan
Meski
hidup ku sebagai pengantinya
Begitulah
besarnya pengorbanan mu
Ibu
ku demi akau anak mu
AYAH KU PETANI KARET
Ayah
ku tercinta seorang petani karet
Menuai
hasil karetnya pada hari ahad
Berangkat
pagi hingga senja
Demi
mencari sesuap nasi untuk keluarga tercinta
Tak
dihiraukan panas membakar kulitnya
Akar
kayu rimba menusuk kakinya yang tua
Semak
belukar tempat hidup binatang buas yang harus dilaluinya
Tidak
menyurutkan langkah mu ayah ku tercinta
Cucur
keringat yang telah tercurahkan
Hembusan
nafas yang telah dikeluarkan
Tenaga
yang semakin hari semakain menurun
Keriput
tulang pipih mu gambaran perjuangan
Namun
semangat mu tak pernah pudar
Meski
terkadang langkah mu gemetar
Begitulah
pengorbanannya
Sabagai
seorang ayah dari anak-anaknya
Juga
sebagai seorang suami dari istrinya
Dalam
mencari nafkah tak kenal lelah
Ayah
begitulah besarnya jasa mu
Tak
akan ternilai oleh rupiah
Tak
akan terbayar oleh segudang emas
Tak
akan bisa digantikan oleh intan dan permata
BAGIAAN
3
KEHIDUPAN
AKU BUKAN DIA ATAU DIRINYA
Diri
ku bukanlah seorang foto model
Bukan
pula seorang perancang busana pakain model
Hanya
hobbi ku saja gemar berfoto gaya model
Hanya
kesukaan kusaja berpakain seperti para model
Aku
bukanlah seorang penyanyi tingkat tinggi
Bukan
pula seorang vokalis bend seperti giring nidji
Suara
ku flas dan hancur namun aku suka menyanyi
Diri
ku bukanlah seorang penari dancer
Bukan
pula seorang guru dancer
Tapi
aku sedikit bisa menari dancer
Tak
banyak aku mencipta puisi
Karena
aku bukanlah seorang penulis puisi
Seperti
penulis puisi taufik ismail yang terkenal hingga saat ini
Namun
itu semua cukup untuk mengisi hati yang sepi
Ingin
ku menulis kisah di masa dahulu
Namun
ku bukanlah seorang sejarahwan yang bermutu
Hanya
saja aku tak bisa menghapus memori masa lalu ku
Dengan
dia dan dirinya…atau dengan siapa saja yang pernah ada hadir dalam hidup ku
Karena
itulah aku dan hanyalah aku
Bukan
dia atau dirinya…bahkan bukan pula sesosok yang di damba
Seperti
para bintang filem yang di idolakan para pengemarnya
Meskipun
demikian aku suka dengan aku apa adanya
RATAPAN ANAK KOS
Berjuang
dalam mencari jejak di masa depan
Meski
jauh dari kampung halaman
Namun
semua harus dijalani tanpa hambatan
Demi
merubah hidup yang susah selama ini telah menjadi suratan
Tinggal
di rumah orang yang di bayar
Tidur
dalam kamar yang beralaskan tikar
Berbantalkan
dari alas tangan yang tegar
Terkadang
menagis demi menahan lapar
Ratapan
anak kos tidak pernah berakhir
Laksana
gelombang yang datang bergilir
Laksana
embun di pagi hari yang terus mengalir
Ini
sangat terlihat di saat minggu-minggu terakhir
Memang
susuh untuk menjadi orang yang pintar
Harus
menderita seorang diri dalam belajar
Bagaikan
membaca sehelai kertas sambil berlayar
Bagaikan
betanam mawar di hamparan pasir yang lebar
Seakan
semua itu mustahil untuk dikejar
Meski
pahit yang banyak dirasakan
Rasa
semangat ini tidak akan tergoyahkan
Meski
badai topan yang datang mengoda untuk berhenti berjalan
Demi
mengenag orang tua yang hanya tinggal tulung pembalut badan
Dalam
mengharap hidup tidak lagi di hina orang lain
Supaya
tidak dikatakan orang yang tidak berpendidikan
JIWA YANG SEPI
Terpaku
jiwa yang sepi dibalik kabut malam
Muka
muram seakan tak makan dua hari dua malam
Begitu
berat beban yang meredam di hati kelam
Bagaiakan
bunga tersiram api meriam
Tetes
hujan pun berbisik dengan tajam
Tajamnya
seakan menusuk tulang yang rungkam
Membuat
hati ini semakin mencekam
Mengenang
nasib yang selalu bergelut suram
Meraung
jiwa yang sepi bersama kerasnya kehidupan
Berkunang
mata menatap kebahagian orang lain
Hati
kecil pun berkata dengan nada yang sedikit pelan
Kenapa
jiwa seperti ini seakan dimakan jutaan sesalan
Merintih-rintih
jiwa yang sepi
Jika
terjatuh bagunlah dengan sendiri
Meratap-ratap
jiwa yang sepi
Kalau
sakit obati lah dengan sendiri
Semangat
jiwa ini seakan terasa mati
Kecerian
hidup ini seakan tiada arti
Karena
tak satu pun orang yang perduli
Semuanya
membisu dan purak-purak tuli
Muak
sudah jiwa dengan semua ini
Ingin
disudahi saja hidup ini
Tapi
harus gimana lagi sudah menjadi suratan diri
Harus
dijalani walau tiada yang menemani
SEBATANG ROKOK CLAS MILD JATI DIRI
Gelap
malam semakin larut bersama waktu
Resah
hidup kian bergelut dalam kalbu
Mengenang
dirimu yang jauh di alam rindu
Meninggalkan
aku di hamparan sampah-sampah bau
Sebatang
rokok clas mild terasa nikmat
Asapnya
membasahi tenggorokan
Menemani
aura dingin
Sedingin
hati ku malam ini
Aku
sudah begitu lelah dalam kemarahan
Aku
sudah tiada berdaya dalam kelemahan
Hanya
sebatang rokok mampu buat bertahan
Melawan
kejamnya sapaan angin malam
Sebatang
rokok clas mild masih ku pegang
Sambil
menghayal ke awang-awang
Di
temani cahaya kunang-kunag
Mengenang
nasib malang tak kunjung hilang
Secercah
cahaya mentari pagi
Sebatang
rokok masih menemani
Demi
mengobati luka hati
Demi
jati diri aku hampir mati
AIR MATA DALAM HUJAN
Di
sore yang kelam ditutup awan
Hiruk
pikuk suara gemuruh
Angin
berhembus menggoyangkan pepohonan
Kedap
kedip cahaya petir mulai melihatkan dirinya
Tetesan
demi tetesan air mulai menimpa tanah yang kering kerontang
Lama
kelamaan titiknya semakin besar dan deras
Aku
pun berjalan ditengah derasnya hujan
Agar
tiada yang tahu bila aku menagis
Agar
tiada yang melihat air mata ku
Biar
terlihat tersenyum meski hati ini lagi sedih
Mengenang
kesulitan hidup yang datang silih berganti
Menggigil
seluruh tubuh ku bentangkan kedua tangan
Berkomat-kamit
memohon pada Tuhan
Berikanlah
jalan kebahagian pada hamba Mu ini
Lepaskanlah
ikatan sengsara dari kehidupan hamba Mu ini
Hilangkanlah
penderitian yang tak bisa ku hadapi lagi
Cukup
kesedihan ini aku yang merasakan
Cukup
kepiluan ini aku yang mengtahui
Meski
aku dikelilingi mahluk hidup lainnya
Mungkin
ini memang jalan yang akan aku tempuh
Akan
aku kayuh seorang diri perahu kehidupan
Meski
berdayungkan tangan kecil
PONDOK DERITA
Di
sebuah desa yang hijau
Nampak
berdiri sebuah pondok derita
Bertamankan
bunga-bunga indah
Pelepas
suka duka dalam hidup ku
Walau
beratapkan daun kayu
Walau
berdindingkan bambu
Walau
berlantaikan tanah hitam kelabu
Namun
mampu memberikan kenyamanan
Saat
kantuk menghampiri mata
Ku
jadi kan ia tempat beristahat
Saat
hujan turun kujadikan ia tempat berteduh
Saat
angin berhembus ku jadikan ia selimut
Wahai
pondok derita
Hanya
ucapan terima kasih
Dapat
terucap dari bibir ini
Atas
kesetian mu dari masa ke masa
NASIB
SEPERTI BUNGA
Bunga....
Gerimis yang turun di
pagi hari
Membuat mu terbangun dan
tersentak
Tak kala tetes-tetes air
mulai membasahi mahkota mu
Bunga....
Mahkota mu yang indah
Membuat sang kumbang
tergoda
Membuat diri mu mulai
dipadangi
Bunga.....
Engkau mekar dipagi hari
Menambah kesejukan embun
pagi
Menggoda hari-hari
Bunga.....
Dikala sang surya
menyinari mu
Engkau taburkan udara
yang segar
Ditiup angin yang lemah
gemulai
Bunga....
Aroma semerbak yang kau
semaikan
Membuat isi alam terlena
dan tergoda
Memancarkan sejutah
kebahagian
Bunga.....
Anugerah dan rahmat yang
berlimpah
Telah diberikan oleh yang
Maha Kuasa
Tapi sadar lah, ingat
lah,,,
Dunia ini akan berakhir
Kehidupan ini akan sirna
Waktu akan begitu cepat
berlalu
Ajal akan selalu datang
menemui mu
Kapan dan dimanapun kamu
berada
MENGHADANG
DURIAN DI PERKUBURAN
Terpaku
badan di buai angin malam
Terkulai
lemas di area perkuburan
Suara
jangkrik ribut tak mau diam
Jarum
nyamuk dengan tajam menyuntik badan
Dingin
kaki dalam tanah berlumpur
Bercahayakan
lampu dari obor
Berpondokan
dengan atap tikar
Sambil
menunggu jatuhnya buah durian
Sendirian
jiwa di bawah cahaya bintang
Berjaga
mata hingga fajar datang
Hanya
rokok sebatang menjadi teman
Teman
dalam menghadang durian
Berdesak
dan berdentung itulah bunyi durian
Begitulah
aku melewatinya setiap malam
Hanya
nongkrong di pangkal durian
KESEPIAN
JIWA
Terkotai-kotai
langkah kaki di alam sunyi
Bekas
jejak melukiskan caci maki
Lambaian
tangan seakan mengiris batin diri
Seperti
anak yang di tinggal ibu tiri
Hanya
nyayian isak tagis yang selalu menemani
Pagi,
siang, malam begitu sepi yang datang selih berganti
Tanpa
perduli dengan jiwa yang di ambang galau berhimpit sepi
Hingga
meraung-raung batin untuk bangkit namun tak berati
Tetes
bening air mata ini makin menjadi-jadi tanpa ada yang perduli
Hanya
sehelai tirai tempat bergantung diri untuk berdiri
Meski
bertubi-tubi ujung belati menghujam jemari-mari
Tajamnya
menikam kedalam ulu hati yang di mabuk sepi
Bagaikan
para penjajah lewat tanpa mengucap permisi
Begitu
rasa kesepian jiwa yang harus di hadapi tanpa ada menemani
Berharap
bantuan dari teman yang dulu dekat di hati
Itu
semua tak mungkin terjadi karena dia telah pergi
Pergi
jauh yang tak akan pernah kembali lagi
Berharap
tolongan seorang kekasih belahan hati
Semuanya
itu tak akan terjadi karena dia ada di alam mimpi
Karena
kekasih hati belum pernah didapati dari dulu hingga kini
Begitu
perasaian hidup seorang diri
Hanya
berteman angin yang sepi
Berlampukan
sejuta sunyi
Tak
tau pasti bila kesepian jiwa ini akan berakhir dari diri
Tak
tau pasti bila kesepian jiwa ini akan pergi jauh dari diri
CURHAT
LEWAT PUISI
Setiap
malam jiwa selalu berteman sapaan angin malam
Berlampukan
di ruang kamar yang sedikit suram
Jemari
lembut pun menari-nari di atas kertas buram
Menulis
ungkapan hati yang tak pernah tercurahkan
Hanya
asap rokok dan segelas air putih yang rela menjadi teman
Menemani
hingga larut malam bahkan pagi telah mengucap salam
Dalam
duduk yang berkursikan dan beralaskan sejuta pilu
Mata
melotot ke lembaran yang bertulis puisi rindu
Berserakan
sehelai demi sehelai bahkan terbang bersama angin lalu
Membuat
semangat hidup semakin redup dengan rasa malu
Karena
hidup tak seperti orang lain punya cinta dan tempat memadu
Aku
hanya bisa diam dan membisu
Seakan
tiada apa yang dapat aku lakukan bersama waktu
Hanya
menunggu dan terus menunggu
Begitu
siang dan malam yang aku lalui
Semuanya
bersuara yang sepi
Beraurakan
musik klasik yang sunyi
Hanya
lewat puisi-puisi pengobat hati
Meski
terkadang harus menagis dengan sendiri
Mengenang
nasib yang selalu seorang sidiri
Kenapa
ini harus terjadi
Seakan
tiada lagi tempat aku berbagi
Apa
lagi sama orang yang dekat di hati
Apakah
ini memang takdir yang harus di jalani
Berjalan
tanpa ada pendaping yang megiringi
Selain
tulisan puisi yang aku tulis sendiri
DIKALA AKU SENDIRI
Terasa lelah hidup ku
Seakan duduk di atas paku
Tajamnya menusuk kenaluri ku
Mengenang nasib yang menutup tubuh ku
Amat perih perjalanan langkah kaki
Demi menuju baris yang tidak bertepi
Semua itu terasa melekat di hati
Di kala aku sendiri
Tidak ada yang perduli aku
Tidak ada yang mengenali aku
Tidak ada yang mau mengasihi aku
Karena ketidak punyaan aku
Biarlah ku lalui semua ini
Berurai air mata membasahi pipi
Melintasi lautan berapi
Walau hanya seorang diri
CITA-CITA
SI BOCA KECIL
Lompat-melompat
dengan girang anak kurcaci
Mata
melotot tanpa berkedip saat menatap indah pelangi
Rambut
terurai bergoyang tersapu angin surgawi
Lemah
gemulai lambaian tangan melambangkan kedamain birahi
Senyuman
manis ikut serta menabur sejutah warna-warni
Serak
sorai tawa memukau cakrawala yang hakiki
Bagaikan
kaki berpijak dihamparan biji berlapis emas murni
Kilau
cahaya memukau selera tanpa pambri
Warnah
berkilat membangkitkan amarah yang telah mati
Memberontak
langkah kaki untuk berlari
Dalam
menyusuri mimpi-mimpi yang selama ini masih misteri
Seumpama
boca kecil diberi sepeda mini
Begitu
besar niat untuk menyusuri jalan meski beranjau duri
Meski
maut yang menanti tiada perduli asal keinginan hati terpenuhi
Itu
lah cita-cita seorang boca kecil dalam menjalani kehidupan ini
Meski
terkadang harus merintih, menagis, untuk di lewati
Bagaikan
sayap yang patah tertembak peluru belati
Helai
demi helai bulu berjatuhan kelembah yang tak berpenghuni
Namun
semangat perjungan tak pernah meredup apalagi untuk berhenti
Bagaikan
para pehlawan yang rela mati demi bumi pertiwi
Walau
harus berhadapan hujan peluru para prajurit yang tak punya nurani
Racun
mesiu bisa membuat nafas ini tak lagi bernyanyi
Namun
sedikit pun tak gentarkan tekat nurani untuk bebas dari kompeni-kompeni
Begitulah
besarnya niat seorang boca kecil yang masih labil
Dalam
mencapai apa yang terpendam selama ini dihati
KUPU-KUPU
MALAM
Di
saat sang mentari membenamkan wajahnya
Kegelapan
pun memunculkan batang hidungnya
Sang
kupu-kupu malam pun bertebangan
Di
antara bunga yang tertutup kumbang
Kupu-kupu
malam penuh senyum
Mengharap
kumbang datang menghampiri
Untuk
menghisap madu kehidupan
Yang
lama tertahan di dalam batin
Meski
kupu-kupu malam tahu itu dosa
Dalam
memenuhi kebutuhan dunia
Namun
apa hendak di buat dan di kata
Kesulitan
dan penderitaan telah bertahta
Ingin
hati kecil sang kupu malam
Untuk
terbang jauh kealam yang suci
Demi
menghapus dosa yang terpaksa
Dalam
melawan kejamnya kehidupan
AKU ORANG MISKIN BUKAN PENGEMIS
Aku
orang miskin tak punya berlian
Hanya
keyakinan pada pendirian
Demi
mencampai impian
Aku
orang miskin
Jauh
dari harta benda
Hanya
punya cita-cita
Menjadi
orang yang berguna
Aku
orang miskin
Tak
punya duit apa lagi emas
Untuk
dibanggakan pada dunia
Seperti
orang-orang kaya
Aku
orang miskin
Tapi
masih punya harga diri
Juga
bukan pengemis
Demi
mencari sesuap nasi
RATAPAN ANAK RANTAU
Dengan tintah hitam tangan ini
menari-nari
Selembar kertas tumpuan imajinasi
hati
Meski terkadang air mata berurai
membasahi
Begitu pahit hidup yang harus di
lewati sendiri
Bagaikan berjalan dibara api tanpa
alas kaki
Panas udaranya mencekik sampai ke
lubuk hati
Begitu nasib anak rantau yang
kepedihan datang silih berganti
Bertahun-tahun sudah hidup di rantau
orang
Rela tinggalkan kampung halaman yang
tersayang
Hanya untuk mencari sebongkah ilmu
meski jauh dirantau orang
Hidup di rantau orang tanpa sanak
saudara
Laksana seorang anak yang tinggal
sebatang kara
Hidup penuh tantangan dan bahaya di
depan mata
Seakan dikelilingi jurang yang curam
dan binatang karnivora
Namun tak ada rasa takut di dalam
jiwa
Demi kebahagiaan dan senyum keluarga
Rasa takutpun sirna dan berubah
menjadi kekuatan yang nyata
Kadang rindu membelenggu jiwa
Dikala kesunyian menikam hitam bola
mata
Namun do'a keluarga menjadi pengobat
lara
Dalam meniti kehidupan dunia pana
Meskipun hinaan dan caci maki yang
di dengar
Namun itu tak menjadi penghalang
dalam berlayar
Karena hinaan menjadikan aku seorang
yang tegar
Karena caci maki menjadikan ku orang
yang sabar
Untk menempuh perjalanan hidup
menuju kesuksesan
AKU
SEBATANG KARA
Ku
hidup sebatang kara
Tanpa
kasih sayang seorang ayah
Juga
cinta dari seorang bunda
Tak
pernah ku rasakan belainnya
Disaat
kesepian menunutup tubuh ku
Tak
pernah ku di nyayikan
Saat
kantuk menghampiri ku
Hanya
tetesan air mata
Jatuh
berderai mengenai lantai dunia
Di
kala menatap foto-fotonya yang terpajang
Berbingkaikan
plastik bercampur intan
Karena
mereka berdua telah di jemput Yang Kuasa
Dan
tinggalakan alam pana ini
Menuju
alam yang abadi
Tingga
lah aku yang berlinang air mata
Hanya
do’a suci yang dapat aku kirimkan
Semoga
beliau berdua hidup bahagia
Di
alam yang tak mungkin akan kemabli lagi
.
SAAT BADAN KU TERKULAI LAYU
Tiada
berdaya di atas tikar pandan
Karena
keras sakit yang bersarang di tubuh ku
Tiada
lagi kecerian terpancar di wajah ku
Memang
suram rasanya dunia ini
Seakan
hidup tiada berteman lagi
Hanya
selain selimut sutra ku pegang
Sebagai
teman saat dingin datang menerpa
Oh….
Tuhan sungguh aku mohon pada Mu
Berikanlah
aku kesehatan
Agar
aku dapat bermain sama teman
Juga
membantu keluarga ku
Oh…..
Tuhan sungguh kesahatan yang kau beri
Adalah
sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ku
Melebihi
apa pun yang ku punya
Karena
tanpa kesehatan tiada gunanya hidup ini
KEMISKINAN MENCEKAM
Derai
air mata membanjiri alam
Merendam
badan kurus kalam
Pontang-panting
tulang mencari makan
Dari
miskin yang mencekam
Berbaju
lusuh bersandalkan kayu
Monda
mandir kian kemari di atas batu
Mencari
kerja untuk hidup waktu demi waktu
Dalam
melawan tebal kabut biru
Beginilah
hidup orang tak mapu
Laksan
raja tak beratu
Tiada
tempat mengadu
Bila
hujan turun mengguyur tubuh
Hanya
nyayian perut kosong
Mampu
menghibur rasa gersang
Dari
kelaparan yang menghadang
Demi
mendapatkan makan malam dan siang
Jeritan
dan rintihan hati
Ingin
beranjak jauh dari hidup miskin
Namun
semua tiada berarti lagi
Karena
takdir telah menggukirnya abadi
Oh…
Tuhan…
Sampai
kapan kemiskinan akan mencekam
Tak
tahan rasanya hidup dalam kesusahan
HIDUP DALAM PERASIAN
Di
simpang jalan badan bertanggang
Hujan
dan panas nan dihadang
Perut
kosong air mata berlinang
Mencari
makan pagi hingga petang
Isak
tangis hidup dalam perasaian
Selalu
berkecamuk dengan kesusahan
Bagaikan
kuda bendi dengan pedati
Membawa
barang hingga tiba diperhentian
Oh…
angin bawah lah badan ini terbang
Terbang
jauh kedalam jurang
Bulih
nak nyu senang badan surang
Di
balik pintu sengsara dan malang
Sakit
dan pedih hidup dalam parasaian
Bagia
embun yang tercampur racun
Bila
di tuangkan kedaduan pohon
Jiwa
akan sakit dan mati dengan perlahan-lahan
Tiada
daya untuk melawan semua itu
Seakan
perasaian telah bertahta dalam kalbu
Merintah
penuh rasa haru dalam tangis pilu
Hanya
ratapan nasib yang bisa di pikul dalam waktu terus belalu
KESETIAN HIDUP
Berganti
hari demi hari
Bertukar
bulan demi bulan
Tahun
pun tak ketinggalkan dalam berganti
Tapi
entah kenapa hidup ini selalu di kepung kesulitan
Bila
di lihat dalam dunia luar
Banyak
kekayaan yang bisa di dapat oleh siapa pun
Bahkan
banyak yang mati demi kejayaan dunia
Tapi
kenapa aku tidak bisa seperti mereka
Mungkin
Kesetian hidup harus begini
Bergelimangan
perasaian yang susah
Dan
cucur keringat yang bercampur air mata
Dalam
memenuhi kehidupan sehari-hari
Oh..Tuhan
ku
Sampai
kapan kah hidup ku
Harus
begini susah dan terasa tersepit
Seakan
diimpit batu kerikil
Mungkinkah
oh…Tuhan
Ada
kehidupan yang indah dan bahagia
Akan
ku dapatkan di masa yang akan datang
Jika
ada tolong tunjukkan jalannya
REBULAN KELABU
Dingin
terasa badan di sapa angin lalu
Jangkrik
pun beryanyi merdu
Sang
kunang-kunang pun bercerita penuh haru
Hati
ini merasa malu seakan kenak rayu
Tersipu
pilu jiwa di bawah rembulan kelabu
Bersuarakan
tangis yang beruntu-untu
Berkeringat
yang membuat jiwa terpaku
Mengenang
nasib yang selalu di timpa batu
Bergelimang
badan dengan kesusahan
Seakan
membeli kaca yang telah pecah
Meraung
batin dalam kelam malam
Seakan
menghuni rumah berpintu besi
Di
bawah bulan kelabu di temani bintang kejora
Di
sini nasib di dendangkan dengan tahta raja
Bersalungkan
bambu yang tua renta
Bergitarkan
dengan tali yang penuh luka
NASIB
ANAK KECIL TUKANG KORAN
Koran,
koran, koran, koran,,,,,
Koran
bu, koran mbak, koran pak, koran kak, koran nya kawan,,,,,
Itulah
seruan suara merdu seoarang anak kecil tukang koran
Demi
membantu kebutuhan keluarga untuk mencari makan
Berjalan
kesana kemari sambil bernyanyi
Mencari
orang untuk membeli
Meski
kadang mendapat caci maki
Namun
tidak membuat hati untuk berhenti
Begitulah
nasib tukang koran yang membawa kabar setiap hari
Bahkan kini lebih banyak kabar buruk
Dari presiden, koruptor, hakim
diadili
Sampai anak menganiaya ibu sendiri
Begitu
mulia perjuangan tukang koran
Bagaikan
seekor burung membawa sehelai surat untuk tuannya
Meski
berliku-liku jalan yang harus di laluinya
Bahkan
hinaan dari sama besar menghujani tubuhnya
Namun
semua itu tidak menjadi rintangan demi menyampaiakan berita
Namun
terkadang,,,,,,
Kabar
dari tukang koran membuat kita mabuk
Kadang
membakar emosi
Menikam-nikam
perasaan meluapkan amarah
Mengacaukan
pikiran melumpuhkan harapan
Namun
sehari saja tukang koran tak muncul
Tidak
ada membaca kabar hari ini terasa sepi
BUAT
AKAK SENIOR
Senyum
mu yang manis buat hati terpana
Seakan
hati tertancam panah dewi asmara
Runcing
matanya menyilaukan perlihatan mata
Seakan
tiada yang dapat aku lihat selain dia
Lembut
tutur bahasa dan katanya
Laksana
tetes hujan menghantam benteng penjajah Belanda
Meluluhkan
perasaan yang selama ini peka terhadap cinta
Begitu
kuat mangnet cinta yang dia punya
Lewat
tawa mu yang penuh manja
Warnah
merah gincu bibirnya
Melambangkan
kehidupan penuh bahagia
Seakan
bidadari yang datang dari surga
Membawa
sejutah kasih sayang yang tiada tara
Ingin
sekali hidup bersama dia untuk selama-lamanya
Namun
jiwa yang sepi ini sadar akan siapa yang aku suka
Dia
adalah kakak senioar yang telah dahulu merasakan pahitnya garam kehidupan dunia
Telah
banyak pengalaman suka dan duka yang dirasakan dia
Sedangkan
aku hanya boca kecil yang mengekuti ego asmara
Meski
aku tahu kalau dia tidak akan menerima
Meski
aku tahu kalau dia tidak akan cinta
Karena
ada perbedaan aku dan dia
Namun
itu lah namanya cinta yang tak dapat diduga
Dari
sudut pintu yang berteman sejuta gunda
Bertiraikan
bunga-bunga yang tak di haragai manusia
Menunggu
sambil berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Semoga
apa yang aku rasa juga dirasakannya
BAGIAAN
4
PERCINTAAN
ENYAHLAH!
Telah
selesai aku bacakan segenap cerita yang kita goreskan,
Telah
aku susun segenap impian yang kau utarakan,
Juga
telah aku kukuhkan segenap keyakinan yang kau butuhkan,
Dulu!
Saat
kau masih disini,
Hingga
kau berlari.
Tinggalkan
ku dengan semua lembaran pustaka yang kita bangun.
Dan
kini, bertebaran lah semua buku yang kita tulisi dulu,
Maka
kini enyahlah, tak perlu kau kembali.
Kotori
catatan ku lagii,,,
LUKA MU LUKA KU JUGA
Hembusan
angin menyapa ingatan ku
Membawa
terbang melayang kealam mu
Hati
kecil pun ikut bertanya pada nurani ku
Sedang
mengapa diri mu yang jauh dari ku
Begitu
besar rasa khawatir ku terhadap mu
Karena
bahagia mu adalah kesengan ku
Kegembiraan
mu adalah semangat ku
Begitu
berarti diri mu bagi ku
Meski
pikiran mu tak seperti itu terhadap ku
Tetapi
ingat lah satu hal oleh mu
Tangis
mu adalah kesedihan ku
Kepiluan
mu adalah resah ku
Sakit
mu adalah derita ku
Karena
luka mu adalah luka ku
Disini
aku tak mau melihat mu
Terluka
oleh tangis pilu mu
Karena
ku tak sanggup untuk melihat semua itu
SAYANG
SEJATI ANAK GEMBALA KERBAU
Sayang....
Dengarlah
suara hati ku......
Saat
ku rindu pada mu.....
Sayang.....
Mengenal
mu adalah keinginan ku....
Menggingat
mu adalah kebiasaan ku...
Memiliku
mu adalah impian ku....
Mencintai
mu adalah detak jantung ku....
Merindukan
mu adalah hembusan nafas ku....
Sayang......
Ku
harap kamu mengerti
Dengan
perasaan ku ini
Sayang.....
MASA
SILAM
Di senja merah
menawan
Saat mentari
mulai terbenam
Menyeret jiwa
kemasa silam
Di kala cinta
bersemayam
Kini….
Semua Hanya tinggal sejarah
Karena
masa-masa indah
Telah hilang
musnah
Di telan luka
tak berdarah
Kini….
Hanya bayangan
semu
Pengobat hati
rindu
Walau itu masa
lalu
Saat kau dan
aku
Merajut kasih
yang sahdu
SETIA MENUNGGU
Di
sudut pintu kerinduan
Ku
lihat embun yang tersenyum
Menyirami
cakrawala kerinduan
Di
antara rimbunnya kehidupan
Hatipun
semakin tertekun
Saat
angin bergelumun
Mengenai
tubuh di ambung kerinduan
Di
balik sutra yang ku tenun
Sekian
lama aku di undung rindu
Seakan
hastrat ku tertimbun salju
Karena
kau pergi bersama waktu
Tinggalkan
ku yang setia menunggu
HARI YANG SEPI
Di balik kesunyian hati
Berdendang
jarum dalam peti
Membuat hari terasa sepi
Seakan hidup hanya sendiri
Bunga melati pun menari-nari
Diatas lesung yang tersusun rapi
Demi menghibur hari yang sepi
Tanpa ada yang menemani
Terkunci mata hati
Dalam pelukan bidadari
Karena hari yang sepi
Telah bertahta di kerajaan sunyi
TERJEPIT
Terjepit hati di antara laut api
Menghancurkan teka-teki kehidupan
Hanya menuwai hasil kegagalan
Di antara bunga yang tak menjadi buah
Terjepit hati yang terdiam
Karena sikap yang kejam
Di antara cahaya yang kelam
Membuat huidup semakin suram
Ingin hati bangkit dari terjepit
Melangkah kealam indah
Menghirup udarah yang damai
Hingga hati bahagia sampai menutup mata
PENANTIAN
TAK BERUJUNG
Sang
mentari merah berpijar
Perlahan
membenamkan wajahnya yang segar
Langit
mulai kelam dalam kegelapan malam
Hanya
terdengar suara jangkrik yang muram
Dendang
kehidupan beriramakan sejuta harapan
Kilau-gemilau
cahaya lampu jalanan
Angin
malam membawa pikiran teringat diri mu yang jauh disana
Menetes
air mata ke alam yang kehampaan tiada tara
Meraung
hati dalam penantian tak berujung
Sinar
rembulan pun redup buat jiwa semakin murung
Kerinduan
di jiwa yang terpaku seakan tak dapat di bendung
Seakan
izan terminum madu bercampur racun gunung
Teringat
wajah manja mu dalam lamunan ku
Terbayang
senyum manis mu dalam hening ku
Sambil
menatap cahaya pijar kunang-kunang yang berlalu
Hanya
pada sapaan angin terselip rasa rindu buat kamu
Dalam
penantian tak berujung ini
Rela
amarah gejolak cinta ini terkunci
Meski
sakit harus di hadapi
Tapi
demi kebahagain mu rela aku mati
Walau
itu sulit untuk aku jalani
Dalam
sujud dengan nafas terisak-isak aku berdoa
Memohon
pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Semoga
kebahagian selalu setia bersama mu dimana pun berada
Biarkan
aku berjalan dengan sejuta pilu tanpa cinta
Karena
aku tahu kalau kamu dengan ku belum tentu bahagia
PILU
Pilu hati ku terhadap mu
Di saat cinta bersatu
Engkau pun belalu
Tinggalkan aku bersama waktu
Kini….
Ku melangkah dengan sendiri
Diatas jalan yag berduri
Tanpa senyum mu lagi
Menemani hari-hari yang harus ku jalani
Tak ku sangka dan ku duga
Kepiluan membuat ku buta
Buta karena cinta
Cinta ku haya bertepuk sebelah tangan
TERTUTUP RAPI
Tertutup sudah pintu hati
Saat engkau pergi dari sisi
Menyisakan sejuta luka dihati
Seakan tak dapat di obatil lagi
Tak kan ku buka lagi
Pintu hati yang telah tertutup rapi
Meski engkau merayu untuk kembali
Menyembuhkan luka dihati
Tak akan ku buka lagi
Pintu hati yang telah terkunci
Meski waktu telah berhenti
Meski darah tak mengalir lagi
Agar engkau mengerti
Betapa sakitnya di tinggal pergi
Lalu datang untuk kembali
Setelah engkau menyakiti
JIWA YANG TERLUKA
Teluka jiwa yang suci
Teriris sembilu bercampur api
Menghancurkan kebahagian di hati
Karena cinta ku kau nodai tampa pamri
Teganya kau lukai jiwa tak berdosa
Dengan duri yang berbisa
Menbuat hati layu tak berdaya
Karena cinta ku kau campakan begitu saja
Akan ku bawa jiwa yang terluka
Mengembara berbekal air mata
Menuju singasana taman cinta
Terima kasih atas kelukaan
Yang kau tancapkan di jiwa
Kan ku jadikan pengalaman
Dalam kehidupan ku kedepan
BUKAN NIAT KU
Hapus nama ku dalam ingatan ku
Hapus kenangan saat kau bersama ku
Hilangkan hati ku dihati ku
Campakan ku jauh dari hidup mu
Lupakan aku sampai batas waktu mu
Karena cinta yang ku alami
Tak lagi bisa bersemi
Karena diri mu yang ku kagumi
Kini telah berpindah hati
Ku menyadari siapa diri ini
Ku tak mau pikiran mu bercabang karena aku
Ku tak ingin kebahagian mu ternoda karena aku
Ku tak mau karena aku cinta mu runtuh
Bukan aku marah pada mu
Bukan aku benci pada mu
Bukan aku pengen jauh dari mu
Bukan aku ingin melupakan mu
Mudahan dengan cintanya
Dengan rasa sayangnya
Dengan kehadirannya
Hidup mu bahagia
Karena kebahagian mu adalah kesenangan ku
Biarlah kenangan indah saat bersama mu
Ku jadikan sejarah hidup ku
Pada mu Tuhan aku mohon do’a
Semoga dirinya bahagia bersama sidia
KENAPA INI TERJADI
Ku tatap langit biru
Seakan hilang diselimuti kabut kelabu
Ku tatap bumi yang berputar
Seakan hangus terbakar
Kenapa ini bisa terjadi
Aku juga tak mengerti
Hati ini sakit seakan tertancap duri
Air mata jatuh dengan sendiri
Setalah diamati dengan hati sedih
Penyebab semua ini terjadi
Karena orang yang disayangi
Karena orang yang dicintai
Memilih dia dari pada aku sendiri
Meski pun aku tidak lagi dihati mu
Meski pun senyum mu bukan untuk ku
Walau pun tidak ada waktu untuk bersama ku
Walau pun do’a mu bukan buat ku
Meski diri mu mulai melupakan ku
Tetapi ketahuilah bahwa aku tidak akan pernah
sesaat pun melupakan mu
Karena nama mu telah ku tanam di sudut hati
ku
Karena aku tidak pernah ingin membuang mu
dihati ku
MALANG NASIB
Oh.... Tuhan... entah kenapa
Setiap akau berjumpa dengannya
Aku seakan memandang surga
Setiap aku berkata
Hanya menyanyikan namanya
Hidungku seakan menghirup harum aromanya
Tidak pernah aku temukan seperti dia
Karya Tuhan yang paling sempurna
Dibawah telapak kakinya aku rela berbaring
tanpa daya
Setiap malam selalu ku dambhkan kehadirannya
Setiap langkah ku hanya ingin berjalan
bersamanya
Tak pernah berhenti bercerita kekaguman ku
padanya
Tak pernah terpikirkan untuk melupahkannya
Malang nasib badan seorang diri
Setelah ku utarakan cinta ku padanya
Setelah dia mengetahui apa kata hati ini
Dengan santai dia bilang “aku telah jadian
dengannya”
Mengapa dari awal kita berjumpa
Tak dia tunjukkan kalau sudah ada yang punya
Tetapi aku tak tahu itu benar atau salah
Atau hanya alasan untuk menolak cinta ku
Kini dia memilihnya dan mencintainya
Tinggalkan aku disis seorang diri berhati
sedih
KAU SELALU KU RINDU DAN KU CINTA
Andaikan….
Saat ini kita masih bersama
Pasti hidup ku lebih bermakna
Karena di hadiri seorang wanita
Yang selalu ku sayang dan ku cinta
Begitu banyak kenangan terindah
Yang selalu membuat hati ku gembira
Demi memacu pedihnya amarah
Di saat hati ku tengah gelisa
Namun….
Tiada ku duga dan ku sangka
Ku hanyalah manusia biasa
Membuat mu terluka
Di saat kita bertatap muka
Kau pun meneteskan air mata
Sambil menahan pedihnya luka
Di tengah panasnya suasana
Yang menghantui hubungan kita
Mungkinkah kita akan kembali bersama
Merajut kebahagian yang dulu ada
HAKIKAT CINTA
Sesungguhnya cinta itu
Tak mau di sakiti
Apalagi untuk di lukai
Oleh orang yang di cintai
Sesunggunhya cinta itu tak buta
Dan tak mau di butakan
Apalagi cinta itu buta
Karena di dustai
Sesungguhnya cinta itu bisa mendengar
Apa yang tak di bicarakan
Mengerti apa yang tak di jelaskan
Karena cinta itu suatu kata yang indah
Sesungguhnya cinta itu suci
Di saat kita beri perhatian
Apa lagi bila di siram dengan kesetian
Karena cinta itu tercipta dari hati
LIKU-LIKU CINTA
Kasih sayang ini tak akan hilang
Oleh waktu dan ruang
Meski di antara kita ada jurang
Menghambat kita untuk bertemu pandang
Namun hati ini tak akan menyerah
Meski bercucuran darah
Tuk menghancurkan jurang pemisah
Hingga terbuka pintu kasih
Kan ku satukan cinta kita
Meski berjuang penuh luka
Kan ku ikat cinta kita
Di lubuk hati yang peka
Dengan penuh rasa bahagia
.
KARENA CINTA
Cinta adalah anugerah
Dari tuhan yang maha kuasa
Cinta adalah sebuah kata yang indah
Kaya akan makna
Tapi……
Karena cinta orang bisa tak berdaya
Karena cinta orang bisa gila
Karena cinta orang bisa buta
Karena cinta orang bisa sengsara
Karena cinta orang bisa terluka
Karena cinta orang bisa sangketa
Karena cinta orang bisa kehilangan nyawa
Karena cinta orang bisa lupa
Lupa laut lupa daratan
Tapi……
Karena cinta orang bisa gembira
Karena cinta orang bisa berkuasa
Karena cinta orang bisa bahagia
Seakan dunia terasa surga
HANYA SENYUM MU
Terserak darah di dada
Detak nadi begitu kencang
Hembusan nafas terasa sesak
Mengenang senyuman mu
Saat pertama kali kita jumpa
Senyuman mu yang begitu manis
Seakan membangkitkan jiwa ku
Yang telah lama terkubur
Begitulah kuatnya senyum mu
Ibarat membangkit batang terendam
Senyum…..
Hanya ucapan terima kasih
Atas kerelaan mu yang telah memberi
Aku semangat untuk menempuh
Hari-hari yang akan ku lalui
SEANDAINYA CINTA BISA ?
Seandainya cinta bisa berbicara
Pasti ia akan menangis saat teluka
Pasti ia akan menjerit saat di hina
Karena cinta bukan sembarang kata
Seandainya cinta bisa bergerak
Pasti ia tak mau di injak
Pasti ia akan menghindar saat di tembak
Karena cinta bukanlah hewan ternak
Seandainya cinta bisa melihat
Pasti ia tak mau dilaknat
Pasti ia tak mau di pikat
Karena cinta bukanlah alat
Seandainya cinta bisa berbisik
Pasti ia akan menyanyi dengan asik
Menyanyikan lagu klasik
Membuat hati jadi tertarik
KEKEJAMAN CINTA
Cinta bagaikan racun dunia
Laksana semburan api neraka
Membakar hitamnya dada
Meningalkan sebongkah luka
Cinta laksana jari selembut sutra
Bisa membuat hati sengsara
Bila kukunya rucing mengasa
Jantung orang mencintainya
Cinta seperti letusan meriam
Mengenai naluri yang kelam
Membuat jiwa selalu terhukum
Karena sakit yang menikam
Cinta bisa membuat hati terhina
Cinta membuat hasrat sengsara
Seperti menyiram bunga dengan air mata
Begitulah kejamnya cinta bila tak bahagia
GADIS
PUJAAN
Hati mu seputih awan
Senyum mu semanis madu
Tutur kata mu selembut sutra
Hanya diam seribu bahasa
Disaat ku tatap paras cantik mu
Disaat aku mendekati mu
Hanya getaran cinta yang kurasakan
Wahai gadis pujaan ku
Izinkankan lah aku
Menjadi pelangi di hati mu
Memberikan warnah begitu indah
Menumbuhkan sejuta kasih sayang
DARLING…
Darling…
Listen
my conscience
My
moment long you
Recognizing
you my desire
Considering
you can my
Owning
you my dream
Loving
you my heart tick
Longing
you gasp
me
Me
hope you understand
With
my feeling this
Darling....
MAKNA
CINTA
Kata
cinta memang indah
Bila
di hiasi dengan kebahagian
Cinta
memang menawan
Bila
disiram dengan kasih sayang
Cintah
laksana salju
Bila
kepanasan menjelma
Cinta
seperti air mengalir dengan sendirinya
Hinga
mencari tempat untuk menggenangi diri
Cintak
tak ubahnya lilin kecil yang berpijar dimalam kelam
Begitulah
cinta bila tumbuh dengan ketulusan dan kesucian
KUBURLAH DERITAMU
Kuburlah deritamu
Di balik awan kelabu
Timbulkan lah ceria mu
Menyosong masa muda mu
Hancurkan lah rasa sedih mu
Dengan kerasnya batu
Bangkitkan lah rasa bahagia mu
Penuh harapan dan senyum mu
Hilangkan lah keresahan dijiwa mu
Tutup semua itu dengan tawa mu
Taburkan lah benih cinta mu
Di taman bunga haru biru
Hapus lah semua duka mu
Berairkan sejuta kasih mu
Angkat lah tubuh mu dari belenggu
Selalu menahan langkah mu
BALASAN CINTA MU
Gemuruh
jagat raya getarkan ku
Angin berhembus terasa hangat bagi ku
Nyayian burung menyakitkan pendengaran ku
Mendengar kata perpisahan dari mu
Aku sangka cinta mu pada ku
Akan abadi selamanya untuk ku
Sayang mu hanya untuk ku
Tapi semua berubah tampa kenal waktu
Kasih ku…..
Apa salah dan dosa ku
Hingga mahligai cinta berhenti diam terpaku
Diri mu pergi tinggalkan aku dengan perasaan
rindu
Saat jiwa ini memerlukan diri mu
Sayang…
Ini kah balasan cinta suci ku
Ini kah balasan cinta sejati ku
Bagaikan kulit tersayat sembilu
Beruraikan air mata pilu ku
KEHENINGAN MALAM
Dalam keheningan malam
Berkawankan kabut tajam
Sakitnya memakan jantung hitam
Karena sikap yang kejam
Berurai air mata yang bening
Jatuh menimpa dunia kering
Terasa berjalan diatas ranting
Mengenang kata-kata keras menenting
Sakit terasa membunuh batin
Luka hati tidak tertahankan
Atas sikap yang di berikan
Seakan hidup teracun sesalan
Begitulah sakit di rasakan seorang diri
Laksana daging tertusuk duri
Runcingnya seakan merobek sanu bari
Karena di tinggal sendiri bersama sepi
TANPA DIRINYA ?
Terasa hampa alam luas ini
Jika dijalani seorang diri
Begitu sunyi dunia terasa
Bila dilalui tampa si dia
Sepi hidup dalam keramaian
Karena tak punya gadis idaman
Kepiluan seakan membunuh badan
Karena tak ada tempat mengadu kerinduan
Begini nasib orang tak punya cinta sejati
Tak ada tempat untuk memanjakan diri
Oh… Tuhan Kuasa
Tujukkan lah di mana dirinya berada
Katakan lah di mana rimbahnya
Tak sanggup rasanya hidup tampa dirinya
BUNGA CINTA
Tumbuh sudah bunga cinta
Tumbuh penuh keindahan
Memberi kenyamanan di hati
Atas siraman yang engkau beri
Engkau siram bunga cinta
Penuh rasa kasih sayang
Engkau pagar bunga cinta
Penuh rasa tanggung jawab
Membuat bunga cinta enggan layu terkulai
Mekar sudah si sari bunga cinta
Di antara ranting yang tertiup angin
Menaburkan sejuta pesona kehidupan
Antara dua hati inzan manusia
SEBATAS MIMPI
Saat ku tertidur lelap
Antara mati dan hidup
Engkau datang menghadap
Menjadi bunga tidur dalam mimpi ku
Engkau bernyanyi penuh keceriaan
Engkau berdongeng dalam kelelapan
Menambah indahnya kegelapan malam
Kehadiran mu….
Membuat hati ini berbunga-bunga
Membuat jiwa ini bahagia
Laksana dunia milik berdua
Kehadiran mu….
Bangkitkan jiwa ku
Hidupkan amarah ku
Dari keras himpatan batu
Meski kehadiranmu
Hanya sebatas mimpi dalam tidur ku
TAK BISA DAPATKAN
Dalam dunia ada kebahagian
Tapi kita tidak bisa dapatkan
Karena butuh pengorbanan
Kadang jauh dari kemampuan
Dalam jiwa kita ada perasaan suka
Dinamakan dengan rasa cinta
Namun terdiam seribu bahasa
Ketakutan bila di tolak menggunci mulut
berkata
Hanya apa di rasakan dalam hati
Rasa sedih yang silih berganti
Hanya bisa meratapi nasib diri
Juga salahkan tuhan tidak adil pada diri
Bukan Tuhan tidak adil pada diri
Tetapi diri tidak punya rasa berani
Dalam mencurahkan kehendak hati
Karena tanggung jawab kurang pada diri
KEKASIH HAYALAN
Melayang otak kealam maya
Bertemu wanita tercinta
Duduk di dermaga sambil berkaca
Berhiaskan senyum kata manja
Menerawang akal kealam angan
Berjumpa kekasih hayalan
Berjalan berdua berpegangan tangan
Sambil menghitung bintang yang berjejeran
Cinta memang indah walau dimana saja
Terasa dunia hanya milik berdua
Baik dunia khayal maupun dunia nyata
Begitulah nikmatnya rasa cinta
Karena cinta adalah hidayah yang kuasa
Bagi umat untuk hidup bersama
Menjalin dua hati manusia yang berbeda
Menjadi kasih sayang dan cinta
CINTA SAMPAI MATI
Cinta memang berarti bagi kehidupan
Laksana lilin kecil dalam kegelapan
Bagaikan setetes air dalam kehangatan
Juga sebatang kayu untuk jembatan
Bila cinta telah bertahta dalam jiwa
Hidup begitu terasa indah dan bahagia
Tidak ingin berpisah hanya sementara
Karena perasaan cinta mati sama si dia
Cinta dihati miliknya sendiri
Sampai jiwa ini mati
Sampai nafas ini berhenti
Tidak akan pernah terganti
Karena cinta ini sampai mati
SAYANG
KAMU
Sayang...
Buat
lah hidup ku bahagia
Walau
hanya sementara
Sayang...
Berikan
lah aku cinta suci mu
Meski
semua akan berakhir di ujung waktu
Sayang...
Curah
kan lah rasa di hati mu
Hanya
berbungakan rasa rindu
Sayang....
Tak
ada yang lain di jiwa
Selain
dirimu yang ku puja
Sayang...
Kehadiran
mu di alam ku
Bagaikan
malam di terangi bulan
Sayang…
Hanya
jiwa mu yang selalu terkenang
Saat
sepi menyonsong datang
Sayang...
Di
dunia hanya kebahagian bersama mu yang ku harap
Tak
ada yang lain selain wajah mu yang ku tatap
Sayang...
Kasih
dan sayang mu
Kan
ku bawah sampai akhir waktu
BIAR AKU BEGINI
Menangis hati ku saat kepergian mu
Tinggalkan sejuta luka dan seribu janji
Pernah kau ucupkan dulu di hadapan ku
Kini semua hanya janji tinggal janji
Diri mu pergi di saat cinta berbunga-bunga
Berdaunkan kasih sayang yang suci
Namun semuanya kau buat layu terkulai
Jatuh berguguran kebumi dengan rasa kering
Hanya do’a suci ku sembahkan pada Tuhan
Tabahkan lah hati yang tersakiti ini
Demi menghadapi cobaan yang engkau beri
Akan aku obati sendiri sakitnya hati
Biar lah aku begini
Mungkin sudah suratan diri
Untuk hidup sendiri dan tersakiti
Tidak akan aku sesali semua yang telah
terjadi
UNTUK BISA HIDUP BERSAMAMU
Memburu bauk aroma cinta
Jauh di balik bukit Himalaya
Tajam butiran pasir hangat menyala
Tak surutkan tekat burahi dada
Jurang curam hutan belantara
Hembusan angin gaung binatang buas
Semua mesti di lalui sendiri
Demi mendapatkan setetes cinta suci mu
Tetes cinta mu begitu berharga
Melebihi satu nyawa yang aku punya
Dalam belayar di laut cinta
Berairkan, berkarangkan, berpantaikan bahagia
Kehidupan alam dunia pana
Berpohonkan kasih sayang mega
Semua mampu dirasakan
Hanya dengan setetes cinta mu
Kekuatan cinta suci mu
Memberikan kekuatan pada diri ku
Hingga tegar hadapi semua bahaya
Untuk bisa hidup bersama mu
.
BUNGA CINTA AKAN AKU BELA DAN AKU JAGA
Bunga cinta mekar di pagi hari
Serbuk sarinya harum sekali
Dari kelopak yang bersegama di hati
Berbenihkan sejuta warna-warni
Begitu indah mahkota bunga cinta
Kalahkan istana para raja
Kecantikan kelopak bunga cinta
Kalahkan kecantikan seorang Isabella
Bunga cinta di taman manja
Akan aku jaga dan aku bela
Berpagarkan kasih sayang yang setia
Sampai aku tinggalkan dunia
CINTA BUKAN BAHAN ATAU ALAT
Cinta bukan hanya alat pemuas
Juga bukan sebuah sifat keras
Tetapi cinta adalah rasa yang sangat halus
Tanpa memandang apa yang akan di miliki
Ketulusan cinta tiada bandingnya
Apa-apa yang ada di dunia ini
Karena cinta lahir dengan perasaan
Perasaan suci dari hati
Maka jagalah cinta dengan kesetian
Meski cinta hanya seuntai kata
Juga bumbu-bumbu dalam kehidupan
Untuk memberi keindahan bagi penghuninya
Janganlah pernah melaknat cinta
Juga memainkan perasaan cinta
Apalagi melukainya tanpa rasa kasihan
Karena cinta bukanlah bahan atau alat
OH….
RENY…
Diri
mu laksana bulan purnama
Jauh
di angkasa raya sana
Penerang
dalam bagi gelap malam ku
Cahaya
kehidupan kelam batin ku
Senyum
man manis mu
Tawa
manja mu
Lembut
tutur bahasa mu
Membuat
aku cinta dan sayang pada mu
Kesukaan
ku pada mu
Bagiakan
bunga mekar pagi hari
Menaburkan
aroma wangi dengan sombong
Setiap
raja dan ratu cinta lewat
Oh…
Reny…
Engkau
lah wanita yang aku cinta
Bahkan
lebihi nyawa ku sendiri
Begitulah
besarnya rasa cinta ku
Yang
berkobar tanpa aku bisa membatasi
Oh…Reny….
Kecintaan
ku pada mu
Kesayangan
ku pada mu
Akan
abadi sampai terhenti waktu ku
HANYA
SATU NAMA
Keindahan
cinta pertama tak akan terlupakan
Kenikmatannya
telah terukir abadi dalam hati
Tak
akan terhapus oleh roda–roda kehidupan
Hingga
hari lain datang menghampiri
Cinta
pertama ku pada mu
Mampu
menghancurkan kekerasan
Juga
membalikkan kegelapan menjadi cahaya
Bahkan
menerjemahkan akan makna kehidupan
Namun
semua itu berubah dengan sekejap mata
Rasa
cinta bertukar dengan darah luka didada
Sungguh
ku tak kuasa menerima semua ini
Sungguh
ku tak sanggup menerima perlakuan mu pada ku
Lara
seakan tak berdaya jiwa ku ini
Saat
kau pergi tinggal kan aku sendiri
Seakan
dunia ini terabagi-bagi
Karena
kecewa dan sakit yang engkau beri
Di
sini aku yang berlumur luka cinta
Bertemankan
hati yang tersiksa
Selalu
menyebut nama mu
Dan
setia menanti cinta mu kembali
CINTA
TIADA KESAMPAIAN
Sampai
bila aku harus begeni
Laksana
punggu rindukan bulan
Mengharap
kasih tidak kunjung datang
Menanti
kehadiran bayangan mu kasih
Harus
kah aku begini
Bertemankan
angan yang tak pasti
Bermimpikan
tak akan pernah nyata
Bagaikan
niat memeluk bulan
Oh….
kekasih…
Tiada
kah sedikit rasa cinta mu
Kepada
aku yang menyayangi mu
Tiada
kah perasaan sayang dalam hati mu
Pada
aku yang sangat mencintai mu
Sia-sia
selama ini penggormanan aku
Demi
mendapatkan cinta dan kasih sayang mu
Namun
semua tiada menghasilkan
Karena
diri mu pergi jauh dari ku
Tanpa
ada alasan yang pasti
SEMENJAK
KEPERGIAN MU
Terasa
dunia tiada berpenghuni
Bagai
taman tiada berbunga
Hamparan
pasir tempat kerbau makan
Begitu
perasaan yang aku rasakan
Semenjak
kepergian mu dari sisi ku
Di
sini aku berteman sepi
Bercucuran
air mata
Menangisi
kepergian mu oh… kekasih
Langkah
kaki tiada berdaya untuk berjalan
Darah
putih terasa malas mengalir
Saat
kepergian mu dari hidup ku
Mengapa
kita harus berpisah
Mengapa
kah ini harus terjadi
Oh..
mengapa kekasih kau harus pergi
Tinggalkan
aku yang mencintai mu
Diri
mu yang aku cintai dan aku sayangi
Kini
telah berdusta pergi tiggalkan aku
Hanya
berbekas kenangan indah bersama mu dulu
Musnah
sudah impian untuk bersama mu
Hilang
lah sudah permata hati ku
BERTEMAN
SUNYI
Di
balik mimpi yang indah
Hati
terasa layu terkulai
Laksana
dedaunan gugur kekeringan
Berjatuhkan
ketaman sunyi
Bertemankan
tanah yang gersang
Begitu
juga ku rasakan saat kepergian mu
Did
alam tirai kehidupan bermahligaikan sejuta cinta
Berdindingkan
tembok penyiksa dalam sepi
Jiwa
terasa terpenjara bertalikan rantai penderintaan
Hanya
bertemankan sunyi dan air mata
Sakit
hati kau berikan pada ku
Membuat
aku terhina dan tercampakkan
Lakasana
boneka tua yang kau buang
Karena
tiada berbulu cantik dan bermata biru
Begitu
kejamnya sikap mu pada ku
Teganya
kau campakan cinta ku
Dulu
pernah kau sanjungi dan kau pujai
Dan
kini biar lah aku sendiri
Membawa
luka dan duka kau beri
Merawat
sakit di hati
KU
SADARI
Telah
ku terima takdir yang Kuasa
Tersusuk
sembilu hati yang luka
Terlerai
kisah cinta dengan air mata
Terkubur
ikatan yang kita bina
Kini
baru ku sadari siapa lah diri ini
Hanya
sebatang pohon yang menjulang tinggi
Berakarkan
duri dari belati
Tiada
arti bagi mu diri ini
Pupuslah
harapan cinta ku pada mu
Musnah
sudah kasih ku pada mu
Hilang
lah lenyap harapan ku pada mu
Karena
diri mu bukanlah milik ku
Kekasih
berbahagia lah bersama si dia
Orang
yang mungkin engkau cinta
Kekasih
selamat tinggal cinta lama
Maaf
kan lah salah dan dosa
Sejarah
cinta yang silam
Akan
ku jadikan pengajaran
Dalam
mencampai impian
Untuk
hidup di masa depan
PESONA AMELIA
Wajah
mu bagai bunga seroja
Menabur
aroma di siang buta
Halus
kulit jemari muda tua
Mengambarkan
kedamain bagi dunia
Lebat
bulu mata hitam mu
Menutup
rasa rindu dalam dada ku
Lembut
tutur bahasa mulut mu
Menghancurkan
ego hati kecil ku
Senyuman
manis mu penuh manja
Membuat
batin tersanyung dan terkesima
Merah
meraka bibir indah mu
Melukiskan
keharmonisan dalam hidup ku
Begitu
mempesona wajah mu
Hingga
hastran batin ku tergoda
Kau
tarik aku dengan magnet kecantikan mu
Kau
pikat aku dengan senyum indah mu
Hingga
aku buta akan alam khayal ku
Semua
hanya menatap pada mu
DARI
BELAKANG
Aku
duduk dikursi tua renta
Di
iringi musik klasik beriramakan duka cita
Mata
pun menatap langit-langit dunia
Sambil
berkata, kenapa cinta ku tak nyata
Dalam
lamunan dan isak tangis
Luka
hati bercampur rasa cemas
Bagai
kelinci mati kerena emosi
Mengenang
kasih yang tak sampai
Di
balik kaca putih suci ku
Mata
selalu menatap wajah mu
Mengamati
gerak-gerik tubuh indah mu
Meski
itu hanya dari belakang mu
Begitu
lah hari-hari ku lalui
Selalu
menatap mu tanpa henti
Meski
diri mu tak pernah peduli
Akan
kecintaan ku pada mu duhai kekasih hati
Dari
belakang aku suka kamu
Dari
jauh aku cinta kamu
Dari
sini aku sayang kamu
Meski
engkau tak mau tahu
RASA
CINTA KU
Saat
pertemuan pertama kita
Hati
ini terasa berbunga-bunga
Seakan
hati di hujani coklat cinta
Berkejukan
rasa sayang yang tiada tara
Perkenalan
awal kita bertemu
Meski
waktu itu malu-malu
Kau
dan aku hanya diam membisu
Seakan
hasrat dihantui rasa haru
Namun
kini semuanya berubah rasa
Seiring
berjalannya roda-roda dunia
Perjumpaan
yang pertama
Menimbulkan
rasa cinta
Rasa
cinta ku pada mu
Timbul
tanpa kenal waktu
Membuat
aku selalu rindu
Untuk
bertemu dengan mu
SETIA
MENANTI SAMPAI MATI
Di
sini aku menatikan cinta mu
Di
sini aku menunggu sayang mu
Di
bawah daun bunga kasturi biru
Berbaju
rasa pilu dan rindu
Menunggu
jiwa yang kering rapuh
Di
arak awan yang hitam putih
Bersandarkan
tiang sedih
Berudarakan
luka yang teramat pedih
Gemuruh
seruhan gumarak alam
Bercerita
tentang rasa cinta pada mahluk adam
Berbilang
angka-angka yang telah terpendam
Hingga
menanti pertemuan setiap idam
Kesetian
ku menantikan mu pujaan hati
Rela
jiwa membeku dalam peti belati
Bagai
pahlawan kemerdekaan ini
Rela
mati demi bumi pertiwi
Begitu
niat hati menanti
Menanti
diri mu kekasih hati
Menanti
cinta mu tanpa pamri
Hingga
jiwa ini terkubur mati
DI
BALIK TAWA MANJA
Tubuh
terkurung di balik pintu besi
Bergelimang
aura angin sepi
Berlampukan
damar dari kulit kayu jati
Tidur
berbantalkan tangkai sapu lidi
Di
balik tawa ku yang manja
Terselip
luka yang lara
Jiwa
raga terasa tersiksa
Karena
cinta telah tiada
Berjalan
sudah permata cinta
Pergi
jauh entah kemana rimbahnya
Tinggal
kenangan berlukiskan luka
Diri
ini pun bermandikan air mata
Di
balik tawa yang manja
Tersimpan
jiwa yang merana
Terkandung
hati yang luka
Karena
cinta ku tak kau terima
Oh…Tuhan….
Sampai
kapankah akan begini
Berharap
kasih yang tak kunjung kembali
Menanti
pujaan hati
Datang
membawa cinta suci
KERINDUAN
Disaat aku sendiri terbayang wajah mu
Di kala aku seorang diri hanya nama mu
Teringat selalu dalam hati ku
Di kala rasa rindu mengahapiri sepi ku
Desuh suara angin malam berantaikan rindu
Menyampu sepi dalam rigahayu sunyi
Di sini aku di sudut pintu kerinduan menanti
Menantikan kehadiran mu kasih
Oh…. Angin yang bertiup
Sampaikan kepadanya yang jauh disana
Oh…Angin yang berhembus
Kata kan padanya bahwa aku rindu
Silih berganti purnama bulan menjelma
Bertukar-tukar arah angin di laut lepas
Berganti musim gugur kemusim dingin
Begitulah lama ku tahan kerinduan ku pada mu
Canda mu, tawa mu itu
Membuat aku rindu dan tak bisa jauh dari mu
Karena itu datanglah pada ku dan obati rindu ku
Wahai kekasih ku, wahai pujaan hati ku
DISINI
MENANTI
Di sini akau menantikan dirimu
Bertumpukkan karang batu biru
Berpasir putih, berairkan ungu
Mencerminkan senyum yang penuh rindu
Rasa sepi dan derita kesunyian
Di tambah tajamnya kerinduan
Membuat aku ingin bersama mu
Lepaskan segudang amarah rindu
Detik demi detik langkah demi langkah
Aku selalu merindukan mu
Canda dan tawa mu
Membuat aku selalu ingin bersama mu
Walau ku tahu bahwa kita berpisah
Hanya lah untuk berjumpa lagi
Tetapi entah kenapa hati ini selalu rindu
Rindu akan diri mu yang aku cintai
Memang berat untuk berpisah dari mu
Walau itu hanya sekejap saja
Maka kerana itu aku pinta pada mu
Hadirlah di sisi ku oh kekasih ku
DALAM
KESUNYIAN
Oh.. kekasih di pintu mahligai
Menagis aku dalam kesunyian
Merintih aku dalam kesepian
Demi menahan gejolak rindu di dada
Kekasih hati ku
Belahan jiwa ku
Adakah kerinduan ku rasakan
Juga engkau rasakan
Jika emang itu ada
Maka hadir lah dalam sepi ku
Dalam sunyi dan rindu ku
Dan hiburlah aku dengan cinta dan kasih sayang mu
Kasih di sini aku selalu merindukan mu
Walau aku di balut kesunyian
Begitu lah aku mencintai mu
Lebihi apapun yang ada dalam dunia ini
LEMBUT
CINTA MU
Berbungkus jiwa dengan sekuntum bunga
Berkelembutan aroma-aroma cinta
Memudarkan rasa yang di hantui duka
Memupuskan tajam kerikil dari luka
Terikat senang batin di tambang gelora
Berbungakan setangkai kelopak seroja
Membimbing khayalan kealam nyata
Berkat kelembutan cintanya
Terbuai jiwa dalam asmara cinta
Beranginkan dari alam surga
Membuat hidup penuh rasa bahagia
Seakan dunia hanya milik berdua
Lembutnya rasa cinta mu
Membuat hidup terasa perlu
Sebagai obat di kala hati rindu
Juga tempat jiawa mengadu
DIANTARA TAWA DAN SENYUM MU
Putih
pipimu yang suci
Laksana salju di puncak gunung Fuji
Memberikan kesejukan pada nurani
Di kala panas bara menghantui
Di wajah mu yang cantik
Tersimpan tawa yang unik
Bagai penyair-penyair klasik
Membuat batin diam tak berkutik
Di dalam wajah mu yang angun
Tersisi senyum yang membangun
Seperti gurun pasir di siram hujan
Menghidupkan jiwa dari kehancuran
Kehadiran tawa dan senyuman mu
Memberi penerang dalam hidup ku
Laksana cahaya pelangi di langit biru
NYANYIAN
DALAM TIDUR
Semoga
tidur mu malam ini
Di
nyayikan mimpi mu
Beriramakan
kasih sayang
Dari
orang yang mencintai mu
Berselimutkan
do’a
Dari
orang yang kamu kenal
Berbantalkan
sejuta bahagia
Dari
orang yang kamu rindukan
Hingga
bunga tidur indah menemani lelep mu
Sampai
mentari yang setia menanti mu
Untuk
menemani hari-hari yang akan kau lewati
Yang
berudarakan kebahagian yang tiada tara
Semoga
tidur mu semalam
Menjadi
monumen terindah bagi mu
Hingga
sulit tuk dilupakan
Karena
semua itu hidayah dari Tuhan
EMBUN
MALAM
Tersipu
malang jiwa raga
Teriris
sembilu hati tak berdosa
Berdarahkan
sejuta luka lara
Laksana
embun malam membasihi jiwa
Kedinginannya
menusuk kerelung jantung
Bernyanyi
sedih mengguras kerasnya tulang-tulang
Mematahkan
niat dalam berjuang
Berjuang
meraih cita cinta yang tersayang
Tetes
embun malam yang terasa tajam
Memberi
luka dalam mata terpejam
Melihat
angan yang mati terpendam
Karena
tak sampai pada yang teridam
Lelah
aura cahaya bintang menerangi
Bulan
pun tertutup awan yang putih suci
Kunang-kunang
pun terbang jauh dan pergi
Tinggalkan
dahku seorang diri dalam malam sepi
Sungguh
tiada kasihan embun malam
Pada
ku yang berlumur angin suram
Berkacakan
seribu dendam amarah
Pada
dia yang didambahkan dulu begitu indah
Kini
semua hanya tinggal kenangan
Buat
untuk dikenang jika hati merendukan
Merindukan
saat bersama
Ketika
cinta berbunga bahagia
BAGAI ANAK TAK BERTUAN
Begitu
dalam luka yang dirasakan
Bagaikan
bekas letusan komet yang tak terhapuskan
Kesunyian
hidup membuat fikiran ku membeku
Kecerian
telah lama meninggalkan hari ku
Semua
pergi meninggalkan aku
Dikala
hastrat ini butuh sentuhan mu
Dikala
raga ini memerlukan lembut belain mu
Aku
merintih dan menagis hanya dipangkuan mu
Begitu
rasa sakit sepi yang aku rasakan
Tiada
tempat untuk meredam goresan yang tak berkesan
Semuanya
dibawah seorang diri meski berat beban harus dijalankan
Begitulah
nasib bagaikan anak yang tidak bertuan
Ditengah
tetesan embun bersahaja
Terasa
menderu sesak didalam dada
Saat
ku tahu diriku sangatlah terluka
Ketika
dirimu tinggalkanku yang tak berdaya
Mungkin
hanya kenangan manis yang tertulis dalam buku ku
Menjadi
semuah sejarah yang indah dimasa lalu ku
Tidak
akan ada penantian lagi untukku
Karena
sayat luka telah memerah dibenakku
‘CINTA
MU JAUH’’
Dinding
dinding ini terasa menyesakan ku,
Nafasku
tersengal di teggorokan,
Kian
sulit bernafas!
Aku
bagai tercampak kepulau tak berpenghuni,
Berebut
tempat dengan malam,
Berselimut
hawa dingin yang murka,
Kabut
hitam pekat bak ingin membantaiku,
Menjatuhkan
kedasar samudra yang biru,
Berharap
uluran tangan mu.
Disini,
dan masih disini,
Terkapar,,,
Mengharapkan
sentuhan mu!
Disini,,
Dan
masih terkapar,,
Ingin dalam pelukan mu,
Dan
tetap jua disini,
Terkapar,,,
karna cinta mu.
Yang
kurasa Jauh, teramat jauh.
Akankah
kau datang,, ikut terkapar?
Bersama
ku disinii,,,??
“DIMANA”
Masihkah
kau ingat, saat hujan menghantarkan kita separoh jalan,
Menenun
sejuta cerita dalam tabir tabir yang tak terbaca waktu,
Dalam
lembaran yang usang,
Dalam
susunan jemariku yang lemah,
Namun
tampa henti masih ku genggam erat tanganmu,
Membiasakan
genggaman mu,
Terbiasa
dengan genggaaman mu,
Dan
masih inginkan genggaman mu.
Tapi
dimana kau kini?
Apakah
telah ada jemari lain yang mengenggam mu,
Ada
tangan lain yang menuliskan cerita nya untuk mu,
Atau
ada cerita usang lain yang kau lewati dalam rintik hujan
Seperti
saat itu kau dengan ku?
BAGIAAN
5
TUHAN
SUDAH
SAATNYA
Kala
kita kaya, kita lupa siapa yang memberikannya
Namun
saat merasa susah kita memohon limpahan rahmatnya
Dikala
kita merasa hidup bahagia seakan dunia milik kita
Kita
lupa kalau roda kehidupan dunia ini selaluh berputar dua arah
Namun
saat terluka barulah kita sadar siapa sebenarnya kita
Kala
kita ditimpah musibah
Semua
waktu kita gunakan untuk mendekatkan kepada-Nya
Namun
kala kita hidup tanpa ada rintangan
Kita
begitu jauh dari-Nya seakaan tak punya Tuhan
Kala
kita sakit, kita niatkan segala kesalehan
Namun
saat sembuh kita tertipu dan terkelincir
Dikala
kita dalam ketakutan saat itu kita berharap pada Tuhan
Kita
durhaka saat kita aman hingga tak ada lagi amal kebenaran
Wahai
kita semua....
Bangunlah
dari tidur lelap kelalaian
Lihat
lah hiasan-hiasan yang berserakan dipohon-pohon
Lihat
lah kekuasaan Allah yang segala Maha
Pada
kehidupan bunga-bunga yang sedang mekar
Bukalah
mata kita tuk melihat keindahan bumi
Bukalah
telinga kita tuk mendengar suara ayat-ayat Ilahi
Bukalah
hati kita sebelum kita mati
Sudah
saatnya kita untuk menginggatnya kembali
Selama
ini telah lupa akan dirinya yang Maha Pengasi
HANYA
KEMBALI KEPADA MU
Dalam
pertemuan ada perpisahan
Dari
awal pasti ada akhirnya
Begitu
juga hidup yang engkau berikan
Setiap
mahluk bernyawa pasti akan mati
Ya
Illahi,,,
Sebelum
ajal memberi mati
Biarkan
batin ini suci dari bejat birahi
Dengan
menyebut kalam Illahi
Mohon
ampun pada Mu Rabbi
Dosa
ini sedalam laut mati
Terperangkap
oleh surga duniawi
Jauh
sekali dari siraman ayat suci
Ya
Illahi,,,
Ku
tahu engkau maha memberi
Hanya
pada Mu aku berserah diri
Bebaskan
hati dari kotoran najis duniawi
Dari
rayuan syetan yang Kau maki
Ya
Illahi,,,
Tunjukkan
aku jalan menuju surgawi
Hingga
jiwa ini benar mati dalam keadaan suci
Supaya
bisa mencium harum kasturi
Bertemankan
para bidadari
BERLUMUR
DOSA
Hidup
ini hanya berlumur dosa
Bagaikan
layar di lautan sesat
Bagaikan
berjalan di jalan yang salah
Bagaikan
pohon yang tidak berbuah
Begitulah
engkarnya aku terhadap perintah Mu
Begitulah
seringnya aku melanggar amanat Mu
Begitulah
aku jauh dari agama Mu
Seakan
aku tidak mengenal Mu
Oh...
Tuhan ... ku...
Baru
kini terasa hidup ini akan mati
Dunia
ini akan berakhir dengan alam Akhir
Alam
dimana mahluk mu hidup abadi
Namun
pantas kah jiwa berdosa ini
Duduk
di kendaraan orang yang beramal budi
Oh..
Tuhan hanya padu Mu aku mohon ampunan
Tunjukan
lah jalan untuk menuju surga Mu
Sebelum
jiwa ini dipangil Mu
BAGIAAN
6
UMUM
JASA GURU
Guru
ku....
Kegigihan
mu dalam mencurahkan ilmu
Laksana
tetes hujan yeng meleburkan kerasnya batu
Membangkitkan
naluri rerumputan untuk maju
Demi
menghijaukan putra-putri bangsa Melayu
Guru
ku....
Langkah
demi langkah kaki mu
Meninggalkan
bekas sejuta rasa haru
Begitu
besarnya kasih mu
Bagaikan
sepercik air bagi yatim piatu
Guru
ku...
Diri
mu laksana cahaya di malam kelabu
Penerang
jiwa dari gelap hidup ku
Engkau
adalah pahlawan ku
Tanpa
mengharap balasan dari murid-murid mu
Begitu
suci dan ikhlasnya pengabdian mu
Guru
ku.....
Tidak
akan berpaling aku dari teduh kasih mu
Tidak
akan tersingkirkan rasa simpati ku dari harmoni cinta mu
Begitu
berartinya dan besarnya jasa mu bagi ku
Bagaikan
sepotong dayung untuk mengayuh perahu
Guru
ku....
Hanya
bisa ribuan terima kasih terucap dari dalam hati ku
Atas
semua jasa mu terhadap ku
Atas
kesetian mu dalam mendidik ku
Tidak
akan lupa hingga kematian menjemput ku
SANG
PERAHAP
Lewat
udara dapat kita dengar
Tanah
air ini selalu panas dan gemetar
Di
balik layar dapat kita lihat
Tanah
air ini makin hari makin memucat
Kerena
ulah aparat yang makin meningkat
Laksana
rayap yang memakan tanaman rakyat
Kelakuan
pejabat dalam menjabat seakan tidak merakyat
Malahan
hak rakyat di babat pejabat
Seakan
hukum dan adat tak lagi bermanfaat
Bagiakan
raja yang tidak bermatabat
Banyak
hak rakyat di rahap rayap
Hilang
lenjap dalam sekejap
Hingga
rakyat menjerit dalam kegelapan
Ulah
kemunafikan kaum pejabat dan aparat
Tak
heran tanah air ini di landa bencana silih berganti
Karena
murkanya para khalifa dalam memimpin
Sehingga
hak bersama menjadi hak pribadi
Kehidupan
sang aparat terlihat bebas
Dengan
kemewahan yang melampaui batas
Dengan
harta melimpah luas
Disana
disini punya rumah bertamankan luas
DANAU
TOBA
Danau
Toba itu lah nama mu
Tempat
orang berwisata dari segala penjuru
Hilangkan
rasa rusuh dan kejenuhan pilu
Meski
harus jauh jalan di tempuh
Danau
Toba itu lah panggilan mu
Airnya
bergelombang kecil berwarna biru
Di
kelilingi bukit berpohonkan hijau
Vila-vila
berdiri megah membuat hati terpukau
Suara
angin pun menyapa setiap tamu baru
Peri-peri
berkeliaran membawa awaknya kepulau
Begitu
indah dan eloknya alam mu
Bagaikan
alam putrinya salju
Danau
Toba itu lah julukan mu
Beraurahkan
sejuta kelembutan mencairkan empedu
Hiruk-pikuk
anak jalanan menyanyi lagu sendu
Menambah
keistimewaan diantara gumpalan awan biru
Danau
toba itu lah kecantikan mu
Terletak
di antara gunung- gunung yang tinggi menjulang ke langit biru
Berpohonkan
kasturi dan bunga yang selalu tersenyum syahdu
Penjaga
dan orang mu sangat sopan dan santun pada tamu mu
Gemuruh
gelombang menyapa karang membuat mata berkilau-kilau
Liku-liku
jalan di pinggir pantai mu memangkitkan asmara yang telah lama beku
Begitu
lah oroma mu sangat mengoda selera tamu mu
Bagaikan
sepotong kue yang berkeju dan harumnya seberbak haru
Danau
Toba itu lah kebahagian yang telah engkau berikan pada ku
Tidak
akan terlupa walau hanya satu kali aku bertamu ke alam indah mu
NASIB
KAMPUS KU
Kampus
ku berdiri tegak menjulang
Menyambut
siapa saja yang datang
Laksana
hamparan semak ilalang
Tempat
binatang lalu lalang
Mahasiswa
ribuan orang
Dosen
ratusan orang
Pedagang
puluhan orang
Yang
datang dari berbagai kalang
Belum
lagi orang yang lalu lalang
Tapi
sayang seribu kali sayang
Kampus
ku dulu yang indah di pandang
Kini
bisa hancur dengan satu kali goyang
Kini
kotor seakan tak ada orang
Ulah
gempa yang menghadang
Bagaikan
pondok yang punya satu tiang
Atap-atap
sudah banyak yang terbang
Lantainya
di penuhi lubang-lubang
Di
tambah sampah yang disana disini banyak tersampang
Sepertinya
tiada satupun yang perduli
Seakan
kampus ini tak berpenghuni
Begitu
nasib kampus ku seakan tiada arti
Terlihat
kurang niat untuk merenopasi
Tiada
terlihat langkah-langkah untuk membangun kembali
Semua
diam serupa orang bisu dan tuli
Padahal
jasanya begitu besar bagi kita semua
Laksana
seorang pelawan untuk mencapai merdeka
Bahkan
memberikan kita kekuasaan dan jabatan walau hanya sementara
NELAYAN
LAUT
Menangis
ombak di lautan
Melihat
karang tiada berintan
Menjerit
pasir di tepi pantai
Mendengar
ombak enggan menepi
Kicau
burung di udara
Menghimbau
nahkoda
Hembusan
angin membisikan rindu
Pada
bajak laut yang sedang menunggu
Ikan-ikan
di lautan bernyanyi
Rumput
laut pun ikut menari
Karena
melihat keindahan yang dirasakan
Karena
menatap kebahagian yang diberikan Tuhan
Kapal-kapal
para nelayan berbaris dengan rapi
Sambil
menanti waktu untuk pergi
Pergi
mengarungi laut yang jernih
Meski
badai yang akan datang menghantui
Namun
semangat para nelayan tak pernah surut
Mereka
tak kenal takut
Itu
semua demi kehidupan yang akan di lalui
PROFIL
PENULIS
Nama Gimin
Saputra dilahirkan pada tanggal 11 Maret 1989, di desa Teluk Beringin Kec. Gunung Toar Kab. Kuansing
Riau. Dalam dekapan seorang ibu yang penuh cinta dan kasih yang bernama
Julinar. Dibesarkan dengan arahan dan didikan seorang ayah yang bijaksana yang
bernama Nurin. Meski kehidupan kedua orang tua saya sebagai petani yang
penghasilannya tidak seberapa yang hanya cukup untuk makan sehari-hari. Sehingga
untuk membantu meringankan beban orang tua di waktu kecil saya sering gembala
kerbau dan memotong karet habis pulang sekolah.
Jenjang
pendidikan saya adalah SD Negeri 014 Teluk Beringin, MTS Muhammdiyah di Pasar
Gunung, dan MA Pondok Pasantern Nurul Islam Kp. Baru Kec. Gunung Toar.
Sedangkan sekarang aktif sebagai seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi
agama yaitu IAIN Imam Bonjol Padang dengan jurusan Sejarah Kebudayaan Islam.
Bagi
pembaca yang mau memberikan pendapat atau sarannya mengenai buku yang sederhana
ini bisa menghubungi saya di 085272446777 atau melalui email Gimin_Saputra@yahoo.com.
Juga blok di Gimintaluk@gmail.com.
Disaat hati sudah mulai terasa sentuhan cinta manisnya rasa.
BalasHapusKetika jiwa dan raga sedang mulai bergembira saat itu juga
timbulnya rasa bahagia.
Waktu demi waktu selalu ku banggakan walaupun terkadang nyawa
ku pertaruhkan.
Karena cinta yang tulus ingin ku miliki dan semoga cinta yang suci
bisa ku dapatkan.
Tetapi semua harapan ku tidak seperti tujuan karena perasaan
dengan keinginannya itu berbeda.
Sakitnya hati pedihnya rasa lukanya jiwa akhirnya yang ku dapatkan
sehingga tidak bisa ku harapkan setiap tujuan itulah keputusan.
Pergilah kamu dari hidupku bawalah semua rahasia hatimu lupakan
aku dan hapuskanlah semua kenangan bersamaku karena aku bukan
pilihan hatimu.
Walaupun sudah pernah kita bersama aku ikhlas terima sebagai cinta
persinggahanmu.