KEHIDUPAN
Perjalanan
hidup tak bisa di terka-terka
Apalagi
untuk di raba-raba
Karena
hidup bukan lah sebuah benda
Juga
bukan alat untuk direkayasa
Kehidupan
sudah tergariskan oleh-Nya
Lewat
telapak tangan kita semua
Apakah
itu baik atau jelek yang tersua
Tergantung
kita kemana jalan ini akan dibawa
Terkadang
ada hdiup kita berlinang
air mata
Seakan
sengsara melanda ladang kita
Terkadang
ada jalan kita penuh duka
Bagaikan
hidup di dunia perang kedua
Terkadang
kita selalu bahagia
Seakan
dunia terasa surga
Terkadang
kita merasa berbunga-bunga
Laksana
rumah beratapkan permata
Itulah
hidup di dunia
Semua
selalu berjalah dua arah
Terkadang
diatas terkadang dibawah
Tapi
ingat jangan lupa pada-Nya
Saat
kita susah
Saat
kita terluka
Saat
kita kaya
Saat
kita jaya
Teluk Beringin, 08 Juni
2013
RENUNGAN MASA
LALU
Dengan
sebatang rokok usang
Dikawani
secangkir kopi Padang
Ditambah
empat potong rebus singkong
Dalam
ruang kos yang kosong
Disana
coba renungkan masa lalu
Ada
rasa sedih dan rasa malu
Kadang
tersenyum dengan haru
Terkadang
timbul rasa pilu
Tiada
terasa masa lalu begitu cepat berlalu
Begitu
kencang waktu berwajah baru
Meski
saat mengingat masa lalu
Hati
ini sedih, mata pun menangis dengan tersedu-sedu
Sangat
disayangkan kehidupan begitu cepat berlalu
Sangat
menyedihkan kehiduan terbuang dengan begitu
Peredaran
ini secepat bumi berputar
Sekencang
roda-roda yang berputar
Usia
tak lagi muda
Umurpun
semakan bertambah tua
Wajah
gagah pun sudah memudar
Mulus
pipi pun sudah keriput dan mengendur
Dosa
di masa lalu tak terlupakan
Kejelekan
di hari lalu sangat menyedihkan
Hanya
turuti nafsu birahi
Dan
rayuan syetan yang terus memaki
Kini
apa akan daya untuk memutar masa
Semua
hanya berbuah penyesalan durhaka
Penyeselan
diakhir tak ada gunanya
Hanya
bisa mengisi kebaikkan di hari muka
Teluk Beringin, 09 Juni
2013
ANAK
PENGEMBARA
Saat
kaki berjalan dengan kacau
Semua
terasa luka bagai disayat sembilu
Hampa
sangat hampa tanpa seorang sahabat
Laksana
terkubur lumpur yang hebat
Bila
mata menatap disekeliling waktu
Terlihat
patung yang terdiam kaku
Tak
ada yang mau berjabat
Semua
diam tampa hajat
Andaikan
raga bisa memberontak
Walau
setes air akan diteguk
Demi
hilangkan rasa suka cita
Menghapuskan
raga yang dilanda duka
Jatuh
berderai air mata anak pegembara
Demi
menghacurkan emosi yang bergelora
Melumpuhkan
kebodohan yang tak bertuan
Meski
itu tak semudah mebalikan telapak tangan
Begitu
jauh dengan kedamain
Kebahagian
pun berjalan jauh dengan kesombongan
Meski
masih sakit untuk menerima
Begitulah
nasib anak pengembara
Teluk Beringin, 10 Juni
2013
PERJUANGAN ANAK KAMPUS
Dalam dekapan antara hidup dan mati
Badan terbujur berselimut sepi
Kehidupan Subuh begitu sunyi
Hanya suara jangkrik yang menemani
Dengan kerasnya musik jam berbunyi
Sholat Subuh telah menanti
Saatnya untuk bangun pagi
Mempersiapkan diri untuk pergi
Pergi kekampus yang aku cintai
Meski kedua mata dalam keadaan mengantuk
Pikiran kosong di balut suntuk
Tapi aku tak akan tertunduk
Aku tak akan pernah takluk
Karena tak mau masa depan yang buruk
Dengan bahagia kaki dipacu kencang
Semangat juang telah membuberang
Laksana hastrat terbang dibawah kunang-kunang
Demi menatap masa depan yang terang
Dalam ruang kampus ku mulai belajar
Sebatang pena sehelai kertas menjadi tikar
Tempat berlabuhnya ilmu yang tak pernah terdengar
Walau terkadang dicaci maki perut yang lapar
Tapi ku tetap terus tegar
Walau hidup seorang dalam satu sangkar
Namun semangat tak pernah pudar
Hingga jiwa ini benar tekapar
Teluk Beringin, 13 Juni
2013
DALAM
SEBUAH KEHIDUPAN
Dalam
sebuah perencanaan
Hanya
ada kesuksesan
Bila
di hadapi dengan hati-hati
Dalam
sebuah amanah yang sangat baik
Akan
berbuah amal yang sholehah
Bila
dijalankan dengan bersungguh-ungguh
Dalam
perjalanan dunia yang begitu singkat
Sedekat
kematian yang terus menyeret nyawa
Tapi
apabila di jalankan dengan kenderaan yang bermanfaat
Walau
singkat untuk dirasakan
Pasti
pulang keakhirat
Berisikan
emas dan permata
Dalam
sebuah perjuangan
Hanya
berlayar dalam genangan darah
Berlabuh
di atas tulang belulang
Semua
bisa terobati
Apabila
mencapai proklamasi kemerdekaan
Itu
semua harus kuat, kompak dan tak pernah gontar
Dalam
sebuah pemerintahan
Akan
tercipta rasa aman, nyaman
Damai,
dan tanpa korupsi
Bahkan
kehidupan akan sejahterah
Apabila
bisa menahan nafsu duniawi
Demi
kepentingan pribadi
Sebelum
ajar memberi mati
Pakailah
hari demi hari
Dengan
sebaik mungkin
Supaya
tak terbuang begitu saja
Berlalu
tampa ada arti
Hingga
akhir nanti menjemput
Maka
jadilah orang yang di sayangi
Dicintai
dan dirindui
Walau
jasad tiada di bumi lagi
Dalam
sebuah pepatah mengatakan
Harimau
mati meninggalkan belang
Gajah
mati meninggalkan gading
Manusia
mati meninggalkan budi
Teluk Beringin, 13 Juni
2013
HATI
YANG GUNDAH DENGAN SEGUDANG MASALAH
Dekat
jendela usang
Gelap
malam terlihat remang-remang
Termenung
jiwa yang dilanda gersang
Bagai
kabut tebal hanya legang
Suara
sedih tiada gairah
Pikiran
berserabut tiada arah
Bagai
seruling yang terpecah belah
Gara-gara
banyak perkara yang berdarah
Begitu
hati yang gundah
Dengan
segudang masalah
Semua
serba salah
Hidup
tiada lagi terasa indah
Alur
cerita tiada lagi bertema
Semua
berubah ciptakan tanda tanya
Keramahan
bersama telah berubah
Menjadi
amarah merambah darah
Lenyap
sudah canda tawa
Oleh
ego yang meraja lela
Hingga
tubuh bermandi luka
Panasnya
menanarkan air mata
Pecah
sudah seluruh nahkoda
Laksana
domba kehilangan pengembala
Dalam
terang terselip gelap gulita
Hilangkan
rasa dan cinta
Teluk Beringin, 13 Juni
2013
ANGAN KU.. (ANAK
PETANI)
Berpaling
diri di terik mentari
Mata
melotot kehamparan padi
Telingga
mendengar burung pipit bernyanyi
Terlihat
mineral di setiap jejak kaki
Sambil
menatap harapan tiada pasti
Setiap
tenaga hanya air mata siksa
Menghapus
luka diantara derita
Muka
bermuram durjana
Bagai
derit pintu berengsel tua
Hidup
terbuang kealam sepi
Hanya
terus menanti rahmat Illahi
Begitu
nasib anak petani
Semua
tidak mau perduli
Aku
semakin tercampak dan tersingkirkan
Dicap
sebagai anak tiada kehormatan
Karena
status petani tanaman
Bukan
itu yang aku inginkan
Aku
ingin keperdulian
Dari
tuan-tuan yang berpendidikan
Dari
nyonya-nyonya yang berjabatan
Bukan
hanya harapan dalam khayalan
Terbuai
mimpi dalam keserakahan
Para
pemimpin yang tiada berprikemanusian
Dalam
khayal dan angan ku
Terselip
sebuah cita-cita yang begitu haru
Walau
ironis, namun yang pasti
Kelak
aku bakal calon negeri ini
Teluk Beringin, 14 Juni
2013
NASIB ANAK JALANG
Remang senja pergi diramba petang
Terlukis lika-liku sebuah perjalanan panjang
Hanya teringat sebuah cerita usang
Dari sejarah hidup dulu hingga sekarang
Terikat berat nafas dalam hidup yang terpasang
Denyut nadi birahi mulai lemah untuk bergadang
Kadang terhenti kala sakit datang menghadang
Karena usia telah dekat ke ambang malang
Ranting pepohonan terhembus angin dan bergoncang
Hingga burung terbang jauh melayang
Meski sayap terasa lelah untuk bergoyang
Karena rumah semula telah tumbang
Gejolak pilu merobek dada yang tersayang
Bersama asa rindu yang terus bergelimang
Hanya berteman uraian isak tangis yang tak kunjung
hilang
Begini nasib anak jalang dalam berperang
Pasar Gunung, 19 Juni 2013
KESEHARIAN
PUJANGGA
Bergelut
jari dengan sastra
Bibir
bergelimang kosa kata
Merangkum
hidup dalam makna
Indah
damaikan jiwa raga
Lentera
kisah alam semesta
Manis
pahit sudah biasa
Misteri
hidup telah berjuta gaya
Semua
terlukis dalam puisi, syair pujangga
Lewat
tinta pena yang merah muda
Putih
kertas berbayangkan armada
Tempat
memanja jiwa yang merana
Tempat
tumpuan duka pujangga
Setapak
dalam arti perjuangan
Sejengkal
dalam arti kehidupan
Semua
tercantum dalam sastra
Diiringi
melodi puisi pujangga
Menyosong
angan......
Mengejar
harapan.....
Meraih
impian....
Beriring
nyanyian alam bersama kehidupan
Dalam
kehidupan yang terus bergulir
Bagaikan
air yang terus mengalir
Dengan
gagah aku tulis sebuah syair
Untuk
saksi di hari akhir
Padang, 22 Juni 2013
HIDUP AKU
Rangkul aku dalam kelemasan sepi
Pegang tangan ku dalam ruang yang sunyi
Terbangkan aku melambung tinggi
Dari gelap gua yang menghimpit hati
Walau
aku terus menagis tersakiti
Tegakkan aku dalam rapuhnya dunia
Yakinkan aku dalam kebimbangan luka
Kasihilah aku dalam kesakitan yang tak berdarah
Berikanlah aku mimpi-mimpi yang indah
Meski
hidupku dilanda sedih
Sebongkah cerita
Sebuah cerita
Sepucuk cita
Memberikan harapan bahagia
Walau
hidup ku tiada berharga
Ku coba sebarkan salju digurun pasir
Panas mentari tiada terpikir
Meski langkah kaki berat untuk dijalankan
Demi mencari hidup indah dimasa depan
Meski
lewati luas samudera kehidupan
Teluk Beringin, 01 Juli 2013
KEHILANGAN
TERBESAR
Disaat
engkau kehilangan harta
Disaat
engkau kehilangan jabatan
Disaat
engkau kehilangan rupiah meliyaran
Mungkin
engkau merasa kehilangan segalanya
Tapi
ketika engkau kehilangan keluarga tercinta
Tapi
ketika engkau kehilangan seorang kekasih
Tapi
ketika engkau kehilangan seorang sahabat
Maka
engkau telah kehilangan begitu banyak
Namun
tiada engkau sadari
Saat
engkau kehilangan aqidah
Saat
engkau kehilangan iman
Kehilangan
rasa cinta pada Allah
Bahkan
kehilangan percaya diri sendiri
Maka
itulah kehilangan yang terbesar
Dalam
hidup mu
Teluk
Beringin, 14 Juni 2013
KISAH
SEORANG BOCA KECIL
Dikala
pagi buta berselibut embun
Kebisuan
masih menguasai alam
Terdengar
tangis seorang boca kecil
Terlihat
air mata membelah kesunyian
Memudarkan
pahit jalan kehidupan
Terkotai
rapuh kenak perisai
Tajam
mencabik-cabik angan-angan
Seakan
tak mengerti apa yang terjadi
Karena
kekuatan hatinya telah hancur lebur
Menutup
tatapannya akan ketidak sempurnaan
Dalam
rabaan serba gelap
Sejenak
semangat perjunggannya pudar
Berceritalah
ia akan sebuah kehancuran
Kehancuran
dalam persaingan dimasa depan
Hati
kecilnya pun berkata dengan terbata
Mengapa
semua ini harus terjadi?...
Sejuta
jawaban coba di cari
Hanya
kegelapan yang didapat
Berserulah
ia dalam sebuah tulisan mungil
Mendeskripsikan
sebuah kisah tiada akhir
Meski
hidup dalam kegelapan
Senyum
bibir tetap dikembangkan
Melangkah
dengan rasa pasti
Menyusuri
tapak demi tapak
Dengan
ikhlas berserah pada rencana Allah
Teluk
Beringin, 28 Agustus 2013
SAMPAI
MAMPUS
Dalam
sunyi ingin ku berbaring
Merebahkan
tubuh tak bertaring
Membiarkan
waktu bersuling
Dendangkan
lagu sejuta hening
Gemetar
tangan semakin menggigil
Peluh
kehidupan mencuil-cuil
Dinginnya
menghancurkan kerikil
Meski
tulang dahi terus mengecil
Ingin
ku buang nafas kesulitan
Dalam
wujud kesepian
Dalam
tangis kebingungan
Agar
terlepas dari kematian
Dalam
lusuh ku berdendang
Untuk
menatap hari mendatang
Tanpa
air mata mengenang
Kisah-kisah
pahit di hari petang
Saat
ini hanya bisa bersipu syaduh
Dengan
kaki yang kukuh
Dengan
hati yang teguh
Jalani
takdir sampai mampus
Padang,
31 Agustus 2013
ada yang kebutuhan ku
BalasHapushttps://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.co.id/2017/12/hewan-atau-pohon-yang-dilihat-pertama.html
BalasHapushttps://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.co.id/2017/12/khasiat-minum-teh-panas-tiap-hari-untuk.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.co.id/2017/12/jasad-bayi-ditemukan-terbungkus-plastik.html
Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
• AduQ
• BandarQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• FaceBook : @TaipanQQinfo
• WA :+62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Come & Join Us!!