MUSNAH
SUDAH
Gundul
hutan dimana-mana
Semua
rata bagai taman tak berbunga
Ulah
tangan manusia yang seraka
Hanya
bisa memusnahkan alam jagat raya
Kini
bertambah panas dunia ini
Semakin
tak terasa sejuk angin di pagi hari
Hangat
polusi mejusuk hati
Kemana
lari mentari terus menyusuki diri
Villa
rumah kaca impian birahi
Puncak
gunug tujuan wisata nurani
Semau
hanya perduli dompet pribadi
Hingga
banjir tak dapat dibendung lagi
Kicauan
burung tak lagi bernyanyi
Semakin
hilang jernihnya air sungai
Tanah
dipijak bagaikan pecahan kerikil mati
Hanya
gedung yang sanggup bertahan saat ini
Punah
sudah impian kedamaian
Hilang
sudah habitan keindahan
Kerinduan
kesejukan tak dapat dirasakan
Semua
berganti bencana yang memakan korban
Teluk
Beringin, 07 Juni 2013
BENCANA
ALAM
Telah
kami dengar dari angin yang bertiup
Telah
kami dengar dari pohon yang mendesah
Dilangit
petir menyapa mebawa kabar
Hujan
turun pertanda peringatan bagi alam
Angin
kencang meluluh lantakan pondok derita
Gempa
bumi meratakan
kamar umat manusia
Banjir
menelan mata pencahrian anak desa
Letusan
gunung merapi memakan korban jiwa
Tanah
longsor merusak jalan anak hutan
Lumpur
lapindo menengelamkan tanaman
Ombak
Tsunami meraba gedung perkotaan
Semua
terjadi selih berganti
Belum
hilang duka lama yang baru tiba lagi
Anak
remaja, orang tua bahkan anak bayi
Semua
lenyap tampa saling perduli
Pernahkah
iman kita bertanya
Kenapa
ini bisa terjadi bahkan ditahun yang sama
Kesalahan
apa yang telah kita perbuat pada-Nya
Hingga
kita di hukum sampai tak berdaya
Jangan
hanya telah terjadi baru kita sadar
Berdoa
siang dan malam kala telah terkapar
Semua
menagis bahkan menyebut-Nya tak adil
Semua
tak akan berguna lagi
Teluk
Beringin, 08 Juni 2013
HUJAN
Hujan jatuh dengan rintik-rintik
Penuhi lubang yang sudah mesik
Hingga menghijaukan rumput dijalanan
Membuat bunga mekar di taman
Hujan jatuh bersama angin
Tetesnya menyentuh batang pepohonan
Melambaikan daun di dahan
Mencuci akar di dalam kuburan
Hujan datang membawa dingin
Hilangkan gersang dalam kepanasan
Meyejukan rindu di badan
Padamkan api kemarahan
Keindahan yang tumbuh setiap musim
Dari musim semi ke musim dingin
Hingga semerbak kejora menjadi mahkota
Tabur kedamaian di setiap sudut desa
Keindahan sejati yang tak akan mati
Akan kekal dan abadi
Hingga di akhirat nanti
Teluk Beringin 21 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar