MAKALAH
PENDEKATAN SEJARAH EKONOMI
Tentang
SEJARAH DAN PERKEMBANG
POLA SISTEM PEREKONOMIAN UMAT MANUSIA
Oleh :
Gimin Saputra : 110.084
Dosen :
Drs. Herman, M.Si
JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI )
FAKULTAS ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1434 H / 2013 M
PENDAHULUAN
Sudah
sama kita ketahui bahwa kebudayaan itu selalu berubah-rubah. Lebih-lebih jika
disebabka dari luar, maka perubahan dalam kebudayaan itu mungkin sangat besar
dan luas, sehingga timbul kebudayaan baru. Pengolahan anasir asing oleh
kebudayaan yang kena pengaruh itulah yang menentukan cirak baru dan
perkembangan selanjutnya.
Secara
otomatis berubahnya kebudayaan akan menyebabkan juga perubahan ekonomi umat
manusia. Sebab apabila kebudayaan itu sudah berubah yang dahulunya mungkin
sedikit norak atau tertinggal pasti pasilitas dalam perekonomian juga tidak
jauh berbeda dengan kebudayaan tersebut.
Untuk
itu disini kita akan mencoba melihat bagaimana perubahan dan sejarah
perkembangan pola sistem perekonomian umat manusia dari kehidupan di zaman
berburu (nomaden), bertenak, agraris, semi industri, dan industri.
Untuk
lebih paham semua penjelasan mengenai sisitem perekonomian umat manusia akan
dijelaskan pada bab selanjutnya. Disini kita akan bisa mengetahui bagaimana
sistem ekonomi dari masa berburu sampai indutri (modren).
PEMBAHASAN
SEJARAH DAN PERKEMBANG
POLA SISTEM PEREKONOMIAN UMAT MANUSIA
A.
Sistem Berburu (Palaeolithikum)
Kehidupan
umat manusia di zaman ini selalu berpindah-pindah dari daerah satu kedaerah
yang lain, dari hutan satu kehutan yang lain, dan dari pucuk pohon satu kepucuk
pohon yang lainya. Itu artinya umat manusia selalu berpindah apabila alam atau lingkungan disekitarnya tak lagi dapat
memenuhi kebutuhannya untuk hidup. Maka oleh sebab itu umat manusia di zaman
ini berpindah lagi ke tempat baru yang kaya akan makanan yang nantinya mereka
manfaatkan untk kelangsungan hidup.
Dizaman ini manusia
bergantung kepada alam, sebab alamnya yang kaya dan umat manusianya juga belum
banyak sehingga bisa memenuhi kebutahan hidup mereka. Istilah lain dari zaman
ini adalah Nomaden atau belum menetap. Kehidupan manusia pada zaman Nomaden ini
bisa kita gambarkan bahwa mereka selalu mengembara dalam hutan dengan berkelompok
kecil antara 1-5 orang. Disini mereka mengumpulkan makanan dengan meramu
tumbuh-tumbuhan,dan berburu hewan kecil untuk dijadikan bahan makanan. (Herman
& Martias, 2009:10).
Sebagaimana
yang dikatakan oleh Soekmono bahwa pada zaman ini peradaban manusia masih
rendah sekali dalam peradabannya. (Soekmono, 1973:38). Dizaman Palaeolithikum
atau Jaman batu Tuan yang berlangsung
lebih kurang 600.000 tahun ini masyarakat hanya mengembara sebagai pemburu,
penangkap ikan dan mengumpulkan makanan, seperti tumbu-tumbuhan, jenis ubi,
keladi dan sebagainya. Jadi disini hanya mengumpulkan makanana
sebanyak-banyaknya yang ia dapati dari alam (Foodgathering).
Dilihat
dari peradaban di zaman berburu ini dapat kita lihat bahwa mata pencariannya
sangat terganrung pada alam, makanan dan hewan buruan didapat dari pengembaraan
dan berburu. Disini dapat kita ketahui bahwa pola perkembangan sistem
perekonomian umat manusia pada masa sistem berburu ini untuk bertahan hidup dan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan memanfaatkan isi alam yang
kaya pada waktu itu. (Kerans, 1994:1). Dizaman ini jangan ditanya pada
masyarakat tentang uang untuk tranportasi dan kelancaran dalam perekonomian.
Itu artinya disini tidak mengenal yang namanya uang dalam sistem perekonomian.
Disini
sebagai alat yang digunakan oleh manusia di zaman berburu ini adalah kayu dan
batu yang belum diasah. Artinya dizaman ini alat sebagai kebutuhan untuk
mengolah makanan seprti hewan, buah-buahan berbentuk sangat sederhana.
Begitulah awalnya peradaban manusia baik itu disegi budaya, sosial, politik,
ekonomi dan sebagainya yang semua itu sangat sederhana.
B.
Sistem Berternak (Mesolithikum)
Pada
masa ini sudah ada kemajuan dari peradaban manusia dibanding pada sistem
berburu yang suka berpindah-pindah. Meskipun pada masa ini masih ada unsur dari
peradaban masa berburu yaitu masih bergantung kepada alam dalam terutama dalam
mencari makanan. Meskipun demikian manusia pada masa ini sudah mulai menetap
dan berternak (memelihara binatang).
Masa
ini merupakan Jaman Batu Tenggah dimana
alat-alat di zaman ini masih menyerupai alat di zaman Palaeolithikum. Namun
masa ini manusia sudah menetap atau bertempat tinggal. (Soekmono, 1973: 23).
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dengan bekas-bekas penduduk yang tinggal
di tepi pantai dengan sebutan rumah-rumah tengkorak. Disini manusia sudah
mengkosumsi siput dan kerang yang akhirnya kulit kerang dan siput inilah yang
menjelmakan bahwa adanya pemukiman di tepi pantai.
Tidak
hanya rumah tengkorak di zaman ini juga manusia juga sudah mengunaka goa-goa
untuk tempat tinggal. Walaupun masih berpindah-pindah tetapi mereka sudah
memelihara binatang ternak yang mereka buru. Sedangkan masalah peralatan masih
terbuat dari kayu yang masih belum diahaluskan, tulang-tulang dan tanduk
binatang.
Pada
masa ini manusia telah membagi pekerjaan berdasarkan jenis kelamin. Contohnya
laki-laki kerjanya berburu sedangkan perempuan mengurus anak dan memelihara
hewan ternak di mana mereka tinggal. (Herman & Martias, 2009: 11).
Disini dapat kita lihat
bahwa di masa ini sudah ada kemajuan dalam pola pikir manusia. Hal tersebut
dengan cara membagi pekerjaan dimana laki-laki di khusukan untuk berburu
sedangkan perempuan untuk menjaga anak (Ibu rumah Tangga). Sedangkan untuk
menjaga supaya makanan itu lama bertahan yaitu dengan cara memelihara hewan
buruan (di Ternakkan) supaya bisa berkembang biak.
C.
Sistem Agraris (Neolithikum)
Pada
masa ini manusia sudah mulai maju dalam cara untuk bertahan hidup. Dimana
desamping memelihara hewan ternak mereka sudah mulai bercocok tanam. Di masa
ini juga dapat kita lihat bahwa manusia tidak lagi bergantung kepada alam untuk
bertahan hidup.
Dalam
masa ini manusia telah mulai mengolah lahan yang sudah tersedia dan menanam
berbagai jenis tanaman sehingga sistem agraris berkembang pada masa ini. Disini
manusia telah hidup berkelompok yang lebih besar, dan mereka telah membuat
rumah pada areal tertentu. (Herman & Martias, 2009:11-12).
Pada
masa ini bisa dikatakan adalah suatu Revolusi yang sangat besar terjadi dalam
peradaban manusia. Sebenarnya Revolusi ini sudah ada benih-benihnya sejak zaman
Mesolithikum, namun baru benar meletus dengan hebatnya dalam zaman Neolithikum,
beserta dengan datangnya arus kebudayaan baru lagi yang jauh lebih tinggi.
Penghidupan Foodgathering menjadi
Foodproducing. Perubahan inilah yang dimaksud revolusi tersebut. (Soekmono,
1973: 49).
Walau
pada masa ini perubahan itu tidak seberapa nampaknya, namun perubahan itu
sangat besar artinya dan akibatnya terutama dalam meluaskan perekonomian dan
kebudayaan, pendek kata seluruh penhidupan dari umat manusia pada umumnya.
Salah satunya yang berubah adalah dengan mengenalnya ikatan keluarga serta
pembagian kerja berubah menjadi adanya sitem famili dan pembagian kerja. (Herman
& Martias, 2009:12).
Penghidupan
mengembara telah lampau, orang telah mengenal bercocok tanam dan berternak.
Orang sudah bertempat tinggal dengan kepandaian membuat rumah. Penghidupan
berkumpul berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan
kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara
penghidupan di dalam ikatan keraja sama itu. Kerajianan tangan, seperti menenun
dan membuat periuk, belanga, sangat mendapat kemajuan. Pendek kata dalam zaman
Neolithikum ini terdapat tanda-tanda (dasar) pertama untuk penghidupan manusia
sebagai manusia, sebagai mana kita dapatkan sekrang ini.
Dilihat
dari segi sisten ekonomi pada masa ini telah adanya yang namanya barter barang bertukar barang. Artinya
untuk melakukan transaksi jual beli antara orang satu dengan orang yang lainnya
cukup menukarkan barang yang ia miliki kepada barang yang diinginkan terhadap
orang lain. Disini tukar barang sama barang tentulah seimbang nilainya walaupun
barangya tidak sama. Contoh barang yang dibarterkan adalah berupa kebutuhan
hidup dalam sehari-hari seperti hasil cocok tanam apaun itu jenisnya, hasil
kerajianan, garam, ikan laut yang di keringkan. Barang tersebut di angkut
dengan melalui jalan darat, laut, sungai dengan sampan, rakit yang memang
sangat penting untuk jalanya tranportasi.
Pada
masa ini sudah dimulai dibuat bendungan untuk mengairi lahan pertanian yang
jauh dari jangkaun sungai. Sehingga untuk melakukan pertanian manusia tidak
lagi tergantung pada air hujan. (Herman & Martias, 2009:13).
D.
Sistem Semi Industri
Pada
masa ini kehidupan sudah mulai maju walau belum semaju zaman sekarang yang
semuanya serba cangih dan praktis. Sebelumnya dizaman agraris alat yang
digunkan masih memerlukan tenaga manusia dengan sepenuhnya.(Sudarman, 2004:5). Namun pada zaman semi industri sedikit maju
yaitu sudah adanya alat-alat yang terbuat dari industri. Dengan adanya
alat-alat yang terbuat dari mesin meski belum secanggih saat ini, namun sudah
menunjukan kepada kita bahwa masa ini menuju zaman industri.
Pada
semi industri ini manusia dalam mengolah makanan, bahan lainnya tidak lagi
mengandalkan tenaganya secara penuh tetapi sudah banyak menggunakan industri.
Dari
gambaran diatas sudah dapat kita lihat bahwa pada sistem semi industri sudah
ada kemajuan yang cukup senifikat. Hal tersebut dapat kita lihat dari segi
perekonomian manusai yang tidak sama sekali lagi bergantung pada alam. Sehingga
sudah menghasilkan kebutuhan ekonomi dari hasil keterampilan dan ilmu
pengetahuan, walaupun belum sepenuhnya atau masih ada campur tangan manusia
dalam melancarkan pekerjaan. Atau satu alat hanya dapat menghasilkan satu alat.
(Herman & Martias, 2009:13-14).
E.
Sistem Industri
Pada
masa sistem industri ini merupakan suatu masa yang dimana manusia tidak lagi
mengunakan sepenuhnya tangan dan tenaga manusia dalam melakukan semua
kegiatannya. Disini manusia sudah banyak mempergunakan industri atau
mesin-mesin dalam mengelolah hasil bumi maupun dalam pembuatan makanan. Sistem
industri merupakan sistem peralihan dari masyarakat petani menjadi masyarakat
industri. Disini masyarakat petani mengalihkan pekerjaannya menjadi buruh
pabrik. Disini mereka bekerja tidak dengan tenagnya lagi sebab sudah dibantu
dengan alat-alat industri yang mempermudahkan mereka dalam bekerja.
Meningkat
dan majunya sistem industri pada zaman sekarang, sehingga telah banyak
mempengaruhi kehidupan manusia. Sebab semakin meningkatnya kosentarsi industri
maka akan meningkat pula sitem kapitalisme. Masa Industri ini merupakan masa
era baru yang mengeksplorasi penemuan-penemuan baru. Seperti pada abad 19
adanya industri baja, mesin-mesin pertanian dan barang-barang kimia, banyak
lagi yang lainnya. Sedangkan di abad 20 ditemukan lagi listrik, mobil, mesin
beker dan lain sebagainya. Sehingga pada masa sekrang perkembangan industri berkembang
dengan pesat, seperti bidang elektronik, satelit, komputer dan nuklir.
Tidak hanya itu tempat tinggal juga
dipengaruhi oleh meningkatnya industry yaitu ada kota dan desa. Banyak penduduk
desa yang urab ke kota sebagai buruh pabrik yang menjadikan kota sabagai tempat
mengadu nasib. Terjadilah pengelompokan dalam bidang pekerjaan. Ada kelas buruh
kasar, buruh biasa, dan kelas pemimpin. Intinya pada masa ini manusia terutama
dalam perekonomian bisa dikatakan puncaknya. Karena dipengaruhi oleh indutrsi-industri.
PENUTUP
Dilihat dari perjalanan peradaban
dan sejarah umat manusia dari zama berburu hingga pada zaman industry telah
jauh berubah. Dimana dahulu di zaman berburu manusia tidak mengenal yang
namanya bercocok tanam, rumah sebagai tempat tinggal, apalagi mengenal mata
uang. Roda kehidupan pun terus berputar dan meninggalkan masa lalu dan
mendatangkan masa baru yang sedikit lebih berubah pada masa itu dari masa
sebelumnya. Hal itu pun terus terjadi hingga ke masa yang kita rasakan pada
saat ini.
Meningkat
dan majunya sistem industri pada zaman sekarang, sehingga telah banyak
mempengaruhi kehidupan manusia. Sebab semakin meningkatnya kosentarsi industri
maka akan meningkat pula sitem kapitalisme. Masa Industri ini merupakan masa
era baru yang mengeksplorasi penemuan-penemuan baru. Seperti pada abad 19
adanya industri baja, mesin-mesin pertanian dan barang-barang kimia, banyak
lagi yang lainnya. Sedangkan di abad 20 ditemukan lagi listrik, mobil, mesin
beker dan lain sebagainya. Sehingga pada masa sekrang perkembangan industri
berkembang dengan pesat, seperti bidang elektronik, satelit, komputer dan
nuklir.
Begitulah kemajuan yang dicapai oleh
manusia dari yang tidak tau menjadi tau, dari tidak ada menjadi ada seperti
perekonomian yang dirasakan oleh kita pada saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Herman
& Martias, Pendekatan Sejarah Ekonomi (Sebuah Pengantar), Jakarta: Tinta Mas Indonesia, 2009.
Kerans, Jhon G, Sejarah
Nasional dan Umum,
Jakarta: Erlangga, 1994.
Soekmono, Pengantar
Sejarah Kebudayaan Indonesia I, Jakarta:
Kanisius, 1973.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar