Minggu, 29 September 2013

SEJARAH DAN PERKEMBANG POLA SISTEM PEREKONOMIAN UMAT MANU



MAKALAH
PENDEKATAN SEJARAH EKONOMI

Tentang

SEJARAH DAN PERKEMBANG POLA SISTEM PEREKONOMIAN UMAT MANUSIA




Oleh :
Gimin Saputra           :           110.084
           

Dosen :
Drs. Herman, M.Si
JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI )
FAKULTAS ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1434 H / 2013 M
PENDAHULUAN
Sudah sama kita ketahui bahwa kebudayaan itu selalu berubah-rubah. Lebih-lebih jika disebabka dari luar, maka perubahan dalam kebudayaan itu mungkin sangat besar dan luas, sehingga timbul kebudayaan baru. Pengolahan anasir asing oleh kebudayaan yang kena pengaruh itulah yang menentukan cirak baru dan perkembangan selanjutnya.
Secara otomatis berubahnya kebudayaan akan menyebabkan juga perubahan ekonomi umat manusia. Sebab apabila kebudayaan itu sudah berubah yang dahulunya mungkin sedikit norak atau tertinggal pasti pasilitas dalam perekonomian juga tidak jauh berbeda dengan kebudayaan tersebut.
Untuk itu disini kita akan mencoba melihat bagaimana perubahan dan sejarah perkembangan pola sistem perekonomian umat manusia dari kehidupan di zaman berburu (nomaden), bertenak, agraris, semi industri, dan industri.
Untuk lebih paham semua penjelasan mengenai sisitem perekonomian umat manusia akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Disini kita akan bisa mengetahui bagaimana sistem ekonomi dari masa berburu sampai indutri (modren).











PEMBAHASAN
SEJARAH DAN PERKEMBANG POLA SISTEM PEREKONOMIAN UMAT MANUSIA
A.    Sistem Berburu (Palaeolithikum)
           Kehidupan umat manusia di zaman ini selalu berpindah-pindah dari daerah satu kedaerah yang lain, dari hutan satu kehutan yang lain, dan dari pucuk pohon satu kepucuk pohon yang lainya. Itu artinya umat manusia selalu berpindah apabila alam  atau lingkungan disekitarnya tak lagi dapat memenuhi kebutuhannya untuk hidup. Maka oleh sebab itu umat manusia di zaman ini berpindah lagi ke tempat baru yang kaya akan makanan yang nantinya mereka manfaatkan untk kelangsungan hidup.
Dizaman ini manusia bergantung kepada alam, sebab alamnya yang kaya dan umat manusianya juga belum banyak sehingga bisa memenuhi kebutahan hidup mereka. Istilah lain dari zaman ini adalah Nomaden atau belum menetap. Kehidupan manusia pada zaman Nomaden ini bisa kita gambarkan bahwa mereka selalu mengembara dalam hutan dengan berkelompok kecil antara 1-5 orang. Disini mereka mengumpulkan makanan dengan meramu tumbuh-tumbuhan,dan berburu hewan kecil untuk dijadikan bahan makanan. (Herman & Martias, 2009:10).
           Sebagaimana yang dikatakan oleh Soekmono bahwa pada zaman ini peradaban manusia masih rendah sekali dalam peradabannya. (Soekmono, 1973:38). Dizaman Palaeolithikum atau Jaman batu Tuan yang berlangsung lebih kurang 600.000 tahun ini masyarakat hanya mengembara sebagai pemburu, penangkap ikan dan mengumpulkan makanan, seperti tumbu-tumbuhan, jenis ubi, keladi dan sebagainya. Jadi disini hanya mengumpulkan makanana sebanyak-banyaknya yang ia dapati dari alam (Foodgathering).
           Dilihat dari peradaban di zaman berburu ini dapat kita lihat bahwa mata pencariannya sangat terganrung pada alam, makanan dan hewan buruan didapat dari pengembaraan dan berburu. Disini dapat kita ketahui bahwa pola perkembangan sistem perekonomian umat manusia pada masa sistem berburu ini untuk bertahan hidup dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan memanfaatkan isi alam yang kaya pada waktu itu. (Kerans, 1994:1). Dizaman ini jangan ditanya pada masyarakat tentang uang untuk tranportasi dan kelancaran dalam perekonomian. Itu artinya disini tidak mengenal yang namanya uang dalam sistem perekonomian.
           Disini sebagai alat yang digunakan oleh manusia di zaman berburu ini adalah kayu dan batu yang belum diasah. Artinya dizaman ini alat sebagai kebutuhan untuk mengolah makanan seprti hewan, buah-buahan berbentuk sangat sederhana. Begitulah awalnya peradaban manusia baik itu disegi budaya, sosial, politik, ekonomi dan sebagainya yang semua itu sangat sederhana.
B.     Sistem Berternak (Mesolithikum)
           Pada masa ini sudah ada kemajuan dari peradaban manusia dibanding pada sistem berburu yang suka berpindah-pindah. Meskipun pada masa ini masih ada unsur dari peradaban masa berburu yaitu masih bergantung kepada alam dalam terutama dalam mencari makanan. Meskipun demikian manusia pada masa ini sudah mulai menetap dan berternak (memelihara binatang).
           Masa ini merupakan Jaman Batu Tenggah dimana alat-alat di zaman ini masih menyerupai alat di zaman Palaeolithikum. Namun masa ini manusia sudah menetap atau bertempat tinggal. (Soekmono, 1973: 23). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dengan bekas-bekas penduduk yang tinggal di tepi pantai dengan sebutan rumah-rumah tengkorak. Disini manusia sudah mengkosumsi siput dan kerang yang akhirnya kulit kerang dan siput inilah yang menjelmakan bahwa adanya pemukiman di tepi pantai.
           Tidak hanya rumah tengkorak di zaman ini juga manusia juga sudah mengunaka goa-goa untuk tempat tinggal. Walaupun masih berpindah-pindah tetapi mereka sudah memelihara binatang ternak yang mereka buru. Sedangkan masalah peralatan masih terbuat dari kayu yang masih belum diahaluskan, tulang-tulang dan tanduk binatang.
           Pada masa ini manusia telah membagi pekerjaan berdasarkan jenis kelamin. Contohnya laki-laki kerjanya berburu sedangkan perempuan mengurus anak dan memelihara hewan ternak di mana mereka tinggal. (Herman & Martias, 2009: 11).
Disini dapat kita lihat bahwa di masa ini sudah ada kemajuan dalam pola pikir manusia. Hal tersebut dengan cara membagi pekerjaan dimana laki-laki di khusukan untuk berburu sedangkan perempuan untuk menjaga anak (Ibu rumah Tangga). Sedangkan untuk menjaga supaya makanan itu lama bertahan yaitu dengan cara memelihara hewan buruan (di Ternakkan) supaya bisa berkembang biak.
C.    Sistem Agraris (Neolithikum)
           Pada masa ini manusia sudah mulai maju dalam cara untuk bertahan hidup. Dimana desamping memelihara hewan ternak mereka sudah mulai bercocok tanam. Di masa ini juga dapat kita lihat bahwa manusia tidak lagi bergantung kepada alam untuk bertahan hidup.
           Dalam masa ini manusia telah mulai mengolah lahan yang sudah tersedia dan menanam berbagai jenis tanaman sehingga sistem agraris berkembang pada masa ini. Disini manusia telah hidup berkelompok yang lebih besar, dan mereka telah membuat rumah pada areal tertentu. (Herman & Martias, 2009:11-12).
           Pada masa ini bisa dikatakan adalah suatu Revolusi yang sangat besar terjadi dalam peradaban manusia. Sebenarnya Revolusi ini sudah ada benih-benihnya sejak zaman Mesolithikum, namun baru benar meletus dengan hebatnya dalam zaman Neolithikum, beserta dengan datangnya arus kebudayaan baru lagi yang jauh lebih tinggi. Penghidupan Foodgathering menjadi Foodproducing. Perubahan inilah yang dimaksud revolusi tersebut. (Soekmono, 1973: 49).
           Walau pada masa ini perubahan itu tidak seberapa nampaknya, namun perubahan itu sangat besar artinya dan akibatnya terutama dalam meluaskan perekonomian dan kebudayaan, pendek kata seluruh penhidupan dari umat manusia pada umumnya. Salah satunya yang berubah adalah dengan mengenalnya ikatan keluarga serta pembagian kerja berubah menjadi adanya sitem famili dan pembagian kerja. (Herman & Martias, 2009:12).
           Penghidupan mengembara telah lampau, orang telah mengenal bercocok tanam dan berternak. Orang sudah bertempat tinggal dengan kepandaian membuat rumah. Penghidupan berkumpul berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan di dalam ikatan keraja sama itu. Kerajianan tangan, seperti menenun dan membuat periuk, belanga, sangat mendapat kemajuan. Pendek kata dalam zaman Neolithikum ini terdapat tanda-tanda (dasar) pertama untuk penghidupan manusia sebagai manusia, sebagai mana kita dapatkan sekrang ini.
           Dilihat dari segi sisten ekonomi pada masa ini telah adanya yang namanya barter barang bertukar barang. Artinya untuk melakukan transaksi jual beli antara orang satu dengan orang yang lainnya cukup menukarkan barang yang ia miliki kepada barang yang diinginkan terhadap orang lain. Disini tukar barang sama barang tentulah seimbang nilainya walaupun barangya tidak sama. Contoh barang yang dibarterkan adalah berupa kebutuhan hidup dalam sehari-hari seperti hasil cocok tanam apaun itu jenisnya, hasil kerajianan, garam, ikan laut yang di keringkan. Barang tersebut di angkut dengan melalui jalan darat, laut, sungai dengan sampan, rakit yang memang sangat penting untuk jalanya tranportasi.
           Pada masa ini sudah dimulai dibuat bendungan untuk mengairi lahan pertanian yang jauh dari jangkaun sungai. Sehingga untuk melakukan pertanian manusia tidak lagi tergantung pada air hujan. (Herman & Martias, 2009:13).
D.    Sistem Semi Industri
           Pada masa ini kehidupan sudah mulai maju walau belum semaju zaman sekarang yang semuanya serba cangih dan praktis. Sebelumnya dizaman agraris alat yang digunkan masih memerlukan tenaga manusia dengan sepenuhnya.(Sudarman, 2004:5).  Namun pada zaman semi industri sedikit maju yaitu sudah adanya alat-alat yang terbuat dari industri. Dengan adanya alat-alat yang terbuat dari mesin meski belum secanggih saat ini, namun sudah menunjukan kepada kita bahwa masa ini menuju zaman industri.
           Pada semi industri ini manusia dalam mengolah makanan, bahan lainnya tidak lagi mengandalkan tenaganya secara penuh tetapi sudah banyak menggunakan industri.
           Dari gambaran diatas sudah dapat kita lihat bahwa pada sistem semi industri sudah ada kemajuan yang cukup senifikat. Hal tersebut dapat kita lihat dari segi perekonomian manusai yang tidak sama sekali lagi bergantung pada alam. Sehingga sudah menghasilkan kebutuhan ekonomi dari hasil keterampilan dan ilmu pengetahuan, walaupun belum sepenuhnya atau masih ada campur tangan manusia dalam melancarkan pekerjaan. Atau satu alat hanya dapat menghasilkan satu alat. (Herman & Martias, 2009:13-14).
E.     Sistem Industri
           Pada masa sistem industri ini merupakan suatu masa yang dimana manusia tidak lagi mengunakan sepenuhnya tangan dan tenaga manusia dalam melakukan semua kegiatannya. Disini manusia sudah banyak mempergunakan industri atau mesin-mesin dalam mengelolah hasil bumi maupun dalam pembuatan makanan. Sistem industri merupakan sistem peralihan dari masyarakat petani menjadi masyarakat industri. Disini masyarakat petani mengalihkan pekerjaannya menjadi buruh pabrik. Disini mereka bekerja tidak dengan tenagnya lagi sebab sudah dibantu dengan alat-alat industri yang mempermudahkan mereka dalam bekerja.
           Meningkat dan majunya sistem industri pada zaman sekarang, sehingga telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia. Sebab semakin meningkatnya kosentarsi industri maka akan meningkat pula sitem kapitalisme. Masa Industri ini merupakan masa era baru yang mengeksplorasi penemuan-penemuan baru. Seperti pada abad 19 adanya industri baja, mesin-mesin pertanian dan barang-barang kimia, banyak lagi yang lainnya. Sedangkan di abad 20 ditemukan lagi listrik, mobil, mesin beker dan lain sebagainya. Sehingga pada masa sekrang perkembangan industri berkembang dengan pesat, seperti bidang elektronik, satelit, komputer dan nuklir.
           Tidak hanya itu tempat tinggal juga dipengaruhi oleh meningkatnya industry yaitu ada kota dan desa. Banyak penduduk desa yang urab ke kota sebagai buruh pabrik yang menjadikan kota sabagai tempat mengadu nasib. Terjadilah pengelompokan dalam bidang pekerjaan. Ada kelas buruh kasar, buruh biasa, dan kelas pemimpin. Intinya pada masa ini manusia terutama dalam perekonomian bisa dikatakan puncaknya. Karena dipengaruhi oleh indutrsi-industri.






















PENUTUP

            Dilihat dari perjalanan peradaban dan sejarah umat manusia dari zama berburu hingga pada zaman industry telah jauh berubah. Dimana dahulu di zaman berburu manusia tidak mengenal yang namanya bercocok tanam, rumah sebagai tempat tinggal, apalagi mengenal mata uang. Roda kehidupan pun terus berputar dan meninggalkan masa lalu dan mendatangkan masa baru yang sedikit lebih berubah pada masa itu dari masa sebelumnya. Hal itu pun terus terjadi hingga ke masa yang kita rasakan pada saat ini.
            Meningkat dan majunya sistem industri pada zaman sekarang, sehingga telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia. Sebab semakin meningkatnya kosentarsi industri maka akan meningkat pula sitem kapitalisme. Masa Industri ini merupakan masa era baru yang mengeksplorasi penemuan-penemuan baru. Seperti pada abad 19 adanya industri baja, mesin-mesin pertanian dan barang-barang kimia, banyak lagi yang lainnya. Sedangkan di abad 20 ditemukan lagi listrik, mobil, mesin beker dan lain sebagainya. Sehingga pada masa sekrang perkembangan industri berkembang dengan pesat, seperti bidang elektronik, satelit, komputer dan nuklir.
            Begitulah kemajuan yang dicapai oleh manusia dari yang tidak tau menjadi tau, dari tidak ada menjadi ada seperti perekonomian yang dirasakan oleh kita pada saat ini.















DAFTAR PUSTAKA

Herman & Martias, Pendekatan Sejarah Ekonomi (Sebuah Pengantar), Jakarta: Tinta Mas Indonesia, 2009.
Kerans, Jhon G, Sejarah Nasional dan Umum, Jakarta: Erlangga, 1994.
Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I, Jakarta: Kanisius, 1973.
                                        

SEJARAH DAN PERKEMBANG POLA SISTEM PEREKONOMIAN UMAT MANU



MAKALAH
PENDEKATAN SEJARAH EKONOMI

Tentang

SEJARAH DAN PERKEMBANG POLA SISTEM PEREKONOMIAN UMAT MANUSIA




Oleh :
Gimin Saputra           :           110.084
           

Dosen :
Drs. Herman, M.Si
JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI )
FAKULTAS ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1434 H / 2013 M
PENDAHULUAN
Sudah sama kita ketahui bahwa kebudayaan itu selalu berubah-rubah. Lebih-lebih jika disebabka dari luar, maka perubahan dalam kebudayaan itu mungkin sangat besar dan luas, sehingga timbul kebudayaan baru. Pengolahan anasir asing oleh kebudayaan yang kena pengaruh itulah yang menentukan cirak baru dan perkembangan selanjutnya.
Secara otomatis berubahnya kebudayaan akan menyebabkan juga perubahan ekonomi umat manusia. Sebab apabila kebudayaan itu sudah berubah yang dahulunya mungkin sedikit norak atau tertinggal pasti pasilitas dalam perekonomian juga tidak jauh berbeda dengan kebudayaan tersebut.
Untuk itu disini kita akan mencoba melihat bagaimana perubahan dan sejarah perkembangan pola sistem perekonomian umat manusia dari kehidupan di zaman berburu (nomaden), bertenak, agraris, semi industri, dan industri.
Untuk lebih paham semua penjelasan mengenai sisitem perekonomian umat manusia akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Disini kita akan bisa mengetahui bagaimana sistem ekonomi dari masa berburu sampai indutri (modren).











PEMBAHASAN
SEJARAH DAN PERKEMBANG POLA SISTEM PEREKONOMIAN UMAT MANUSIA
A.    Sistem Berburu (Palaeolithikum)
           Kehidupan umat manusia di zaman ini selalu berpindah-pindah dari daerah satu kedaerah yang lain, dari hutan satu kehutan yang lain, dan dari pucuk pohon satu kepucuk pohon yang lainya. Itu artinya umat manusia selalu berpindah apabila alam  atau lingkungan disekitarnya tak lagi dapat memenuhi kebutuhannya untuk hidup. Maka oleh sebab itu umat manusia di zaman ini berpindah lagi ke tempat baru yang kaya akan makanan yang nantinya mereka manfaatkan untk kelangsungan hidup.
Dizaman ini manusia bergantung kepada alam, sebab alamnya yang kaya dan umat manusianya juga belum banyak sehingga bisa memenuhi kebutahan hidup mereka. Istilah lain dari zaman ini adalah Nomaden atau belum menetap. Kehidupan manusia pada zaman Nomaden ini bisa kita gambarkan bahwa mereka selalu mengembara dalam hutan dengan berkelompok kecil antara 1-5 orang. Disini mereka mengumpulkan makanan dengan meramu tumbuh-tumbuhan,dan berburu hewan kecil untuk dijadikan bahan makanan. (Herman & Martias, 2009:10).
           Sebagaimana yang dikatakan oleh Soekmono bahwa pada zaman ini peradaban manusia masih rendah sekali dalam peradabannya. (Soekmono, 1973:38). Dizaman Palaeolithikum atau Jaman batu Tuan yang berlangsung lebih kurang 600.000 tahun ini masyarakat hanya mengembara sebagai pemburu, penangkap ikan dan mengumpulkan makanan, seperti tumbu-tumbuhan, jenis ubi, keladi dan sebagainya. Jadi disini hanya mengumpulkan makanana sebanyak-banyaknya yang ia dapati dari alam (Foodgathering).
           Dilihat dari peradaban di zaman berburu ini dapat kita lihat bahwa mata pencariannya sangat terganrung pada alam, makanan dan hewan buruan didapat dari pengembaraan dan berburu. Disini dapat kita ketahui bahwa pola perkembangan sistem perekonomian umat manusia pada masa sistem berburu ini untuk bertahan hidup dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan memanfaatkan isi alam yang kaya pada waktu itu. (Kerans, 1994:1). Dizaman ini jangan ditanya pada masyarakat tentang uang untuk tranportasi dan kelancaran dalam perekonomian. Itu artinya disini tidak mengenal yang namanya uang dalam sistem perekonomian.
           Disini sebagai alat yang digunakan oleh manusia di zaman berburu ini adalah kayu dan batu yang belum diasah. Artinya dizaman ini alat sebagai kebutuhan untuk mengolah makanan seprti hewan, buah-buahan berbentuk sangat sederhana. Begitulah awalnya peradaban manusia baik itu disegi budaya, sosial, politik, ekonomi dan sebagainya yang semua itu sangat sederhana.
B.     Sistem Berternak (Mesolithikum)
           Pada masa ini sudah ada kemajuan dari peradaban manusia dibanding pada sistem berburu yang suka berpindah-pindah. Meskipun pada masa ini masih ada unsur dari peradaban masa berburu yaitu masih bergantung kepada alam dalam terutama dalam mencari makanan. Meskipun demikian manusia pada masa ini sudah mulai menetap dan berternak (memelihara binatang).
           Masa ini merupakan Jaman Batu Tenggah dimana alat-alat di zaman ini masih menyerupai alat di zaman Palaeolithikum. Namun masa ini manusia sudah menetap atau bertempat tinggal. (Soekmono, 1973: 23). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dengan bekas-bekas penduduk yang tinggal di tepi pantai dengan sebutan rumah-rumah tengkorak. Disini manusia sudah mengkosumsi siput dan kerang yang akhirnya kulit kerang dan siput inilah yang menjelmakan bahwa adanya pemukiman di tepi pantai.
           Tidak hanya rumah tengkorak di zaman ini juga manusia juga sudah mengunaka goa-goa untuk tempat tinggal. Walaupun masih berpindah-pindah tetapi mereka sudah memelihara binatang ternak yang mereka buru. Sedangkan masalah peralatan masih terbuat dari kayu yang masih belum diahaluskan, tulang-tulang dan tanduk binatang.
           Pada masa ini manusia telah membagi pekerjaan berdasarkan jenis kelamin. Contohnya laki-laki kerjanya berburu sedangkan perempuan mengurus anak dan memelihara hewan ternak di mana mereka tinggal. (Herman & Martias, 2009: 11).
Disini dapat kita lihat bahwa di masa ini sudah ada kemajuan dalam pola pikir manusia. Hal tersebut dengan cara membagi pekerjaan dimana laki-laki di khusukan untuk berburu sedangkan perempuan untuk menjaga anak (Ibu rumah Tangga). Sedangkan untuk menjaga supaya makanan itu lama bertahan yaitu dengan cara memelihara hewan buruan (di Ternakkan) supaya bisa berkembang biak.
C.    Sistem Agraris (Neolithikum)
           Pada masa ini manusia sudah mulai maju dalam cara untuk bertahan hidup. Dimana desamping memelihara hewan ternak mereka sudah mulai bercocok tanam. Di masa ini juga dapat kita lihat bahwa manusia tidak lagi bergantung kepada alam untuk bertahan hidup.
           Dalam masa ini manusia telah mulai mengolah lahan yang sudah tersedia dan menanam berbagai jenis tanaman sehingga sistem agraris berkembang pada masa ini. Disini manusia telah hidup berkelompok yang lebih besar, dan mereka telah membuat rumah pada areal tertentu. (Herman & Martias, 2009:11-12).
           Pada masa ini bisa dikatakan adalah suatu Revolusi yang sangat besar terjadi dalam peradaban manusia. Sebenarnya Revolusi ini sudah ada benih-benihnya sejak zaman Mesolithikum, namun baru benar meletus dengan hebatnya dalam zaman Neolithikum, beserta dengan datangnya arus kebudayaan baru lagi yang jauh lebih tinggi. Penghidupan Foodgathering menjadi Foodproducing. Perubahan inilah yang dimaksud revolusi tersebut. (Soekmono, 1973: 49).
           Walau pada masa ini perubahan itu tidak seberapa nampaknya, namun perubahan itu sangat besar artinya dan akibatnya terutama dalam meluaskan perekonomian dan kebudayaan, pendek kata seluruh penhidupan dari umat manusia pada umumnya. Salah satunya yang berubah adalah dengan mengenalnya ikatan keluarga serta pembagian kerja berubah menjadi adanya sitem famili dan pembagian kerja. (Herman & Martias, 2009:12).
           Penghidupan mengembara telah lampau, orang telah mengenal bercocok tanam dan berternak. Orang sudah bertempat tinggal dengan kepandaian membuat rumah. Penghidupan berkumpul berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan di dalam ikatan keraja sama itu. Kerajianan tangan, seperti menenun dan membuat periuk, belanga, sangat mendapat kemajuan. Pendek kata dalam zaman Neolithikum ini terdapat tanda-tanda (dasar) pertama untuk penghidupan manusia sebagai manusia, sebagai mana kita dapatkan sekrang ini.
           Dilihat dari segi sisten ekonomi pada masa ini telah adanya yang namanya barter barang bertukar barang. Artinya untuk melakukan transaksi jual beli antara orang satu dengan orang yang lainnya cukup menukarkan barang yang ia miliki kepada barang yang diinginkan terhadap orang lain. Disini tukar barang sama barang tentulah seimbang nilainya walaupun barangya tidak sama. Contoh barang yang dibarterkan adalah berupa kebutuhan hidup dalam sehari-hari seperti hasil cocok tanam apaun itu jenisnya, hasil kerajianan, garam, ikan laut yang di keringkan. Barang tersebut di angkut dengan melalui jalan darat, laut, sungai dengan sampan, rakit yang memang sangat penting untuk jalanya tranportasi.
           Pada masa ini sudah dimulai dibuat bendungan untuk mengairi lahan pertanian yang jauh dari jangkaun sungai. Sehingga untuk melakukan pertanian manusia tidak lagi tergantung pada air hujan. (Herman & Martias, 2009:13).
D.    Sistem Semi Industri
           Pada masa ini kehidupan sudah mulai maju walau belum semaju zaman sekarang yang semuanya serba cangih dan praktis. Sebelumnya dizaman agraris alat yang digunkan masih memerlukan tenaga manusia dengan sepenuhnya.(Sudarman, 2004:5).  Namun pada zaman semi industri sedikit maju yaitu sudah adanya alat-alat yang terbuat dari industri. Dengan adanya alat-alat yang terbuat dari mesin meski belum secanggih saat ini, namun sudah menunjukan kepada kita bahwa masa ini menuju zaman industri.
           Pada semi industri ini manusia dalam mengolah makanan, bahan lainnya tidak lagi mengandalkan tenaganya secara penuh tetapi sudah banyak menggunakan industri.
           Dari gambaran diatas sudah dapat kita lihat bahwa pada sistem semi industri sudah ada kemajuan yang cukup senifikat. Hal tersebut dapat kita lihat dari segi perekonomian manusai yang tidak sama sekali lagi bergantung pada alam. Sehingga sudah menghasilkan kebutuhan ekonomi dari hasil keterampilan dan ilmu pengetahuan, walaupun belum sepenuhnya atau masih ada campur tangan manusia dalam melancarkan pekerjaan. Atau satu alat hanya dapat menghasilkan satu alat. (Herman & Martias, 2009:13-14).
E.     Sistem Industri
           Pada masa sistem industri ini merupakan suatu masa yang dimana manusia tidak lagi mengunakan sepenuhnya tangan dan tenaga manusia dalam melakukan semua kegiatannya. Disini manusia sudah banyak mempergunakan industri atau mesin-mesin dalam mengelolah hasil bumi maupun dalam pembuatan makanan. Sistem industri merupakan sistem peralihan dari masyarakat petani menjadi masyarakat industri. Disini masyarakat petani mengalihkan pekerjaannya menjadi buruh pabrik. Disini mereka bekerja tidak dengan tenagnya lagi sebab sudah dibantu dengan alat-alat industri yang mempermudahkan mereka dalam bekerja.
           Meningkat dan majunya sistem industri pada zaman sekarang, sehingga telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia. Sebab semakin meningkatnya kosentarsi industri maka akan meningkat pula sitem kapitalisme. Masa Industri ini merupakan masa era baru yang mengeksplorasi penemuan-penemuan baru. Seperti pada abad 19 adanya industri baja, mesin-mesin pertanian dan barang-barang kimia, banyak lagi yang lainnya. Sedangkan di abad 20 ditemukan lagi listrik, mobil, mesin beker dan lain sebagainya. Sehingga pada masa sekrang perkembangan industri berkembang dengan pesat, seperti bidang elektronik, satelit, komputer dan nuklir.
           Tidak hanya itu tempat tinggal juga dipengaruhi oleh meningkatnya industry yaitu ada kota dan desa. Banyak penduduk desa yang urab ke kota sebagai buruh pabrik yang menjadikan kota sabagai tempat mengadu nasib. Terjadilah pengelompokan dalam bidang pekerjaan. Ada kelas buruh kasar, buruh biasa, dan kelas pemimpin. Intinya pada masa ini manusia terutama dalam perekonomian bisa dikatakan puncaknya. Karena dipengaruhi oleh indutrsi-industri.






















PENUTUP

            Dilihat dari perjalanan peradaban dan sejarah umat manusia dari zama berburu hingga pada zaman industry telah jauh berubah. Dimana dahulu di zaman berburu manusia tidak mengenal yang namanya bercocok tanam, rumah sebagai tempat tinggal, apalagi mengenal mata uang. Roda kehidupan pun terus berputar dan meninggalkan masa lalu dan mendatangkan masa baru yang sedikit lebih berubah pada masa itu dari masa sebelumnya. Hal itu pun terus terjadi hingga ke masa yang kita rasakan pada saat ini.
            Meningkat dan majunya sistem industri pada zaman sekarang, sehingga telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia. Sebab semakin meningkatnya kosentarsi industri maka akan meningkat pula sitem kapitalisme. Masa Industri ini merupakan masa era baru yang mengeksplorasi penemuan-penemuan baru. Seperti pada abad 19 adanya industri baja, mesin-mesin pertanian dan barang-barang kimia, banyak lagi yang lainnya. Sedangkan di abad 20 ditemukan lagi listrik, mobil, mesin beker dan lain sebagainya. Sehingga pada masa sekrang perkembangan industri berkembang dengan pesat, seperti bidang elektronik, satelit, komputer dan nuklir.
            Begitulah kemajuan yang dicapai oleh manusia dari yang tidak tau menjadi tau, dari tidak ada menjadi ada seperti perekonomian yang dirasakan oleh kita pada saat ini.















DAFTAR PUSTAKA

Herman & Martias, Pendekatan Sejarah Ekonomi (Sebuah Pengantar), Jakarta: Tinta Mas Indonesia, 2009.
Kerans, Jhon G, Sejarah Nasional dan Umum, Jakarta: Erlangga, 1994.
Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I, Jakarta: Kanisius, 1973.