Rabu, 27 Februari 2013

jalan kehidupan



IBU MAAFKAN AKU
Ibu......
Engkau sirami kesedihan ku dengan senyum mu
Engkau rangkul aku dengan pelukan mu
Engkau didik aku dengan indah nasehat mu
Engkau ajari aku dengan tutur kata lembut mu
Engkau hujani aku dengan doa-doa mu
Ibu.....
Engkau jemur kulit mu demi aku
Engkau kuras tenaga mu demi aku anak mu
Engkau nyanyikan lagu senduh demi kesenangan ku
Tak kenal siang dan malam menghadang mu
Ibu......
Engkau tumpuan harapan dalam penderitiaan ku
Engkau daya kekuatan dalam kelemahan ku
Engkau tongkat tempat ku berdiri dari kejamnya waktu
Ibu.....
Engkau lah segala-galanya bagi ku
Engkau lah pahlawan dalam hidup ku
Engkau lah pelita dalam hati ku
Ibu....
Ketulusan dan ketabahan dalam merawat ku
Walau terkadang menetes air mata mu
Karena kenakalan ku yang menyakiti hati mu
Begitu besar jasa mu laksana seorang ratu
Ibu.....,
Maaf kan lah kesalah anak mu ini yang tak tahu malu
Atas sikap engkar atas suruhan mu
Atas kata-kata yang tak pantas aku lontarkan pada mu
Oleh: Gimin Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777
KERINDUAN
Ku tatap lembaran yang pernah kita ukir
Ada bekas goresan di dinding hati ku
Denyut-denyut perih menghujam pilu jantung ku
Merinding ruang jiwa perih
Maaf jika aku merindu mu
Sosok jiwa pernah hadir di hari laluku
Seiring melawan gelapnya malam kelabu
Bermusik lagu orang bisu
Kini engkau dan diriku tak bersama lagi
Berada dalam jarak yang tak terpantau lagi
Gerak yang tak dapat digapai
Tawa mu yang mendamaikan
Senyum mu yang memberikan kebahagian
Di saat resa menyelimuti batin ku
Di saat tangis menggantung di awan hati ku
Tapi hanya sebatas rindu
Pada sahabat masa lalu ku
Karena rasa kita tidak lagi serupa
Jalan kita tidak lagi searah
Maaf aku jika aku merindu mu
Maaf aku mengenang mu kali ini

Oleh: Gimin Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777


NASIB SEPERTI BUNGA
Bunga....
Gerimis yang turun di pagi hari
Membuat mu terbangun dan tersentak
Tak kala tetes-tetes air mulai membasahi mahkota mu
Bunga....
Mahkota mu yang indah
Membuat sang kumbang tergoda
Membuat diri mu mulai dipadangi
Bunga.....
Engkau mekar dipagi hari
Menambah kesejukan embun pagi
Menggoda hari-hari
Bunga.....
Dikala sang surya menyinari mu
Engkau taburkan udara yang segar
Ditiup angin yang lemah gemulai
Bunga....
Aroma semerbak yang kau semaikan
Membuat isi alam terlena dan tergoda
Memancarkan sejutah kebahagian
Bunga.....
Anugerah dan rahmat yang berlimpah
Telah diberikan oleh yang Maha Kuasa
Tapi sadar lah, ingat lah,,,
Dunia ini akan berakhir
Kehidupan ini akan sirna
Waktu akan begitu cepat berlalu
Ajal akan selalu datang menemui mu
Kapan dan dimanapun kamu berada

IBU ITU LAH AKU MEMANGGIL MU

Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Karena tanpa mu ku tak kan ada di dunia ini
Tak terbayangkan berapa berat beban yang harus kamu hadapi
Selama aku dalam kandungan mu sembilan bulan sembilan hari
Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Tidak berakhir derita mu meski aku telah terlahir ke dunia ini
Bertubi-tubi rasa nyeri dan perih seakan bisa membuat mu mati
Dalam membesarkan hingga ku tahu semua isi alam raya ini
Begitu besar perjuangan mu bagaikan laut yang tak bertepi
Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Langkah demi langkah mu berlukisan sejuta inspirasi
Dalam mengayomi dan menasehati jika aku dijalur kiri
Meski terkadang aku menjatuhkan air mata mu yang suci
Meski terkadang mulut ku lancang hingga hati mu tersakiti
Namun amarah kemarahan mu berkata jagan kamu ulangi lagi
Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Sosok seperti mu adalah pahlawan dalam hati ini
Sosok seperti mu adalah pelita dalam batin ini
Ibarat telaga yang tak pernah airnya berhenti 
Begitu abadi kasih sayang mu di dalam hati
Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari
Hanya ribuan terima kasih terucap dari hati
Hingga kau buat aku hidup seperti ini

Oleh: Gimin Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777

RATAPAN ANAK KOS
Berjuang dalam mencari jejak di masa depan
Meski jauh dari kampung halaman
Namun semua harus dijalani tanpa hambatan
Demi merubah hidup yang susah selama ini telah menjadi suratan
Tinggal di rumah orang yang di bayar
Tidur dalam kamar yang beralaskan tikar
Berbantalkan dari alas tangan yang tegar
Terkadang menagis demi menahan lapar
Ratapan anak kos tidak pernah berakhir
Laksana gelombang yang datang bergilir
Laksana embun di pagi hari yang terus mengalir
Ini sangat terlihat di saat minggu-minggu terakhir
Memang susuh untuk menjadi orang yang pintar
Harus menderita seorang diri dalam belajar
Bagaikan membaca sehelai kertas sambil berlayar
Bagaikan betanam mawar di hamparan pasir yang lebar
Seakan semua itu mustahil untuk dikejar
Meski pahit yang banyak dirasakan
Rasa semangat ini tidak akan tergoyahkan
Meski badai topan yang datang mengoda untuk berhenti berjalan
Demi mengenag orang tua yang hanya tinggal tulung pembalut badan
Dalam mengharap hidup tidak lagi di hina orang lain
Supaya tidak dikatakan orang yang tidak berpendidikan

Oleh: Gimin Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777
HANYA KEMBALI KEPADA MU
Dalam pertemuan ada perpisahan
Dari awal pasti ada akhirnya
Begitu juga hidup yang engkau berikan
Setiap mahluk bernyawa pasti akan mati
Ya Illahi,,,
Sebelum ajal memberi mati
Biarkan batin ini suci dari bejat birahi
Dengan menyebut kalam Illahi
Mohon ampun pada Mu Rabbi
Dosa ini sedalam laut mati
Terperangkap oleh surga duniawi
Jauh sekali dari siraman ayat suci
Ya Illahi,,,
Ku tahu engkau maha memberi
Hanya pada Mu aku berserah diri
Bebaskan hati dari kotoran najis duniawi
Dari rayuan syetan yang Kau maki
Ya Illahi,,,
Tunjukkan aku jalan menuju surgawi
Hingga jiwa ini benar mati dalam keadaan suci
Supaya bisa mencium harum kasturi
Bertemankan para bidadari

Oleh: Gimin Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777

NASIB ANAK RANTAU




NASIB ANAK RANTAU

Kala senja datang menghampiri bumi
Kegelapan pun datang dengan sendiri
Kesejukan udaran meniup rambut helai demi helai
Keramain berubah menjadi sepi dan sunyi
Hanya terlihat percikan mentari yang membenamkan diri
Tiada terasa air mata pun ikut membasahi bumi
Kala jiwa teringat tanah kelahiran
Kala hati rindu akan kampung halaman
Begitulah nasib anak rantau kala siang akan berganti malam
Seakan hidung tertusuk sembilu yang tajam
Hidup dirantau bukanlah senang dalam berjuang
Kadang makan kadang hanya sarapan kacang
Kadang nyanyian perut kosong yang dibawa untuk bertangang
Begitulah rintanggan yang harus di hadang
Laksana para pejuang yang kelaparan dalam berperang
Hidup dirantau seperti anak tak bertuan
Tiada orang yang perduli kala sakit menyerang badan
Hanya isak tangis menjadi teman dibawah remang cahaya bulan
Begitu pilu badan di atas tikar pandan yang dianyam tangan
Begitulah nasib badan yang malang
Bagaikan kerbau yang terjepit di kandang
Kurus badan hanya tinggal tulang
Demi mencari uang untuk mebayar hutang
Hutang nyawa terhadap orang tua

Oleh: Gimin Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777

pesan buat sahabat



PESAN BUAT SAHABAT
Sahabat....
Jika suatu saat kau membaca goresan ku ini
Ingatlah saat-saat kita tertawa sambil menari
Walau kini semua itu tak akan terjadi lagi
Karena kau dan aku tak sehaluan lagi
Sahabat.....
Di sudut sepi berpintukan sejuta rindu
Berkipaskan angin yang menambah pilu
Seakan berjalan di lantai yang dipenuhi paku-paku
Semenjak kau pergi dari relung hidup ku
Begitu aku sangat merindukan senyum kehidupan dari mu
Sahabat.....
Hanya satu pesan dari ku kepada mu yang jauh disana
Ingatlah aku walau itu hanya sepintas saja
Kenanglah aku walau itu hanya sekejap saja
Jangan hapus nama ku meski sudah ada si dia
Sahabat....
Aku yang telah kau tinggalkan pergi hanya berteman sepi
Tidak akan melupakan apa yang telah terjadi
Nama mu tidak akan terganti sampai darah ini berhenti
Bayangan wajah mu tidak akan tersingkir hingga hanyat ini menghampiri
Karena begitulah berartinya diri mu duhai sahabat sejati

Oleh: Gimin Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777