Minggu, 01 September 2013

Puisi Persahabatn



SAHABAT TAK KAN PUDAR

Aku yang lemah tampa mu
Bagaikan ranting-ranting yang rapuh
Aku yang lelah tanpa kehadiran mu
Laksana tubuh memikul ribuaan batu waktu

Aku yang rentan kehilangan mu
Hanya mampu meratapi kepergian mu

Selama mata terbuka
Selama nadi bergerak
Sampai jantung tak lagi berdetak
Selama itu aku mampu mengenang mu

Walau besi menjadi karat
Anak muda akan sekarat
Zaman belita akan menua
Namun persahabatan tak akan pudar

Tak mudah untuk menghapus jejak mu
Meski engkau telah pergi jauh
Kehidupan bersama yang telah terukir abadi
Akan jadi kenangan terindah dalam hidup ini



Teluk Beringin, 04 Juni 2013



PERSAHABATAN


Persahabatan ibarat dua tali yang saling mengikat
Saling memikul saat beban berat
Saling menjinjing saat beban ringan
Begitu erat rasa persahabatan

Persahabatan sebuah hubungan yang suci
Bagaikan kuda dengan sikursi bendi
Yang tak kan pernah lekang oleh waktu
Yang tak akan hilang ditelan masa

Hubungan itu sekuat karang di lautan
Yang tak akan pernah pecah dihempas ombak
Ia tetap kuat dan tak akan goyah
Walau angin badai yang mengoda

Persahabatan tetap bertahan dan selalu bersinar
Memancarkan sinar dalam kegelapan dunia
Bagaikan  bintang kejora yang jauh didasar lautan
Kedap kedipnya tak akan pernah padam

Sebuah persahabatan yang suci
Tak memandang fisik dan materi
Hanya ketulusan dari hati
Dan sifat yang saling membagi


Teluk Beringin, 08 Juni 2013


LAKSANA SETETES AIR


Sahabat.....
Diri mu laksana setetes air
Jatuh dari langit yang bersinar
Mampu menghijaukan bunga mawar
Meski duri kehidupan mencakar

Kehadiran inzan seperti mu
Membawa perubahan dalam waktu
Laksana cermin putri salju
Memberi penerang dalam hidup ku

Kata-kata yang engkau umbarkan
Doa-doa yang engkau ucapkan
Mampu menghancurkan teka-teki kehidupan
Meski itu sulit untuk di jalankan

Sahabat.....
Keberadaan mu dalam hati ku
Terciptanya mahluk seperti mu
Sangat berjasa dalam hidup ku
Begitulah berartinya diri mu bagi ku

Teluk Beringin, 09 Juni 2013
PUISI HATI UNTUK SAHABAT SEJATI

Dalam puisi hati untuk sahabat sejati
Kini telah jauh dari diri
Pergi entah kapan akan kembali
Hanya kenangan indah bisa diratapi

Aku tak akan memberi mu hadiah
Walau kita telah berpisah
Aku hanya akan memberikan mu air mata
Karena kita berpisah tak akan lagi berjumpa

Biarkan aku memberi satu ruang dalam hati
Untuk nama mu yang tak akan pernah mati
Begitu berartinya diri mu bagi diri ini
Juga sebagai bukti bahwa kau sahabat sejati

Sungguh panjang hari yang telah kita lalui
Tak terhitung lagi musim semi di lewati
Apa lagi musim kemarau yang telah kita jalani
Meski berujung perpisahan menyedihkan hati

Meski saat ini kita telah begitu jauh
Bagaikan awan digunggung terbang gerabah
Hanya meninggalkan sejuta rasa indah
Tempat memanja kala hastrat dilanda gundah

Gelora pakum dalam asap yang membiru
Semua menatap diam dengan mulut membisu
Tapi biarlah kalbu bunga terus merindu
Pada mu yang jauh dari pelukan sang waktu

Walau kita tak akan selalu berjumpa
Terpenting saling ingat dalam do’a
Semoga Sang Maha Kuasa
Senantiasa memayungi kita dalam bahagia

Teluk Beringin, 10 Juni 2013
DIMANA DIRI MU

Dilarut malam dengan seorang diri
Mencoba menulis kisah yang sepi
Walau hembusan angin menggigit kulit bagai gergaji
Tepatnya jam satu tanggal satu di bulan juli

Saat itu hidup bagaikan langit mendung
Persaan sedih dengan bayang-bayang murung
Mata menangis sambil duduk termenung
Bagaikan sembilu menembus punggung

Ingin hati menegur mu dalam sapa
Dengan irama angin yang makin ungu dalam nestapa
Begitu gejolak kerinduan di dalam dada
Pada mu sahabat lama yang tiada kabar berita

Ku tunggu-tunggu kau melintas didepan ku
Setiap detik ku tunggu pesan mu untuk ku
Namun itu tak kunjung aku dapatkan dari mu
Hingga membuat ku bertanya-tanya selalu


Teluk Beringin, 12 Juni 2013



KABAR SAHABAT LAMA


Sang sahabat lama menyapa
                        Menyapa dalam do’a
Membawa sebuah kabar
                        Kabar indahnya taman surga
Lewat tarikan bibir
                        Bibir yang selalu menjejukkan

Diberitahukannya aku akan bening telaga
                        Telaga Al-Kautzar zaman klasik
Lewat matanya yang bening
                        Sebening tetesan embung yang menentramkan

Disiarkan aku akan kemasyuran istanah
                        Istanah Khalifah Abbasiyah
Lewat kelembutan kulit dan wajahnya
                        Wajah yang selalu mengagumkan

Aku bersyukur untuknya
                        Untuk diizinkan berlabuh dalam hidupnya
Meski hanya seorang sahabat lama
                        Lamanya yang tiada berujung

Sahabat ku hanya kamu
            Kamau selamanya
Walau sayap Israil menerbangkan ku
                        Terbang menghadap Tuhan-Nya

Teluk Beringin, 13 Juni 2013


ALAM RINDU

Semarak senja mulai membisu
Gagak hitam tak lagi berseru
Hembusan angin menyapa kalbu
Terdiam aku dalam alam rindu

Bisikan nafas syahdu terus berlalu
Hanya bisa menatap goresan tinta biru
Dengan senandung yang sangat pilu
Melukiskan nama mu sahabat ku

Di alam rindu ku terus menunggu
Menanti sepucuk senyum bibir mu
Menanti pancaran sinar mata mu
Dengan alunan lagu tentang mu

Di alam rindu ku terus merindu
Merindu tuk bertemu dengan mu
Merindu tuk menyumpai mu
Semenjak kau pergi tinggalkan ku

Di alam rindu bersama waktu
Hanya bisa menatap wajah mu
Menulis indah nama mu
Pelipur lara saat jauh dari mu

Namun ku tau siapa aku
Bagai seekor pungguk yang merindu
Begitulah nasib hidup ku
Terpendam perasaan dalam alam rindu

Padang, 27 Agustus 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar